Mozarella | Part 3

1.5K 85 2
                                    

"Udah tau ini semu, masih aja baper"

So happy reading gess!

***

Karina bangun dari tidur siangnya, ternyata sudah jam 17.30 sore. Cewek tersebut langsungnya bangkit dari kasur, hidungnya mencium wangi kue. Padahal pintu kamarnya tertutup rapat. Cewek tersebut segera keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah tepatnya menuju dapur.

Karina melihat Mamanya dan Moza sedang membuat krim untuk cup cake yang sudah mereka keluarkan dari oven. "Kak Moza, udah lama mampir?"

'Oalah jancuk, bukan cuma mampir, ngebabu nih gua demi ultah adik ipar tercintah,' Moza membatin, jika diungkapkan pasti Mama Sehun kaget.

"Udah dari jam 2 siang tadi gue mah," Moza memasukkan semua cupcake ke dalam kulkas untuk di keluarkan nanti malam. Moza lega, akhirnya dia tidak perlu pegang-pegang tepung lagi.

"Hehe, mau dong cobain cake nya, kayanya enak tuh." Karina kembali membuka kulkas, hendak mengambil cupcake yang baru aja Moza masukkan.

Clarissa menahan tangan putrinya. "Entaran aja makannya, Dek. Sana mandi dulu, sekalian ajakin Moza."

Karina cemberut, masa makan aja pelit sama anak sendiri, padahal itukan tujuan awalnya buat acara ulang tahunnya. Lalu apa gunanya kalau dia tidak di kasih makan. "Yuk ah, Kak. Mama pelit."

Karina menarik tangan Moza, membawa calon kakak iparnya tersebut ke lantai dua. Moza mah pasrah aja ditarik-tarik Karina, apalagi Karina lebih tinggi dari dia, jadi sedikit susah untuk menyamakan langkahnya dengan cewek tersebut.

Mereka sampai di sebuah kamar yang pintunya sedikit renggang. Moza tau, itu kamar Sehun. Ngapain Karina membawanya ke kamar Sehun? Batin Moza bermonolog.

"Kak Moza mandi di kamar Kak Sehun aja ya, Kak. Kalau nunggu gue nanti lama." Karina membuka pintu sehun seolah menyuruh Moza segera masuk. "Kayaknya kak Sehun malam-an nanti pulangnya. "

"Baju lo ada yang seukuran Kakak nggak? Soalnya lupa bawa baju ganti, kirain Sehun langsung balikin gue ke rumah setelah selesai bikin kue."

Karina dia diam beberapa saat. "Bentar ya, Kak. Gue cek dulu."

Moza mengangguk, seraya menunggu karena mengambilnya baju, Moza masuk ke kamar Sehun dan melihat-lihat isi kamar cowok itu. Hal pertama yang menarik perhatiannya adalah Vivi. Buntelan kapas a.k.a anak kesayangan Sehun itu lagi tidur nyenyak di atas ranjang Sehun.

Untuk ukuran cowok, kamar Sehun termasuk sangat rapi, dan wangi. Tapi kurang seger, nggak ada satupun tumbuhan didalam, setidaknya cowok itu punya 1 tanaman hidup di dalam, biar Moza nggak ngerasa aneh.

Tak lama kemudian, Karina datang memberikan baju kaos oversize, dengan celana jeans abu-abu. "Kayanya ini nggak terlalu kebesaran. "

Moza menerima baju yang di beri Karina. "Makasih."

"Sama-sama. Btw handuk kak Sehun di lemari bagian bawah tuh, kakak nggak usah pake handuk bekas kak Sehun, ya."

Moza hanya ngangguk, setelah itu Karina keluar dari kamar Sehun. Moza bangkit dari kasur, menuju lemari tempat handuk Sehun, seperti yang di ucapku Karina. Tangannya mengambil satu handuk putih milik Sehun setelah itu masuk ke kamar mandi.

"Woah!" Katakan Moza norak, tapi baru kali ini dia masuk ke kamar mandi Sehun. Sangat bersih, wangi dan rapi, peralatan mandi Sehun ditata rapi banget.

Moza mulai melakukannya ritual mandinya, bukan via bathtub cuma via shower, biar cepat pikir Moza. Kalau di bathtub Moza susah keluar pasti. Moza melakukan beberapa pose ala model dewasa di depan cermin. Sumpah Moza suka banget sama kamar mandi Sehun. Moza jadi pengen cepat-cepat nikah.

MOZARELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang