6. Senangnya

598 56 369
                                    

Aca mengeratkan pelukannya saat angin sore menerpa mereka diatas motor vespa Chandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aca mengeratkan pelukannya saat angin sore menerpa mereka diatas motor vespa Chandra. Mereka habis jalan-jalan setelah Chandra menjemput Aca dari rumah temannya. Rasanya sangat nyaman,mungkin Chandra hanya pria sederhana tapi banyak sekali kebahagiaan yang dia berikan untuk Aca.Tiada hari jika dengan Chandra tanpa tertawa, lawakan Chandra itu yang nomer satu menurut Aca sihh.

" Loh kenapa lewat sini? " tanya Aca saat Chandra memasukkan motornya kedalam gang perumahan.

" Nggak apa-apa cuma pengen lama aja dimotor sama kamu " sebenarnya tidak sepenuhnya itu alasan Chandra, dia hanya belum siap bertemu Nahel saat dirumah nanti karena dia sudah mencurigai kalau dia sakit.

Aca dan Chandra langsung menoleh saat ada ayam yang sedang bertengkar sampai suaranya sangat berisik. "Sumpah ya itu ayam berisik banget, ganggu orang lagi romantisan aja" gerutu Aca dengan masih memeluk Chandra

"Ahh masih berisik ayam Jepang"kata Chandara

"Kok bisa?"tanya Aca mengangkat kepalanya dan mendaratkannya di bahu Chandra sebagai tumpuannya.

"Ayam Jepang kan di teriyaki,pasti berisik banget itu"jawabnya tersenyum

"Hahahaha itu mah nama makanan " kata Aca lalu memukul pelan perut Chandra.

"Hehehe kamu kebiasaan banget kalau di motor pukul perut,tangan,paha,pundak,atau nggak helm aku.ketularan bang Marta ya?"

"Dih bang Marta kalau mukul nggak pakek perasaan ya kalau aku kan lain,orang cuma pelan juga"

"Iya iya my darling " Chandara mengusap tangan Aca yang memeluk dirinya saat Aca mengeratkan pelukannya.

Chandra keluar dari gang perumahan tersebut, capek juga ternyata pikir dia mengendarai motor lewat gang perumahan selain karena sempit dan ramai disana juga banyak polisi rebahan.

"Cium dong" kata Chandra sontak membuat Aca terkejut.

Chandra menghentikan motornya karena lampu berwarna merah. Sebenarnya Chandra hanya bercanda saat mengucapkan kata tersebut.

"Disini?"tanya Aca bingung

"Iya"jawab Chandra lalu menoleh ke arah Aca. Chandra menatap Aca yang sedang tersenyum "cepet" pintanya.

" Ihh tapi rame " jawab Aca sambil celingukan

" Nggak apa-apa " jawab Chandra enteng sambil cengengesan.

Tin tinnn

Suara motor dan mobil dibelakang Chandra saling bersahutan, meminta Chandra untuk cepat melajukan motornya.

"Iya iya ya ampuun nggak sabaran banget siih"katanya lalu melajukan motornya dengan kecepatan sedang "ganggu orang lagi mesra-mesraan" gerutu Chandra.

Aca menempelkan tangannya ke bibir Chandra "???.hah apaan nih? " tanya Chandra bingung.

Cerita Chandra || Haechan✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang