Mingi gak salah ketika dia mengatakan 'kencan pertama kita'. Sesungguhnya Mingi gak tau kalau seumur hidup Yunho betul belum pernah berkencan dengan siapapun. Hidupnya dipenuhi dengan belajar dan bekerja, tak ada kata 'berkencan' di dalam kamusnya.
Dan kini Mingi menggenggam tangan kanannya, sambil menggandengnya masuk ke toko baju.
"kamu suka baju yang gimana?" tanya Mingi pada Yunho
"eh? Aku gak pernah punya spesifik baju yang aku suka, aku pake semua baju yang bisa dipake aja"
"ooh.. kalo gitu gimana kalo kita coba beberapa kemeja?"
"boleh, Mingi"
Mingi dan Yunho pun menuju ke bagian kemeja pria. Di sana ada banyak model kemeja, mereka langsung ngulikin kemeja.
"tapi saya gak pernah beli kemeja sendiri"
Yunho ngangkat sebelah alisnya, "kok gitu? Loh terus kemeja kantor anda?"
"Jongho sama Yeosang yang ngurusin"
Yunho menghela nafas, orang kaya memang beda. "ya udah kalo gitu saya pilih aja sendiri bajunya"
"itu lebih bagus sih kayaknya"
Yunho pun berkeliling dari rak satu ke rak yang lain, sementara Mingi mengikutinya saja, sesekali duduk kalau menemukan kursi. Tapi sudah satu jam lebih, belum satu pun baju ada yang Yunho pilih. Kesabaran Mingi makin menipis.
"Yun, belum juga?????"
Yunho hanya menggeleng sebagai jawaban.
"bajunya jelek semua atau selera kamu yang ajaib?"
"bajunya bagus semua, Mingi"
"terus kenapa daritadi gak dibeli juga? Kamu sengaja nguji kesabaran saya?"
Yunho menggeleng, "bajunya bagus semua, tapi harganya mahal semua"
"ya kan saya juga yang bayarin"
"justru itu, saya takut pake uang kamu kebanyakan. Jadi saya daritadi cari yang harganya gak mahal, tapi belum ketemu. Kalau kamu udah capek, kita bisa pulang. Besok saya akan cari lagi sendiri di tempat yang lebih murah baju-bajunya"
Mingi tertegun mendengar penuturan Yunho, ternyata dia salah paham. Mingi pun berdiri dari duduknya dan menghampiri Yunho, "ambil aja yang kamu mau, gak usah peduliin harganya"
Yunho menggeleng, "gak gak, besok saya aja beli baju sendiri di tempat yang lebih murah"
Mingi pun mengambil tangan kanan Yunho, lalu dia menarik Yunho menuju ke rak baju yang Yunho sambangi tadi. Mingi masih ingat betul semua baju yang Yunho coba satu-persatu tadi, jadi langsung aja Mingi ambilin satu-satu semua baju yang Yunho coba tadi.
"eh, M-Mingi, balikin ih, itu mahal semua asli bajunya" Yunho hendak mengambil lagi baju yang Mingi ambil, namun Mingi segera menghalau tangannya.
"Yunho, gapapa, uang bisa dicari tapi kalau lihat kamu senang pakai baju-baju ini kapan lagi bisa saya rasakan?"
Yunho ngerjapin matanya, seketika dia berasa digombalin om-om.
Mingi yang lihat reaksi Yunho terkekeh, lalu dengan tangannya yang terbebas, dia nepuk pucuk kepala Yunho, "tolong diingat lagi kontraknya, kamu ada di bawah tanggung jawab saya, termasuk hal ini. Jadi, izinkan saya belikan suami saya sendiri baju-baju yang bagus, ya?"
"tapi Mingi—"
Mingi kembali mencium bibir Yunho, buru-buru Yunho mukul dada Mingi dan ngejauhin wajah Mingi dari wajahnya sebelum Mingi bertindak lebih jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Undersigned
Fanfiction'you are undersigned, Jeong Yunho' note: -MinYun alias Mingi top, Yunho bengbeng -update kalo aku sempet!! -mengandung kata-kata kasar, adegan jorok. pokoknya jorok, jorok, dan jorok. -age switch -rate dewasa, dari segi latar belakang cerita -gak ta...