10. Puppy🔞

1.4K 85 46
                                    

TW; mengandung adegan sex yg kasar, tapi bukan masokis/bdsm. buat yg gak nyaman bisa diskip aja ya. dan sekali lagi aku ingetin, book ini mengandung kata-kata yang SANGAT KASAR.


.


Yunho melipat jas lab yang ia kenakan selama membuat sample perkerasan jalan raya tadi. Tugasnya ialah membuat sample yang tersiri dari campuran agregat dan tar, dan hari ini... selama 7 jam lebih jobdesc yang baru selesai hanya memisahkan agregat sesuai ukurannya, itu pula belum selesai semua. Total sample yang dibutuhkan ada 56 sample, sudah jelas tidak akan bisa dikerjakan dalam sekali kedipan mata.

"udahan, Yun?" tanya Yeonjun, salah satu teman Yunho.

"udahan, Jun. Pegel banget ini tangan, ga kuat gue kalo hari ini juga ngelarin agregatnya" jawab Yunho sambil memutar pinggangnya, kaku, bayangkan saja tujuh jam lebih duduk di bangku sambil membungkuk untuk mengayak sekian belas kilo agregat?

"pulang aja Yun, gue dijemput Soobin, lo mau nebeng gak?"

Yunho mencibir, "idih, bocah SMA lo begoin ya mentang-mentang bawa mobil?"

"ya daripada lo, begoin bapak-bapak?"

Yunho mendecak sebal, "ati-ati lo dikontolin bocah SMA"

Yeonjun tertawa miring, "awas malah lo yang dikontolin bapak-bapak"

"Yeonjuuuuun!"

Tin tin!

Baru saja Yunho hendak melempar wajah Yeonjun dengan nampan pasir, namun sebuah mobil honda jazz hitam mengklakson dari luar lab.

"eh ayang Binnie gue datang. Hehe udah ya, Yun, bye miskin~" Yeonjun mencangklong tas ranselnya, lalu dia segera melenggang keluar lab.

"oalah dasar setan alas, liat aja lo nangis lo nanti kena kontol anak SMA" Yunho pun menyimpan jas labnya di dalam loker, san setelah menguncinya Yunho keluar lab, menuju ke bangku yang terletak di depan gedung utama kuliahnya.

Yunho duduk, dan diambilnya ponsel dari sakunya, untuk dia menghubungi Mingi, kan udah janji mau jemput.

"Yunho-ya" Yunho kaget karena panggilannya berubah menjadi panggilan video.

"halo, Mingi, eh loh kok jadi video call?"

Mingi terlihat menggeleng sambil tersenyum, "gapapa. Sudah selesai, Yunho?"

"iya, baru saja selesai"

"kalau begitu saya akan menjemputmu sekarang"

"eum... gak repot kan?"

"enggak, kewajiban saya sebagai suami kamu"

"ah, baik.. kalau begitu, saya nunggunya di depan gedung utama ya, kayak tadi pagi.."

"iya, baik. Saya otw ya?"

"iya"

Panggilan pun terputus. Yunho memasukkan ponselnya ke dalam tasnya kembali, dan duduk sambil memeluk tas jinjingnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, udara terasa dingin menusuk ke tulangnya, menembus kemeja tipis yang Yunho kenakan.

"Yunho, ya?" panggil sebuah suara dari sebelah Yunho.

Yunho terkejut, "eh i-iya.. kakak salah satu mahasiswa S2 yang di lab tadi, kan?"

Yang ditanya mengangguk, "Wooseok, Jeong Wooseok" ujarnya, memperkenalkan diri.

"Jeong Yunho, senang bisa mengenal kakak"

UndersignedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang