UNTIL.THEN Part 1 - Mina Tiffabelle

376 25 3
                                    

❤Don't forget to follow and vote guys!
Thank you! ❤

••••••••

Ini adalah cerita ketika aku masih duduk di bangku sekolah. Namaku Mina aku siswi kelas 1 SMA di salah satu sekolah swasta di jakarta.

"Minaa bangun minaaa nanti telat loh! Udah jam 7 kurang 15 ini!!!" Teriak papaku dari luar.

Mataku langsung terbelalak lebar, seketika aku menoleh ke arah jam dinding di sebelah kiri kamarku. Dan waktu masih menunjukan pukul setengah enam pagi. Papa terkekeh sembari membuka pintu kamarku.

"Papa apaan sih! Selalu nganggetin gitu! mama mana?"

"Mama pergi ke pasar dong! Kamu mau susu? Biar papa bikinin sekalian."

"Mau!!!! Mina beberes dulu ya pa!"
Aku pun mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

•••••••

Setelah mengigit sudut roti dan meminum susu di meja aku melihat ke arah papa yang sedang asik menonton kartun. Iya kartun pagi yang tayang di salah satu stasiun televisi waktu itu.

"Papaaaaaaa ganteng deh papaku papa terbaikkkk seduniaaaa!!!"

Papa kemudian memicingkan matanya dan dengan ekpresi mukanya yang jengkel.

"Duit jajan ya? Tuh di atas kulkas ambil aja recehan mama!"

"Yes! I love you papa sayangg! Mina berangkat ya bye!"

Terdengar papa masih mendumel soal anak perempuanya yang hanya manis kalau ada maunya saja.

•••••••

Aku anak generasi 90 jadi jangan heran kalau di cerita ini banyak hal-hal yang tidak biasa seperti jaman now ini. Aku pergi ke sekolah dengan menumpang bemo. Kendaraan yang mampu menampung 6 orang di belakang dan 1 orang di kursi depan sebelah supir.

"Fuh berat banget ini tas!"
Keluhku sambil meletakan tas di meja kelas.

"Minaaaa uda kerjain PR fisika belom? Pinjem dong!!!"
Dia Rita teman sebangku ku dari awal semester kemarin.

"Hah? Ada PR?? Oh my God!!! Fisika? Mana jam pertama lagi!!!"
Kami berdua pun panik dan mulai mencari contekan dari yang lain.

BRAK!!

Seisi kelas menoleh ke arah sumber suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seisi kelas menoleh ke arah sumber suara.
Ternyata Bu Nora, guru fisika sudah ada di depan pintu.

*Glek.. Mampus gue!*

"Yang masih belum kerjain tugas dari saya berdiri di luar!"

Aku, Rita, dan hampir separuh isi kelas pun keluar dan mulai berbaris menjajar di depan pintu.

"Kalian ini kok tidak ada rasa kewajiban sebagai murid! Terutama kamu Mina! Ibu kecewa sama kamu kenapa bisa kamu lalai kali ini!!"

Ku awali pagi ini dengan nada sopran Bu Nora yang mengalun menusuk telinga dan hatiku. Setelah Bu Nora selesai, ia berlalu masuk kelas dan meninggalkan kami di luar.

"Bu Nora itu lebih serem dari nyokap gue"
Rita memejamkan paksa matanya, wajahnya terlihat agak pucat. Aku hanya menatap suram ke arah Rita sambil menarik nafas.

"Buku kasus nambah lagi deh minus nya duh gimana nih gue ga mau kalo sampe ortu dipanggil aaaa ga mauuu!!"

"Gak lah Ta santai aja!"
Mina berusaha menenangkan Rita.

"Elo enak ngomong gitu! Buku kasus lo pasti masih bersih kan?? Anak emas kesayangan guru kaya lo gitu!"

Rita cemberut kemudian mengeluarkan hand phone Nokia 6600 dari kantongnya. Nokia merupakan brand sejuta umat masa itu.

"Lo ngapain Ta? Kan ga boleh nyalain hand phone lagi jam pelajaran gini?"

"Gue lagi stress nih ayolahh Minaa please seenganya gue bales SMS dari Alex dulu yah yah? Please.."

Melihat Rita desperate, akupun menghela nafas dan menggangguk.

"Eh Mina, mau ga kenalan sama temen nya Alex?"

"Hah?"

"Iya nihhh Alex bilang kalau dia mau jalan sabtu besok cuma mama gue ga bakal kasih kalau cuma pergi berdua, tau sendiri mama gue kolot"

"Terus hubungan nya apa sama gue Ta?"

"Jadi rencananya gue mau ngenalin lo ke temen nya Alex biar kita bisa jalan berempat, kan minta izin sama nyokap gue pasti lebih lancar"

"Kenapa gue?"

"Iyalah nyokap gua kan tau kalo lo anak teladan, ayolah Minaaa temenin gue ya mau ya?"
Mata Rita berbinar penuh harap padaku.

"Ya udah."
Mina menyerah.

"Yey!!! Emang Mina the best!! Gue kasih nomor lo ke temen nya si Alex ya"

Belum sempat kujawab, pintu kelas terbuka, Bu Nora yang berdiri tepat di belakang kami.
Buru-buru Rita mengantongi hand phone-nya.

"Masuk!"
Suara Bu Nora yang masih terdengar marah menyuruh kami kembali ke kelas.

•••••••

👇 Vote here ⭐ Thank you! 🌟

UNTIL.THEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang