Ternyata ujian di masa pandemi ini gak sesibuk itu wkwk, masi punya waktu buat menggabut, jadi karena itu ren mutusin buat up niii!!
Vote ama komen nya jangan lupa kak...
•••
"PELAN-PELAN Haruto!" seru Junkyu saat Haruto mengusap tangannya yang memerah karena terkena panggangan tadi dengan saputangan yang sudah dibasahi dengan air hangat.
"Ya Tuhan, Kim Jun Kyu! Luka lo ini gak parah sama sekali, malah ini sama sekali gak bisa disebut luka! Lo gak usah lebay dah, Kak," balas Haruto membuat Junkyu mengerucutkan bibirnya. "Udah selesai."
Junkyu menarik tangannya dari genggaman Haruto dan memalingkan wajahnya dari Haruto. Haruto tertawa kecil sambil menaruh saputangan tadi ke dalam ember kecil yang ada di atas meja. Dia duduk di sebelah Junkyu dan memeluk pinggang Junkyu dari samping dengan erat.
"Kenapa gak mau ngomong sama gue?" tanya Haruto lembut.
"Lo pikir aja sendiri!" balas Junkyu tanpa melihat Haruto. Haruto kembali tertawa kecil sambil menenggelamkan wajahnya ke perpotongan leher Junkyu dan mendusel gemas. "Haru jangan dusel-dusel ih! Geli tau!" protes Junkyu merasa geli.
"Gue bukan cenayang yang bisa baca pikiran orang lain, Kak," kata Haruto. Ia menangkup sebelah pipi Junkyu dan membawa wajah manis itu untuk menghadap ke arahnya. Haruto menatap mata sang submisif. "Lo marah karena kejadian tadi? Yang di sungai Han dan ada Jihan?"
"Jangan sebut nama dia! Gue jijik!" seru Junkyu menunjukkan wajah cemberutnya yang menggemaskan. "Gue gak marah, cuma kesel aja."
"Iya, iya. Jangan ngambek lagi dong. Lagian gue gak bakal nemuin dia lagi. Udah, jangan ngambek lagi, hm?" Perkataan Haruto dianggukki Junkyu. Junkyu tersenyum dan naik ke pangkuan Haruto. Lalu ia memeluk tubuh Haruto.
"Awas aja kalo lo nemuin si jablay itu!" kata Junkyu.
"Iya Kak Kyu sayang, iya," balas Haruto.
"Lagian kok bisa sih lo pernah pacaran sama dia? Bukannya lo pernah bilang kalo lo itu belok sejak lahir?" tanya Junkyu sambil memainkan rambut hitam milik Haruto.
"Oh itu sih awalnya gue dikasih dare sama temen. Gue disuruh macarin Jihan yang waktu itu merupakan primadona di SMP kami. Kami pacaran dan dulu, Jihan gak kayak Jihan yang tadi. Dia baik, polos, tipe-tipe good girl gitu. Lalu dia selingkuh sama orang yang dulunya adalah Kakak kelas kami dan kami pun putus pas tamat SMP. Itulah yang buat perasaan gue ke dia hilang, apalagi gue pindah ke Korea," jelas Haruto.
"Jadi lo sempat jatuh cinta sama dia?" tanya Junkyu dengan nada tak suka.
Haruto mengangguk. " Ya dulu kan dia good girl idaman seluruh cowok. Dia ramah, membuat banyak orang bisa jatuh cinta padanya hanya dengan sekali lihat." Jawaban Haruto membuat hati Junkyu terasa panas.
Atau lebih tepatnya, hatinya terbakar oleh api cemburu.
"Kalo first impression lo ke gue gimana?" tanya Junkyu.
"Lo cowok yang manja, cengeng, pemaksa, pengadu, dan sangat menyebalkan," balas Haruto sambil tersenyum jahil.
Junkyu cemberut. "KOK PADA JELEK SAMA BURUK SEMUA SIH?!?! LO TUH YANG NYEBELIN, NGESELIN, TUKANG MODUS, MINTA GUE TIMPUK PAKE SEPATU!!" seru Junkyu membuat Haruto tertawa. Haruto menyambar bibir Junkyu dan menciumnya lembut. Junkyu tersenyum dan membalas ciuman Haruto.
Tak lama kemudian, pagutan mereka terlepas. "Balik ke yang lain yuk! Nanti pada nungguin kan gak enak," ajak Haruto.
Junkyu mengangguk imut. "Tapi gendong koala," pintanya manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
beautiful | harukyu✓
Fanfiction© ongreniel's "love doesn't see age, right?" 📌bxb! harukyu 📌haruto dom! 📌junkyu sub! start : 2021.05.27 end : 2021.06.22 [penulisan masih berantakan, akan segera di revisi kembali]