UNTIL.THEN Part 23 - Matahari

60 15 0
                                    

Di luar awan sedang berkumpul riang sang surya tidak menyapa dengan terik seperti di jakarta.

"Nyebur yuk!"
Rita melompat girang saat membuka tirai jendela kamar yang menghadap kolam renang.

Setelah selesai berganti pakaian, aku, Cia, dan Rita menuju kolam, ternyata disana sudah ada Alex yang asik mondar-mandir berenang. Elliot sedang duduk mencelupkan kakinya ke dalam air dari gazebo putih berbentuk seperti sangkar burung yang indah.

"Dinginn bangetttt!!!!"
Rita berteriak kaget saat Alex menarik dirinya masuk ke dalam air. Cia menyusul Rita dan Alex dengan membawa bola plastik besar untuk mereka mainkan bersama. Aku berjalan hati-hati di tepi kolam menuju tempat Elliot.

"Awas jatoh!"
Elliot yang melihatku datang membentangkan sebelah lengannya untuk meraih tanganku. Aku menggapai tangan Elliot! Jantungku sudah tidak karuan ketika merasakan hangat dari telapak yang besar itu. Dia menuntunku duduk di sampingnya.

*Tangan gue masih dia genggam dong!*
Mina mulai gugup, kakinya berayun tidak beraturan hingga membuat gelombang yang cipratan besar.

"Pppft!! Lo itu mirip sama yang di dongeng little mermaid!"

"Ariel?"
Mina tersipu saat Elliot menyamakan dirinya dengan seorang princess.

"Bukan!"

"Terus?"

"Si Sebastian!"

"Yang kepiting apa lobster itu?"

"Hehe iyaa!!! Muka lo merah semua kaya dia!!!"
Elliot lalu menyapu pipiku menggunakan tangan satunya lagi. Tanganya terasa basah dan dingin, meredakan temperatur suhu wajahku yang sudah terasa sangat panas. Elliot menatap Mina dalam.

"Ga bisa ga bisa!"
Dia melebarkan telapaknya sehingga jemari kami saling bertaut. Ada rasa geli yang menggelitik perutku lagi saat itu.

•••••••

"Liat Mina! Sunset!"
Tunjuk Elliot semangat, Mina memandang langit oranye keemasan yang perlahan ditelan cakrawala.

"Bagus banget!"

"Gua suka matahari!"
Mata cokelat Elliot bercahaya.

"Why?"

"Soalnya walaupun waktu malem kita ga bisa liat tapi dia itu selalu ada."

"Kalo gue suka bulan!"
Mina membalas Elliot.

"Kenapa?"

"Karena bulan ga akan bisa bersinar kalau ga ada matahari!"

Paham maksud Mina, Elliot tersenyum.

"Awas!!!"
Tiba-tiba Cia berteriak, Elliot dengan gesit menepis bola yang hampir mengenai Mina. Badannya condong ke samping melindungi sosok mungil di sebelahnya.

"Gapapa kan?"
Tanya Elliot memastikan.

Deg.. Deg.. Deg.. Deg..

Wajah Elliot hampir sejajar denganku. Ini pertama kalinya kami sedekat ini, aku bahkan bisa merasakan deru nafasnya yang hangat.

"Sorry sorry kena ga?"
Alex berenang menghampiri kami. Elliot masuk ke dalam kolam menarik tanganku yang belum dilepasnya dari tadi.

"Bisa berenang kan?"

"Lupa kalo gue sebastian si kepiting merah?"

"Hahahaha"
Elliot tertawa.

"Sini sini! Jangan mojok terus! Gabung main sama kita!"
Rita melompat sambil melambaikan tanganya.

•••••••

👇 Vote here ⭐ Thank you! 🌟

UNTIL.THEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang