___________
Semenjak kejadian Hyunjin mengajak Felix untuk berteman, Hyunjin menjadi rajin pergi ke ruang latihan. Hyunjin selalu merasa nyaman ketika bersama Felix, begitupun Felix, namun masing-masing dari mereka tidak tau perasaan yang mereka simpan satu sama lain.
“Lixie, pulang bareng gua mau?” Tanya Hyunjin sambil memaju mundurkan kursi yang Ia duduki.
“Awas jatuh. Stop panggil aku Lixie kak, kayak anak kecil aja.”
“kan emang anak kecil, bayi, lucu, gemesin. Jangan ngalihin topik, mau pulang bareng gua gak?” Lanjut Hyunjin.
“I am not a baby! Aku ngga bisa kayaknya kak, ada yang harus aku beli nanti, makasih ya udah nawarin.” Jawab Felix. Hyunjin meruncingkan bibirnya.
“Yah, gua pulang sendirian jadinya. Emang nasib, sendiri lagi, sepi, hampa tanpa Lixie.”
“Hahahaha apasih drama banget, maaf ya. Mungkin besok aku bisa.” Kata Felix, Hyunjin yang mendengar itu tersenyum lebar.
Felix sedang menunggu hujan reda di halte bus sekolahnya itu. Daerah sekitar sekolah sudah mulai sepi, mungkin hanya tersisa Felix dan beberapa anak-anak lain. Felix duduk di tempat yang sudah disediakan, dingin, itu yang dia rasakan. Dari belakang seorang laki-laki memberikan jaket denimnya kepada Felix. Felix langsung menoleh ke belakang dan menemukan Changbin di sana.
“Sekarang lagi musim hujan, bisa-bisanya ngga bawa payung atau jaket?” Kata sang mantan kekasih Felix itu.
“Eh kak Abin, hehehe aku lupa terus padahal udah aku siapin.” Balas Felix dengan senyuman manisnya itu. Jika boleh jujur, Felix sangat tidak ingin bertemu dengan Changbin, terlalu sakit untuk diingat. Namun itu sudah masa lalu, jadi Felix mencoba untuk merubah sikapnya yang menurutnya kekanak-kanakan itu.
“Aku bawa motor, nanti kalo hujannya udah reda kamu ikut aku ya? Aku anterin pulang.” Ajak Changbin.
“Nggak usah repot-repot kak, aku bisa naik bis sendiri.” Tolak Felix secara halus.
“Yakin? Oke deh, aku gak maksa. Tapi aku nemenin kamu ya sampe kamu dapet bisnya.” Kata Changbin, sambil mengusak rambut Felix yang lembab karena sempat terkena air hujan sebelum datang ke halte bus. Felix menepis tangan Changbin dengan perlahan, menandakan kalau dia risih dengan perlakuan seperti itu. Changbin mengerti Felix dan langsung mengubah topik pembicaraan.
Bis yang ditunggu Felix semua penuh, mungkin karena hujan sudah reda dan orang-orang yang berteduh sudah mulai beraktifitas lagi. Changbin tau Felix sudah mulai bosan menunggu bis datang, akhirnya Changbin mengajak kembali Felix agar pulang bersamanya, Felix tidak menolak dan akhirnya mereka pergi bersama.
Ternyata dari seberang halte bus, terdapat Hyunjin yang memegang payung dan dua jas hujan. Benar, Hyunjin memiliki niat mengajak Felix lagi pulang bersamanya karena sebelumnya Hyunjin melihat Felix duduk sendirian di halte. Hyunjin melihat jelas Felix tertawa bersama Changbin, dada Hyunjin terasa sakit dari dalam. Akhirnya Hyunjin memutuskan pulang sendirian.
“Oh.. hahaha ngebadut gua.” Kata Hyunjin bergumam sendiri sambil memakan permen coklat yang tadinya Ia ingin berikan ke Felix.
__________
KAMU SEDANG MEMBACA
The fact "I Love Everything About You" | HYUNLIX
Fanfiction𝐇𝐲𝐮𝐧𝐋𝐢𝐱 𝐀𝐥𝐭𝐞𝐫𝐧𝐚𝐭𝐢𝐯𝐞 𝐔𝐧𝐢𝐯𝐞𝐫𝐬𝐞 Siapa sangka, berkat keingintahuan dan kejahilan Hyunjin yang besar pada Felix, membuat pertemuan singkat itu menjadi pertemuan yang paling mengesankan dalam hidup mereka.