UNTIL.THEN Part 12 - Dimsum

81 17 0
                                    

"Ma laper!! Masak apa?"
Aku mengangkat tudung saji di atas meja makan. Tidak ada apa-apa pemirsa! Hanya ada sebungkus kerupuk ikan di dalamnya. Mama keluar dari dapur, tanganya sibuk membolak-balikan kertas, kepalanya menempel ke bahu menjepit telepon.

"Gas nya habis Mina, ini mama lagi telpon Toko Delta, eh ini hari Jumat ya? Duh dia ga buka dong!"
Mama menutup telepon dan duduk lemas di kursi meja makan.

"Hehhehe.."
Terdengar suara tawa cengegesan papaku yang menonton kartun di ruang tengah.

"Papa.. Nganggur kan?"
Suara mama rendah, sedikit menakutkan. Papa menoleh, dengan cepat tanganya memencet tombol OFF remot TV.

"Keluarin mobil! Kita makan di luar!"

"Siap nyonyah!"
Papa berdiri tegap dan memberi hormat layaknya seorang prajurit.

•••••••

Papa dan mama duduk di depan, seperti biasa singgasanaku di belakang.

"Makan dimana pah?"
Mama membetulkan posisi seat beltnya.

"Kok malah tanya papa? Kan mama yang ngajak makan diluar?"

"Papa gimana sih?!"

"Ya udah mama mau makan apa?"

"Terserah!"

"Seafood aja ya?"

"Lagi ga pengen makan yang amis gitu!"

"Kalau ayam kentucky gimana?"

"Bosen ah ayam terus!"

"Lha tadi katanya terserah?!"
Papa mulai melakukan kebiasaanya yang menggesekan gigi saat kesal dengan mama.

"Pa habis lampu merah belok kanan!"

"Kanan sini Mina?"
Papa memutar setir sesuai petunjuku.

"Mau kemana Mina?"
Tanya mama penasaran.

"Mina pengen dimsum ma!"

"Mmmh Memang anak mama kamu!"
Bayangan mama yang senyum-senyum sendiri terpantul di kaca spion atas.

•••••••

Kamipun sampai di restoran, aku dan mama turun duluan, papa mencari tempat parkir. Waitress dengan sigap mengarahkan kami ke meja. Aku menarik kursi yang berhadapan dengan mama.

"Silahkan mau pesan apa?"
Waitress tadi memberikan menu padaku dan mama.

"Siomay, pangsit goreng, hakau, kue lobak, bakpao, cakwe udang, semuanya masing-masing 5 porsi, sama minumnya es teh 3!"
Mama memesan tanpa melihat menu, memang ini adalah restoran favorit mama.

"Papa mau teh manis!"
Papa menarik kursi di sebelah mama. Waitres kemudian menulis dan mengulangi pesanan kami.

"Ditunggu ya Pak, Bu.."

Mina melihat sekeliling, semuanya masih sama seperti pertama kali ia berkunjung. Lantunan musik oriental, ornamen lampion bulat merah yang digantung berdampingan, ada lukisan besar ikan koi terpasang di dekat jendela, juga berbagai pajangan unik. Aku ingat ada patung kucing warna putih pemanggil tamu di kasir, matanya sipit terlihat hanya segaris, dan tanganya selalu bergoyang seolah memanggil pelanggan.

Tak lama meja kami mulai penuh dengan makanan. Mama menggosokan kedua telapak tanganya tersenyum senang. Mina mengambil sumpit mencapit siomay di dekatnya, rasa gurih dari ayam dan udang yang tercampur harmonis.

*Uhmm enak!!!*
Gumam Mina dalam hati.

"Silahkan sebelah sini!!"
Terdengar waitress mengarahkan pelanggan yang baru datang.

"Pa liat tuh! Ganteng bangett!!"
Mama meremas tissue yang baru dipakainya melap mulut.

Rasa lapar sepertinya membuatku dan papa lebih tertarik rebutan bakpao daging yang hanya tersisa 1 di piring. Waitress berlalu melewatiku ke arah meja di belakang mama, disusul 4 orang yang mengikuti di belakangnya.

Drkk.. Drkk.. Drrkk..
Bunyi beberapa kursi yang ditarik hampir bersamaan.

"Mina??!!"

Aku melihat ke depan, kulihat Ellicia duduk berhadapan denganku dari seberang meja. Kugerakan perlahan bola mataku ke arah kanan, dugaanku tepat!

*Elliot!!!*

*Elliot!!!*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNTIL.THEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang