Hari ini adalah hari pertama dimana seorang gadis cantik bernama Nayeon akan berangkat ke sekolah barunya, kebiasaan ia berangkat, jalan-jalan kemanapun menggunakan sepeda
Ia mengendarai sepedanya untuk sampai di sekolahan, sendiri? Ya pastinya
Dan berakhir akhirnya ia sampai di sekolahan barunya yaitu Hanlim, sekolahan yang didambakan oleh semua kalangan, karena prestasi dan keindahannya
Sementara Nayeon, ia sibuk terpana melihat sekolah barunya, namun tak lama ia tersadar dan mulai beranjak pergi dan mencari ruangan kepala sekolah, sebenarnya ia sudah mendaftar dua hari lalu tetapi karena ia pendatang baru jadi ia merasa wajib mengunjungi kepala sekolah
Nayeon tak sepenuhnya meningkat dimana letak ruangan itu,
Berjalan sendirian di koridor sambil mengingat-ingat, tak lama otak kecil Nayeon bekerja dan sesampainya ia di ruangan itu, Nayeon mulai menyapa kepala sekolah dengan sopan, ia ditetapkan di kelas 12 MIPA 2"12 MIPA 2.. ya.." ucap Nayeon berdiri tegak tepat di depan pintu ruangan kepala sekolah, memikirkan kelas barunya, entah kenapa semakin ia memikirkannya semakin ia ragu, dan pusing
"Lah," ucapnya tak yakin, beribu kali ia memikirkannya ia tetap tak menyangka, karena bisa dibilang MIPA 2 terdapat siswa-siswi yang cukup pandai, dan berprestasi, lantas apa yang Nayeon pikirkan?, Jelas ia terkejut karena ia hanya membawa dirinya dan otak kecilnya, tanpa prestasi atau kepandaian
Yah, mau bagaiamana lagi Nayeon telah di tetapkan di kelas itu, karena ia lelah berfikir akhirnya ia mulai berjalan dan mencari kelasnya itu, katanya terletak di pertengahan berjarak tiga kelas dari ujung
"Em.. oh itu dia" Nayeon bergegas menghampiri kelasnya, ia mendadak berhenti karena pintu kelas itu terbuka begitu lebar
Membuat semua mata tertuju padanya, dan guru sendiri yang tak menyadari keberadaan Nayeon mulai kebingungan dan ikut menoleh ke arah luar pintu
"Hem??, Silahkan masuk" ujar seorang guru yang tengah mengajar
"Permisi," sapa Nayeon dengan sopan, ia senyum dan sedikit membungkuk
"Eh..ini Nayeon ya?" guru senyum dan menatap Nayeon, biasa murid pendaftar kemaren yang jelas semua guru kenal
"E..iya.." Nayeon mengangguk lagi lalu Nayeon melangkah maju dan berdiri di sebelah guru
"Silahkan kenalkan dirimu" suruh guru
"Nee.. perkenalkan nama saya lee nayeon" ucap Nayeon seperlunya, tanpa panjang kata dan menjelaskan yang lain
"Ok.. Nayeon silahkan duduk.."-guru
Nayeon hanya mengangguk dan senyum lalu Nayeon bingung dan berkata
"Aku mikir panjang banget nih soalnya tempat duduk yang kosong hanya di sebelah cowo cuek itu, m.. tampan si tapi keliatannya pendiem banget banget buktinya tadi pas aku ngomong ga liat sama sekali fokus banget sama bukunya ya walaupun gitu aku tetap aja duduk di sebelahnya" batin Nayeon tak berhenti berbicara dan tak berhenti menatap ke tempat duduk yang akan ia duduki dan di sertai dengan orang yang duduk di sebelah kursi yang akan menjadi miliknya itu, dengan sifat percaya dirinya itu akhirnya ia melangkah tahap demi tahap ia berjalan mendekat kearah bangkunya itu, tak lama ia duduk di bangku tersebut lalu..
Nayeon terdiam sambil menatap ke arah lain entah apa yang ia rasakan sekarang, bingung dan terlihat polos itu yang sedang ia praktikan, mana mungkin gadis kepo sekaligus cerewet ini diam duduk manis seperti itu, lalu ia bertindak,
"Ehem.. Ehem.. ha-hai boleh kenalan ga?" Dehem sekaligus ucap Nayeon dengan sopan dan ia tak lupa dengan menambahkan senyuman lebar dibibir nya
"Hm, Jake" jawab singkat dan tak jelas lelaki itu, agak songong si
Ya, lelaki itu bernama Jake walau ia memiliki wajah tampan dan berwibawa, namun sifatnya begitu cuek dan menyebalkan
"Ooh.. aku Nayeon" sok paham dan masih positif thinking, Nayeon menjawab omongan lelaki itu
"Oh" jawabnya itu membuat api lava meluap-luap
Oh, kata yang gak ada arti dan bikin hati membara, apakah jawaban itu sopan? Yang jelas tidak
Disisi lain, Lee Nayeon gadis penjulid sekaligus cerewet itu langsung berkata
"Nyebelin banget" ucapnya lirih dan sedikit di sentakan, kedua matanya menatap Jake dengan bibir yang bergerak kesana kemari tanpa henti seolah ingin mengucapkan kata yang ada di dalam hatinya
"Aku denger"
Deg
Suasana seketika berubah, ucapan dan kata yang keluar dari mulut Jake itu membuat Nayeon merinding dan jantungnya berdegup kencang"Eh..a..he.." kata Nayeon tidak teratur, sebenarnya malu sekaligus kesal
"Menyebalkan, orang mana ini!, Kenapa di dunia ini harus ada orang sepeti ini!, Hump" Lanjut dibatin Nayeon
Waktunya pelajaran
Nayeon yang murid baru hanya disuruh mendengarkan dan menulis materi-materi penting yang diajar oleh guruDan di saat-saat yang menggentingkan tiba-tiba bolpoin Nayeon habis entah apa yang terjadi pada Nayeon, ia terus mencoba bolpoin itu berkali-kali dan lama-kelamaan Nayeon geram ia terus menggosok-gosok bolpoin tersebut di bukunya dengan emosi dan hasilnya begitu memuaskan alias tak ada coretan sedikitpun dibuku tulisnya itu artinya bolpoin itu habis total, bukunya sedikit rusak akibat dia sendiri, "aish, kenapa ini harus terjadi" gumamnya kesal sekaligus grasak-grusuk
Ia ingat kalau bolpoin itu memang sudah habis beberapa bulan lalu, ia juga lupa akan mengambil bolpoin itu dan menggantinya, kini ia sudah pasrah karena keadaan, dan dibanding ia diam pasrah tanpa berusaha akhirnya ia berfikir dan menoleh ketempat duduk sebelahnya ya, ia berniat untuk meminjam bolpoin milik si cuek
"Em...ehem jake.." ujarnya berlagak sopan sambil mengusap-usap rambutnya ia juga tak lupa dengan senyumannya
"Hm" sikap tak menghargai, Jake menjawab tanpa menoleh ke arah Nayeon sedikitpun
"Em, kalo boleh nanya kamu.. punya bolpoin, berapa kalo..pu-"
Tak!
Perkataan Nayeon terpotong saat bolpoin berwarna hitam tidur didepannya, ia seketika mengubah ekspresi wajahnya, dari senyum lebarnya dan ceria kini tatapannya menjadi malas sedangkan senyumannya menjadi hilang
"Ma..makasih.." ucapnya tersenyum tipis sekaligus bingung, kenapa orang seperti Jake harus bertemu dengannya
Maksud senyuman tipisnya itu, karena ia yang tak berani tersenyum lebar itu juga akan membuatnya membuang-buang senyuman manisnya itu
Setelah beberapa menit kemudian.. waktunya istirahat, kebanyakan diwaktu seperti ini semua kelas menjadi brisik sekaligus ramai pengunjung dikelas, siapa si diwaktu seperti ini yang tidak tertarik kepada seorang kantin tercinta. Ett jangan bilang itu tidak terjadi, satu siswa bermuka dingin yang duduk dibangku nomer tiga urutan dari depan, ya siapa lagi kalo bukan Jake sicuek itu ia hanya diam dan diam terduduk di bangkunya itu, dua kepala headset yang nemplok di telinganya, seakan dunianya sangat hening dan tenang
Sedangkan disisi lain, di kantin tepatnya di tempat duduk paling pojok belakang sendiri, siapa lagi kalo bukan Lee Nayeon
"Aish, orang mana si dia orang kutub atau orang salju sifatnya dingin banget deh, senyebelin apa si dia!? Hem.. dimana ya yang jual bolpoin gak enak kalo minjem milik cowo cuek kek dia, bukannya gak enak si cuma kena tekanan batin ajah pinjem ke dia" obrolannya yang keliatan asik sendiri, sambil makan mi instan yang ia beli.
Ok teman teman sampai di
Sini dulu ya ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Cuek Tampan《Jake Shim》
Romance//SLOW UPDATE// !!FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! Tampan si tapi cuek.. cueknya minta ampun.. untung ajah tampan jadi bisa sabar "Ekhem! jake?" Nayeon "Hm" Jake "Cuek banget si, jake?" Nayeon "Hm" Jake "Kamu lagi ngapain si!" Nayeon "..." "JAKE!!" Nayeo...