UNTIL.THEN Part 2 - P3K

197 21 0
                                    

❤Don't forget to follow and vote guys!
Thank you! ❤

••••••••

Kriiiinggggggg..

Bunyi bel yang menandakan jam pelajaran sudah berakhir.

"Ahhh bisa gila gue! Banyak banget ini tugas mentang-mentang weekend!!"
Rita membenturkan kepalanya ke atas meja.

"Seenganya kita udah bisa pulang deh, balik yuk?"

"Sorry Minaa gue dijemput sama nyokap nih mau dicariin tempat bimbel gitu, bawel banget nyokap gua deh ampun!"

"Wah semangat ya Ta!!"

•••••••

Kulihat Rita berjalan lesu ke arah gerbang, membuka pintu mobil hitam dan masuk. Tak lama jendela terbuka turun dan dari dalam Rita melambaikan tangan ke arahku.

"Bye Minaaa!! Ketemu besok yaa!"

Akupun menundukan kepala karena melihat mamanya Rita tersenyum kepadaku dari kursi kemudi.

Sore itu terasa panas, walau sudah menunjukan pukul 4. Seperti biasa aku pulang ke rumah dengan berjalan kaki sampai depan jalan raya dan menumpang bemo.

•••••••

"Woi ga lucu!!"

Seorang perempuan berseragam putih abu-abu berteriak belari seperti mengejar sesuatu dan oleng menabraku. Aku yang sedang memegang map di tangan kananku seketika limbung dan terjatuh.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti dan sekilas aku melihat ada yang turun berjalan ke arah kami.

"Duhh maaf ya sorry sorry.. Ga sengaja.. Sakit gak? Luka gak? Duh sorry banget ya.."
Perempuan yang menabraku tadi membantuku berdiri, wajahnya cantik rambutnya lurus panjang berwarna cokelat seperti matanya.

Kuperhatikan badge di sebelah kiri bahunya 3 stripe.

*Ah kakak kelas rupanya..*

"Gapapa kok kak!"

"Heh lo! Awas lo ya Chris! Lo ga liat nih sampe bikin celaka orang! Udah gila ya lo!!"
Perempuan itu mulai memaki lelaki di depan nya.

Lelaki itu tinggi, lebih tinggi dari perempuan itu. Alisnya tebal dan matanya sipit.

"Yang bikin celaka itu elo kenapa nyalahin gua? Salah sendiri lagian lelet ya gua tinggal!"

"Sumpah lo parah banget ya! Liat sampe rumah ntar gua laporin ke mami"

"Tukang ngadu!"

Aku berusaha keluar dari pertengkaran 2 orang asing ini dengan berjalan perlahan.

"Mau kemana lo?"
Mapku ditarik laki-laki tadi, akupun refleks menarik balik mapku.

"Mau pulanglah!"

Jawabku singkat karena aku tidak mengenal 2 orang ini.

"Itu lutut lo berdarah.."

*Ah pantas perih, padahal tadi ketika bangun aku hanya melihat goresan saja.*

"Oh iya it's okay."

"Hah? Aduh maaf banget yah duh gimana dong ini sampe netes-netes gitu darahnya"

Kulihat muka perempuan itu, begitu merasa bersalah, membuatku jadi tidak enak sendiri. Badanku boleh dibilang lumayan badak karena aku memang tomboy. Aku tidak mempermasalahkan lecet kecil seperti ini.

"Gapapa kok kak.. Beneran kak nanti sampe rumah aku obatin kok.."

Lelaki tadi membuka pintu mobil dan mengeluarkan kotak P3K.

"Nih dalem sini ada alkohol, obat merah, sama plester, sisanya lo bawa aja, mau dianter pulang gak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih dalem sini ada alkohol, obat merah, sama plester, sisanya lo bawa aja, mau dianter pulang gak?"

"Ga us.."
Belum selesai aku berucap.

"Ahhhh mati gua matiii!! Buruan Chris gua ada les!!"
Perempuan tadi menarik tangan lelaki itu masuk ke dalam mobil. Di dalam sudah ada supir yang menanti mereka. Tak lama mobil tersebut sudah tidak terlihat lagi. Tinggalah aku berdiri sendiri di sebelah trotoar dengan si kotak P3K.

•••••••

👇 Vote here ⭐ Thank you! 🌟

UNTIL.THEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang