"Yang aku minta maaf deh kalau aku ada salah" kata Chandra memasang muka yang paling nelangsa
"Emang kamu tau apa salah kamu?" tanya Aca yang dijawab dengan anggukan kepala, "Apa?" tanyanya. "Aku nggak jawab panggilan telpon kamu" kata Chandra lirih,
"Itu juga salah satunya"
"Hah masih ada lagi?" tanya Chandra spontan.
"kamu aja nggak tau apa salah kamu terus kenapa kamu harus minta maaf"
"Sekarang kamu pikir apa kesalahan yang udah kamu perbuat" kata Aca lagi sebelum dia memainkan kembali ponselnya.
Chandra benar-benar memikirkan apa kesalahan yang telah dia lakukan, dia tau Aca bukan tipe orang yang mudah marah. Berarti dia telah melakukan kesalahan yang besar kalau sampai Aca saja berani menyiramnya. Saat sedang memikirkan kesalahannya tiba-tiba dia teringat kemarin malam saat dia mengantarkan Aca kerumahnya setelah malmingan, dia mengajak Aca untuk joging ditaman kota dan sialnya dia justru lupa akan hal itu. Dan saat ini dia tengah bingung bagaimana cara dia menjelaskan kepada my darlingnya ini.
"Ca,, maaf tapi aku beneran lupa.janji deh lain kali aku nggak bakalan lupa okeey,atau aku beliin kamu ketoprak deh" kata Chandra memohon sambil memegang tangan Aca namun langsung ditepis Aca.
"Jadi sekarang kamu mau nyogok aku iya,pakek ketoprak lagi" tanyanya dengan wajah yang dibuat garang',padahal dalam hati dia mati-matian menahan senyum saat melihat wajah kebingungan Chandra.
"Tambah bakso deh sama teh botol sosro, yayaya mau ya?" bujuknya "Nggak" jawab Aca cepat.
"Kamu nggak mau?" tanya Chandra syok, padahal biasanya kalau Aca marah terus dikasih ketoprak atau bakso pasti marahnya akan langsung hilang.
"Kecuali kalau ditambah sama eskrim dua kotak"katanya angkuh. Yap sudah Chandra duga, Aca akan langsung baik saat mendengar nama makanan "Siap ibu negara" katanya sambil hormat kepada Aca.
"Astagaaa"teriak seseorang mengalihkan perhatian Chandra dan Aca. "Chan ini kenapa pintu bisa pisah gini sama engselnya?" tanya Nahel penuh heran.
"Ehh itu anu tadi nggak sengaja aku tendang terus ya kayak gitu" kata Aca sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Chandra dan Nahel hanya dibuat melongo.
"What?" tanya Agra yang berdiri tepat dibelakang Nahel "Seriusan ini?" tanyanya lagi sambil menunjuk pintu yang sudah tergapar dilantai tak berdaya.
"Jangan salahin gue dong, pintunya aja itu yang lemah masa cuma gue tendang dikit langsung copot, cuma gue toel beneren deh"Aca malipat tangannya dan mencoba membela diri.
"Denger ya mak lampir kalo loe tendang cuma dikit nggak akan mungkin itu pintu bisa copot"kali ini Rehan bicara sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Heh loe.."kata Aca namun sudah dipotong oleh Chandra "Tenang nanti gue benerin itu pintu", Aca hanya tersenyum ke Chandra lalu memeluk laki-laki berkulit tan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Chandra || Haechan✓ (HIATUS)
RomanceMenceritakan bagaimana kisah seorang Chandra Danendra Wijaya untuk melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Mencoba untuk selalu terlihat kuat dan bahagia, walaupun jauh didalam sana dia adalah manusia yang paling rapuh