Prolog

4.8K 183 6
                                    

Random banget cerita gue. Semoga ada yang baca wkwk

Sehun

Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Moza

_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________

Hujan deras, malam pekat, membuat cewek berambut panjang itu betah di tempatnya. Dia Moza, tengah duduk ditempat tidur dengan jendela terbuka, angin berhembus kencang menerpa kulitnya, bahkan tumbuhan dan bunga-bunganya ikut bergoyang karena angin.

Matanya tak jenuh memandangi pohon-pohon yang di timpa hujan. Dia pecinta tumbuhan dan bunga-bunga, sudah banyak ia koleksi dikamarnya. Sampai orang rumah tidak mengerti lagi dengan jalan pikirannya. Ponselnya berdering, dia melirik tertera nama Sehun disana. Tangannya bergerak untuk menerima panggilan tersebut.

"Kenapa Lo?"

"Gue di depan pintu rumah Lo sekarang."

Moza terdiam, otaknya ngebug.

"Cepat bukain, goblok! Gue kedinginan."

Moza langsung tersadar

"Kasar lo, bego!"

Moza langsung memutuskan sambungan telepon. Kakinya berjalan keluar kamar menuju pintu depan. Dia sedikit menyibak tirai kaca dan mengintip, benar Sehun ada di depan pintunya dengan tangan bersedekap kedinginan.

Ceklek!

Moza melihat Sehun dari atas ke bawah, pakai topi, kemeja, celana jeans, sendal swallow. Sehun waras? Itulah real pertanyaan Moza.

"Ngapain Lo kesini malam-malam? Tergusur?"

"Orang rumah Lo kemana?" Sehun balik bertanya seraya celingukan melihat ke dalam.

"Udah pada tidurlah, Elo doang ga waras kelayapan tengah malam."

Cowok itu langsung masuk dan duduk di sofa panjang. Lalu buka suara. "Bantuin gue mikir, gue lagi bingung."

"Bingung kenapa? Lo ngehamilin anak orang?"

"Moza! Gue pacar elo!"

"Iya-iya Sehun pacar Moza. Jadi masalahnya apa?" Moza bertanya.

"Dia mogok makan dari tadi siang. Gue ga tau cara bujuk." Sehun terlihat memelas, bahkan matanya udah berkaca-kaca. Moza sedikit iba melihatnya.

"Yaudah coba Lo bawa ke dokter hewan, mana tau tuh anjing cacingan."

"Vivi, namanya Vivi." Sehun mengkoreksi.

"Lah Vivi kan emang anjing." Moza juga nggak mau salah.

Sehun bangkit dari tempat duduknya. Percuma dia datang ke rumah Moza untuk meminta bantuan cewek itu, tetap tidak dapat solusi valid. Malah cewek itu ngata-ngatain Vivi "Malas ah sama Elo, ga jalan otaknya."

"Dih, gue juga malas, cuma gara-gara anjing doang dateng kesini."

"Oke, awas kalau anggrek Lo mati, jangan ngadu ke gue." Sehun keluar dari rumah Moza namun kakinya menyenggol bunga mawar yang berada di teras hingga vasnya terjatuh.

"Ssh!" Sehun meringis, ia mengangkat satu kakinya yang terkena duri mawar, jempolnya berdarah akibat tusukannya. Sial! Bisa-bisanya Moza naruh bunga di teras. Sebelum Moza lihat Sehun segera lari dari sana, masuk kedalam mobilnya yang terparkir dihalaman, nggak asik juga kalau Moza sampai ngamuk.

"Sehuuuun!!!!"

______

Gue nggak tau ini namanya fanfiction atau bukan. Tapi gue cuma pakai nama asli Sehun untuk cerita ini

Karena gue lagi bucin banget sama Sehun, jadi gue numpahin kebucinan gue di cerita ini. Semoga ada yang mau baca

Gimana? Mau Lanjut up part 1 nya Nggak?

Biar aku update terus malam ini

MOZARELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang