//04//

129 53 43
                                    

Setelah lama diperjalanan, akhirnya waktu yang ditunggu kini datang, sampainya ia di rumah

Nayeon meletakan sepedanya dibalik tembok pager depan rumahnya, ia berjalan melangkah dan berhenti tepat didepan pintu rumahnya

Entah apa yang ia lakukan, ia diam sejenak sambil menarik nafas amat dalam

"EOMMAA!, APPAA!, NAYEON PULANG!" Mulutnya mulai berkata dengan suara yang sangat keras, lumayan ia mengeluarkan banyak tenaga hanya demi bisa berteriak sekencangnya

"YA AMPUN NAYEON!, Gak usah teriak-teriak!, Baru pulang sekolah juga!?" Saut Eomma dengan lantang, menatap Nayeon marah

"Hehehe.. gak papa kan" ujar Nayeon disertai dengan senyuman lebar dan itu terlihat imut, ya memang itu adalah hal biasanya tetapi jika itu sudah dilakukan pada awal ia pindah nanti setelah hari kemudian ia tak berteriak kembali

"Tidak boleh, kenapa karena Nayeon bisa mengganggu tetangga lo, takut ada yang tidak suka" ujar appa, itu yang biasanya membuat Nayeon berhenti melakukan hal itu

"Hehe.. iya pa maaf" Nayeon tersenyum

"Pergi mandi sana" suruh Eomma galak

"Yaap eomma" jawab Nayeon

Ia berlari masuk kedalam kamarnya, dikamar ia mulai mandi dengan air hangat wajar karena ini adalah malam hari, setelah selesai ia agak sedikit membereskan kamarnya lalu ia pergi ke dapur untuk mengambil segelas susu putih favoritnya, ia kembali lagi ke kamar dan membuka pintu balkonnya, duduk di sana sambil menikmati susu putih yang ia hidangkan ditambah ia mendengarkan musik, santainya.

Dreet..
Getaran pelan pada handphone menandakan pesan masuk

Nayeon membuka WhatsApp dan melihat, ternyata ada beberapa nomor tak dikenal masuk dan beberapa grup chat

"Siapa nih, save doang?" Ujarnya

Wechat

??
Save

Ya siapa ni?

Jake

Oo kamu

Read

Seketika senyuman nayeon pergi, karena tanda read yang menghancurkan suasananya

"Eeh?, Udah? Udah gitu doang? Ya.. ha ha ha, haha mending gak usah chat gak penting cuma butuh di save!" Gegar nya sambil tertawa garing, ia marah karena itu

"Oke oke!, Ku namai kontak kau si cuek ajah!" Marahnya, namun ia tersenyum seperti pesikotpat, lalu ia membalas chat nomer lainnya

Alasan kenapa Jake menyimpan nomer Nayeon karena jika ada sesuatu hal penting seperti kelompok atau lainnya

Wechat

??
Nayeon..

Yaah siapa ya?

Ai, aku park soojin

Kamu?, Hai juga..

Simpan nomer ku yap..

Siap, jangan lupa back

Okee, btw kamu lagi ngapain?

Aku, aku lagi duduk nih, kamu sendiri??

Lanjut lah mereka berchatingan tanpa henti, di dalam chat mereka ada beberapa hal yang menyangkut kedua cowo cuek, entah apa yang mereka bicarakan, dan itu intinya tidak penting
Larut.. Nayeon kini sudah tidur.

Matahari telah terbit, sinar matahari masuk kedalam kamar Nayeon, ya itu adalah pagi hari, nayeon tiba-tiba tersenyum dikarenakan ia bermimpi mimpi apa itu?

"Ekhem!, Nayeon bangun!" Teriak eomma tiba-tiba

"Uaaa.. dah pagi yaa," gumam Nayeon sedikit keras, ia begitu terlihat santai dengan rambut yang acak-acak dan mata yang sipit

"Em, em em dah pagi kok, dah jam 7 malah" gumam Eomma heran melihat nayeon, ia berkata santai sambil menarik selimut milik Nayeon

Mata yang sipit kini menjadi lebar dan luas lebih tepatnya hendak keluar dari asalnya, nayeon menoleh kearah jam weker miliknya, 07.15 jantung nayeon hendak meloncat saat melihat jam tersebut

"EOMMAAA!," Yap, seluruh muka bumi dan seisinya bergetar mendengar teriakan tersebut

Tak heran jika orang yang sedang terburu-buru itu langsung mandi gak tau mandinya bersih atau tidak yang penting cepet, siap-siap pake baju, rok, kaos kaki, tas, gak mikirin rambut cus langsung pergi ke bawah lari menuju dapur ambil roti susu pergi keluar rumah pasang sepatu ambil sepeda, jalan gimana dengan Eomma? Appa? Di lupakan.

Di jalan, Nayeon sedikit resah dan kesusahan

"Susahnya hidupku" gumamnya mewek, kedua kakinya memutar sepeda itu dengan kecepatan di atas rata-rata

"Iis, ada apa si ini!" Bentaknya sedikit aneh dengan kakinya, ia melihat sedikit ke bawah tepatnya ke arah sepatunya, yang ia lihat adalah sepatu yang seharusnya di pasang di kaki kiri ia memasangnya di kaki kanan dan sebaliknya ditambah dengan tali sepatunya yang tidak terikat

Raut wajah Nayeon berganti matanya kembali terbuka lebar, dan itu melebar di batas wajar

"Astaga" ujarnya, hampir menjerit namun ia menahannya karena sedikit ramai di sekitarnya

Tak lama, jalannya makin ngawur ia membelokan stang sepedanya ke arah kanan dan itu adalah jalan yang kemaren ia lalui
Tapi karena jalannya yang terlalu cepat dan matanya tidak menatap ke depan ini yang terjadi

Tiiiin!

"Aaaa!"

Gubrakk!!

Sebuah motor besar hampir menabrak Nayeon, tapi belum saja tertabrak nayeon telah jatuh dikarenakan ia terkejut dan reflek, akibatnya itu sepatu yang ia kenakan meloncat jauh dari kaki Nayeon

Sepatu itu pergi dan mendarat di belakang motor besar tadi,
Seketika suasana menjadi hening

Embeee...
Suara domba lewat

"Aduh" gumam Nayeon tiba-tiba, ia menatap kearah orang tersebut

Dan orang tadi, lebih tepatnya orang yang hendak menabrak nayeon, ia mematikan motornya terlebih dahulu lalu ia melepas helm yang ia kenakan "tampan" kata kata yang keluar dari batin nayeon, lelaki itu mengibas rambutnya dengan tatapan tajam yang menatap kearah Nayeon, yang nayeon lihat hanyalah samar-samar ditambah dengan cahaya matahari yang tepat dibelakang lelaki itu
Siapakah lelaki itu?

.
.
.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya ya..
Jangan lupa vote atau komen Yap..
Dadah..

Si Cuek Tampan《Jake Shim》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang