Menceritakan bagaimana kisah seorang Chandra Danendra Wijaya untuk melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
Mencoba untuk selalu terlihat kuat dan bahagia, walaupun jauh didalam sana dia adalah manusia yang paling rapuh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" jadi mau makan apa? " tanya Chandra yang sedang memakaikan helm di kepala Aca
" Ketoprak " jawab Aca semangat " tempat biasa " sambungnya
" Okee kita kesana sekarang "
Chandra dan Aca menikmati perjalanan ketempat makan langganan mereka. Sesekali Aca tertawa karena lelucon yang Chandra buat.
" Aku sayang kamu " suara Aca teredam oleh punggung Chandra
Chandra terkekeh mendengar pengakuan tiba-tiba dari sang pacar. Aca semakin mengeratkan pelukannya di siang menjelang sore hari ini.
" Ngmong lagi dong mbul "
'' kenapa emangnya? " heran Chandra
" Aku suka denger suara kamu, apalagi kalau kuping aku ditempel di punggung kamu enak aja denger suara kamu "
Akhirnya sepanjang perjalanan Chandra terus bernyanyi agar Aca merasa senang
. . . .
" Mamang ganteng seperti biasa " teriak Aca yang langsung di acungi jempol oleh mamang tersebut
" Kamu tu pecinta ketoprak sesungguhnya tau nggak " kekeh Chandra
" Iya doong "
" Ini neng geulis ketoprak spesialnya " mamang tersebut menghidangkan dua porsi ketoprak di meja mereka
" Makasih mamang ganteng hehehe "
" Abis makan ikut aku ya " ucap Chandra di tengah makannya
" Kemana? "
Chandra mengelap saus kacang di ujung bibir Aca yang langsung membuat Aca tersenyum merona
" Ke pantai "
" Pantai?? emang di deket kota ada pantai? " tanya Aca bingung
" Ada dong masih sepi lagi "
" Yaudah okee "
. . . .
Sekitar setengah jam mereka tempuh untuk sampai ke pantai tersebut
" Uwaaah aku baru tau deket kota ada pantai yang masih sepi " Aca terkagum-kagum melihat pantai yang masih sangat sepi dan bersih, hanya terdapat beberapa nelayan dan warga sekitar
" Aku juga tau belum lama, sekitar tiga bulan yang lalu mungkin? "
" Sayang ayo kita lepas sepatu, sedikit main air ngga apa-apa kan? " yang di angguki oleh Chandra
Aca menaruh sepatunya dan Chandra didekat motor, ia juga menaruh tasnya disitu sepertinya tidak akan ada yang menggambilnya karena disini benar-benar masih sepi.
Chandra dan Aca menggulung celana mereka lalu bergandengan tangan menyusuri air di pinggir pantai tersebut. Airnya hangat mungkin karena cuaca yang cukup panas.
" Aaaaa seneng banget bisa ke pantai, ah akhirnya bisa refreshing pusing setiap hari mikirin tugas dari dosen "
" Kamu suka? " tanya Chandra
" Suka dong " jawab Aca semangat
Aca sungguh seperti anak kecil, dia terus berlarian dan kadang melompat saking senangnya. Chandra hanya tersenyum melihat tingkah Aca yang sangat excited.
" Sayang fotoin aku "
Chandra berlari menghampiri Aca, dan memfoto Aca yang tengah bergaya. Aca merebut hp yang Chandra pegang
" Sini kamu juga harus foto dong "
" Ayo sama kamu " ajak Chandra
" No nanti kita foto bareng, sekarang kamu foto dulu buat kenang-kenangan masa di hp mu banyak foto aku dari foto kamu sendiri "
Akhirnya Chandra hanya pasrah dengan permintaan my darling-nya, sejujurnya dia bukan orang yang hobi foto. Foto-foto di hpnya rata-rata foto saat sedang kegiatan di kampus karena dia adalah ketua BEM
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Waoow pacar aku ganteng banget " teriak Aca yang membuat Chandra tertawa
" Baru tau kamu? "
" Diih songong banget punya pacar " Chandra semakin ngakak melihat ekspresi Aca
" Liat bagus kan aku ambil fotonya " Aca memperlihatkan jepretan yang ia ambil
" Itu kan memang akunya yang ganteng " puji Chandra untuk dirinya sendiri
" Iya siih " Chandra sudah ngakak melihat wajah Aca yang setuju dengan ucapannya, ekspresinya itu looh sangat lucu. Seperti tidak ikhlas tapi juga mengakuinya.
" Kita duduk deket motor ya sambil liat sunset " ajak Chandra yang diangguki Aca
" Sayang gendong " pinta Aca
" Kenapa tumben banget? "
" Nggak tau kepala aku pusing banget, ini juga keliatannya malah gelap semua kayak jam 7 malam "
Akhirnya Chandra mengendong Aca sampai ke motornya, mengeluarkan minyak ayu putih lalu memijit kepala Aca. Sekarang Aca terlihat cukup pucat.
" Sayang kamu kuat ngga, kalau ngga kita pulang aja ya "
" Ngga apa-apa cuma pusing doang "
" Tapi kamu pucat my darling, pulang aja ya? "
" Aku cuma mau liat sunset bareng kamu sayang " Aca membuka matanya menatap Chandra meyakinkan bahwa ia tidak apa-apa
Chandra menyerah membujuk Aca, sepertinya Aca memang sangat senang berada disini. Mereka habiskan sisa hari ini dengan melihat sunset bersama, walau sederhana tapi Chandra sangat menghargai waktu ini. Belum tentu bulan depan dia bisa merasakannya kan??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hallo semua udah lama aku nggak update yaa, aku bahkan hampir lupa kalau punya book ini. Plisss minta banget kalian hargai cerita ini dengan vote, coment, biar aku juga semangat buat lanjutin cerita ini.
