__________
Hari ini Felix memutuskan untuk menghabiskan jam kosongnya menari di ruang latihan. Dia menggerakan badannya dengan lentur seperti biasanya, Felix terlihat terbawa suasana dengan alunan musik yang mendominasi ruangan tersebut.
Hyunjin berjalan melewati ruang latihan itu. Terdengar suara samar-samar alunan musik yang dipakai Felix untuk menari, Hyunjin tersenyum kecil, dan langsung memasuki ruangan itu. Felix langsung berhenti bergerak setelah Hyunjin memasuki ruangan tersebut.
“Kenapa gak dilanjutin?” Tanya Hyunjin ssmbil mencoba menarik kursi yang ada disebelahnya.
“Kamu ngapain di sini lagi? Kenapa gak ketuk pintunya dulu?” Balas Felix dengan wajah yang terlihat murung.
“Gua? Mau liat anak manis yang suka di sini, lu liat dia gak?” Kata Hyunjin sambil membulatkan telapak tangannya seakan-akan membuat teropong dan mencari anak manis yang dia maksud itu.
Seketika Felix terdiam dan bergumam sendiri. Felix mengira Hyunjin akan menganggunya lagi tapi ternyata salah, Hyunjin sedang mencari anak manis yang dia maksud itu. Ntah kenapa hati Felix rasanya sakit setelah mendengar Hyunjin mencari seseorang itu, rasanya seperti cinta bertepuk sebelah tangan.
“Oh gak ada ya?” Hyunjin kembali bertanya.
“Aku gak tau, udah sana keluar.” Jawab Felix dengan ketus sambil mengambil tissue dan mencoba mengelap foundation yang ada di pipinya itu. Felix terlihat risih ketika Ia menggunakan foundation saat pergi ke sekolah, namun untuk menutupi frecklesnya itu, laki-laki itu akan melakukan apapun agar sebisa mungkin tanda bercak itu tidak terlihat.
Hyunjin masih sibuk dengan teropong tangannya seakan-akan anak manis yang Ia maksud itu bersembunyi di ruangan tersebut. Felix menatap aneh Hyunjin, karena tingkah lakunya yang seperti anak kecil. Hyunjin kembali mengarahkan teropongnya itu ke arah Felix.
“GOTCHA! Ini anak manisnya.” Kata Hyunjin sambil tersenyum manis. Felix tidak bisa berkata-kata, telinga Felix memerah karena tersipu malu.
“Udah berapa kali gua bilang, you look beautiful with that freckles. Mungkin menurut lu itu hal yang jelek bagi lu, tapikan orang yang menilai, dan menurut gua A+! Lu manis banget.” Puji Hyunjin, Felix tersenyum namun ntah kenapa Felix ingin menangis mendengar kalimat Hyunjin.
“Shh- my eyes peeing.” Kata Felix sambil mengelap air matanya.
“WAIT WHAT? Lu pipis dari mata?” Hyunjin langsung menghampiri Felix. Badan Felix terlihat bergetar, dan Hyunjin mulai panik.
“H-hey, i didn't mean to hurt you. I'm just talking facts, and i like your freckles.” Hyunjin memegang pundak Felix, mencoba menatap Felix yang tertunduk.
“HAHAHAHAHA, AKU NGGA PIPIS DARI MATA.” Tawa Felix pecah, Hyunjin terlihat bingung. Baru beberapa menit tadi dia melihat Felix menangis.
“Lu nangis apa ketawa? Lu mau ngeprank ya?” Tanya Hyunjin.
“I can't breathe, this is so funny. Makasih ya kak, makasih banget!” Kata Felix dengan ceria.
“Anytime, Felix. Gua harap lu kedepannya bisa lebih percaya diri sama apa yang lu punya ya?” Kata Hyunjin sambil tersenyum lalu mengacak pelan rambut Felix. Bagaimana dengan Felix? Dia membeku di tempatnya, ntah apa yang Felix pikirkan namun rasanya dia ingin terbang jauh ke langit saat Hyunjin memegang rambutnya.
“Rambut lu lembut banget. Eum anyway let's get closer, Felix.” Sambung Hyunjin. Felix membalasnya dengan senyuman kecil dan anggukan yang menandakan kalau dia setuju untuk menjadi dekat dengan Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The fact "I Love Everything About You" | HYUNLIX
Fanfiction𝐇𝐲𝐮𝐧𝐋𝐢𝐱 𝐀𝐥𝐭𝐞𝐫𝐧𝐚𝐭𝐢𝐯𝐞 𝐔𝐧𝐢𝐯𝐞𝐫𝐬𝐞 Siapa sangka, berkat keingintahuan dan kejahilan Hyunjin yang besar pada Felix, membuat pertemuan singkat itu menjadi pertemuan yang paling mengesankan dalam hidup mereka.