The last: a code of love

550 50 70
                                    

BAM!!

"Nice block!" Tsuki mengibaskan tangan kanannya,rasa ngilu mulai muncul secara perlahan dan membuatnya meringis.

"Nice block,nice block, tangan gua kena jir." Kata Tsuki.

"Lebay ah, biasanya juga ampe babak belur tapi masih lanjut." Kata seorang pemuda yang kini sedang mengelap keringatnya menggunakan handuk kecil.

"Bacot,bedarah ni." Tsuki lalu melenggang menuju tasnya, ia tadi menyempatkan waktunya sebelum pergi ke gym untuk menyiapkan perban, bagaimanapun kecelakaan kecil pasti terjadi saat dirinya bermain voli.

"Sori sori,kek nya gua kekencengan mukulnya." Kata pemuda tadi.

Cowok bermata sipit dan memiliki rambut yang mirip sekali dengan rubah itu mendekati Tsuki yang kini sedang membalutkan perban ke tangannya yang terluka.

"Sans,asalkan abis ini traktir gua."

"Mulutnya minta diglandang aparat. Iya dah,gw traktir."

Tsuki masih fokus pada lengannya,sedangkan Suna memainkan ponselnya.

"Dia mah telat njir,janjian jam berapa,dateng jam berapa." Sahut Suna.

"Sok sibuk biasa." Jawab Tsuki, Kini tangannya telah dihiasi oleh beberapa perban.

"Btw ampe bolos kuliah cuma buat main voli,emangnya lo ada masalah apaan?" Tanya Suna.

"Gak usah pura pura gak tau,gua udah ceritain kan? Btw masalah ini cukup lo doang yang tau, kalo lo nyebar gua kirimin banci thailand ke rumah lo." Peringatan Tsuki membuat Suna bergidik,ia tahu Tsuki tak pernah main main jika soal mengancam.

"Iya aman,paling ada satu orang yang gw kasih tau." Buru buru Tsuki menarik kerah jersey Suna.

"Siapa sialan?!"

"Ada deh, gw rasa dia orng yang tepat buat ngasih lo saran." Tsuki melepaskan cengkeramannya,lalu meringis tangan yang terluka tadi kembali bereaksi.

"Cuma karna jarang main,ampe kaku gini." Gumam Tsuki.

"Iya dah yang sibuk sama istri." Perkataan Suna membuat Tsuki menatapnya tajam,padahal apa yang dikatakan Suna tak sepenuhnya salah.

"Kapan kapan ajak neng Yachi lah Tsuk." Tsuki pun menghela nafas.

"Bukan gak mau,istri gua masih marah."

"Ya salah lo sendiri,tanggung sendiri. Udah mana lo suujon sama gw lagi."

"Ya sori,kemaren gua agak gugup."

"Ada ada aja lagian."

"Menurut lo gua minta maafnya ajak ke gym atau ngedate lagi?" Ya sebenarnya Tsuki tidak mau meminta saran kepada Suna,tapi karena dia tidak memiliki banyak waktu Tsuki pun mematahkan rasa gengsinya.

"Lah lu yang mau pergi dih,itu urusan lu sendiri."

"Jawab aja gosah protes."

"Ya ngedate lah, kalo ke gym lo mau dia dijadiin samsak? Terus terusan kena bola nyasar?"

"Ya ga gitu juga,kan dia bisa nunggu di loby."

"Lu sebenernya mau minta maaf ato cuma minta dianter latihan wahay wan abut?!" Sepertinya Suna sudah mulai kesal.

"Ya mau minta maaf lah!." Suna menatap tajam kearah Tsuki,wajahnya kini datar.

"Prustasot banget lo,gak biasanya seorang Tsukishima jadi boge kaya gini." Tsuki mengernyitkan alisnya.

"Ngatain orang, sendirinya juga boge gak ngaca."

"Au ah! Lama lama ngeselin juga lu ya."

Kini mereka berdua terdiam, ntah mungkin sedang bergelut dengan pikirannya masing masing.

𝐓𝐒𝐔𝐊𝐈𝐒𝐇𝐈𝐖𝐈𝐅𝐄  [ 𝐓𝐒𝐔𝐊𝐈  𝐗  𝐘𝐀𝐂𝐇𝐈 ] 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang