06

862 135 8
                                    

____________

Keadaan di dalam ruang latihan tersebut menjadi tegang. Hyunjin dikelilingi oleh Felix dan teman-temannya. Sebenarnya Felix hanya ingin berbicara empat mata dengan Hyunjin, namun teman-temannya seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

"Aku mau ngomongnya sama kak Hyunjin, bukan mau ngadain konferensi pers. Udah sana kalian." Kata Felix menyuruh teman-temannya untuk keluar dari ruangan itu dulu.

"kak Hyunjin, urusan kita belom selesai! Liat aja lu nanti, gua tandain lu sama kak Lino Lino itu yang udah sinisin gua" Kata Han sambil menggerakan tangannya seperti membaret lehernya, mengancam Hyunjin. Diikuti dengan tatapan sinis Seungmin dan Jeongin, lalu ketiganya meninggalkan mereka berdua.

"Kenapa kak Hyunjin ngehindar dari aku? Aku ada salah ya? Kalau ada aku minta maaf, i didn't mean.." Kata Felix dengan mimik wajah sedihnya.

"Jangan jadi people pleaser, Lee Felix. Gua cuma.. " Hyunjin menundukan kepalanya.

"Cuma apa?" Tanya Felix.

KRING! KRING! KRING!

Bell sekolah berbunyi, pertanda waktu istirahat sudah habis. Felix menghela nafasnya panjang, Hyunjin mencuri kesempatan ini untuk kabur dari Felix. Hyunjin berlari keluar ruangan menuju kelasnya untuk menghindari Felix lagi, yang ada dipikiran Hyunjin sekarang adalah Felix sudah milik Changbin, dan dia tidak akan mengganggu hubungan mereka lagi. Felix memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelasnya itu dengan tatapan kosong, karena yang dia pikirakan sekarang adalah bagaimana caranya dia bisa kembali dekat dengan Hyunjin. Felix teringat saat mereka sedang berdebat kecil tentang nama anjing Hyunjin yang menurut Felix aneh, Felix tertawa kecil mengingat kejadian itu.

Jam pulang sekolahpun tiba, Felix bergegas membereskan buku-buku yang ada di atas mejanya lalu pergi keluar kelas. Lagi-lagi Hyunjin mengintip melalui jendela kelas Felix.

"Kak Hyunjin!" Felix memanggil Hyunjin sambil melambaikan tangan tersenyum manis lalu menghampiri Hyunjin. Hyunjin salah tingkah karena sikap manis Felix.

"Jangan geer, gua kesini mau ketemu Jeje." Balas Hyunjin dengan mata yang masih mencari, padahal sebenarnya dia hanya penasaran dengan keadaan Felix. Tentu balasan ini membuat hati Felix rasanya menciut, namun Felix tetap bersikeras mendekati Hyunjin.

"Jeje pulang duluan tadi sama Han. Kak Hyunjin, kenapa sih sama aku?" Tanya Felix lagi.

"Apasih, jangan sok akrab begitu. Gua udah bilangkan-"

"Bilang apa? Kak Hyunjin belum kasih alasannya kenapa ngejauh dariku?" Felix memotong kalimat Hyunjin, ini sudah kedua kalinya Hyunjin membuat hati Felix sakit dengan kata-katanya.

"Kita cuma sebatas kakak kelas yang kenal sama temen adeknya, gak lebih. Udah taukan jawabannya? Jangan terlalu berharap sama gua Lix. Gua harap lu berhenti ngejar gua lagi karena gua gak ada rasa sama lu dan fokus sama pacar lu itu." Hyunjin meninggalkan Felix sendirian. Sejujurnya Hyunjin tidak tega, namun menurutnya ini langkah yang tepat agar Hubungan Changbin dengan Felix tidak rusak karenanya.

"Aku gak punya pacar, aku... aku suka kak Hyunjin."
"Suka benget. Every day, every night, i can't stop thinking about you. Aku tau kak Hyunjin gak bakal peduli sama apa yang aku omongin, tapi aku harap kak Hyunjin bisa bahagia terus ya." Felix mengatakannya dengan mata yang berkaca-kaca lalu pergi meninggalkan Hyunjin yang mematung di koridor sekolah.

Hyunjin berpikir apa yang barusan Ia lakukan sampai membuat suara Felix bergetar seperti itu. Hyunjin mengejar Felix ke gerbang sekolah sampai ke halte bus namun dia tidak menemukan Felix sama sekali. Hyunjin menaiki motor yang Ia bawa ke sekolah untuk mencari Felix.

____________

to appreciate my story cause u like my story, you can vote my story. thanks for reading this stupid fanfiction!
Edit: NOT THAT STUPID, I MEAN CERITA ANEH YANG AKU BUAT T—T

The fact "I Love Everything About You" | HYUNLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang