Nahel memandang wajah sang adik yang terlihat sedih, sorot matanya menggambarkan ketakutan akan kehilangan suatu hal.
" Mama sama papa jadi cerai kak " Anji menatap pemandangan luar jendela, karena demi tuhan saat menatap manik kakaknya pertahanan Anji pasti akan runtuh
" Haaaaaah " hanya helaan nafas panjang dari Nahel
" Udah seminggu ini selingkuhan papa tinggal di rumah "
" Apa?!!! " teriak Nahel terkejut " kenapa adek ngga pernah cerita "
" Mama yang suruh adek buat fokus sama ujian kelulusan nanti, jadi adek ngga bisa kabarin kakak "
Nahel kembali menghela nafas, betul ia sampai lupa kalau adiknya hampir lulus sekolah dan tengah sibuk oleh jadwal les dan bimbel tentunya
" Maaf " ucap Anji lirih
" Kamu ngga perlu minta maaf dek, yang seharusnya minta maaf itu perempuan sialan selingkuhan papa "
" Bahkan mama udah ngga tidur di kamar utama sama papa, mama justru tidur di kamar tamu sedangkan selingkuh papa tidur di kamar utama " jelas Anji membuat darah Nahel mendidih
" Brengsek " umpat Nahel pelan
" Anji sedih liat bunda nangis terus kak, pernah sekali Anji nampar kakak itu tapi mama yang kena amuk papa, papa bilang mama ngga bisa besarin anak dengan baik " mata Anji sudah memanas bahkan suaranya sudah mulai bergetar
" Anji ngerasa bersalah karena ngga bisa jadi anak yang baik, nggak bisa lindungi mama dari papa "
Dia tau ia cengeng, dia selalu lemah saat dihadapan kakaknya. Bahkan didepan mama dia tak pernah menangis .
Nahel tidak tau harus berbuat apa sekarang, ia hanya menepuk punggung adiknya, mencoba untuk tegar walau sebenarnya hatinya sangat sakit.
Nahel egois dia akui itu, dia terlalu pengecut melihat kedua orangtuanya bertengkar setiap hari, bahkan ia kalah dari Anji adiknya. Jika saja Nahel ada saat itu bisa dipastikan ia akan memukul selingkuhan papanya itu, tidak perduli dia wanita karena dia telah menghancurkan kebahagian keluarganya.
" Kamu tenang aja ya dek, biar kakak yang urus semua ini. kamu fokus aja ke ujian sekolah sama tes masuk universitas nanti "
" Kakak jangan aneh-aneh ya, Anji ngga mau kakak jadi orang jahat kayak papa " tegur Anji mengingatkan
Bukan apa, Nahel tidak segan-segan dengan seseorang yang berani mengusik kehidupannya. Dibalik sifatnya yang periang dan murah senyum itu terdapat satu sifat yang Nahel kubur dalam-dalam, karena ia tidak ingin menyakiti siapapun.
Tapi sudah cukup selama ini dia diam saat keluarganya diganggu oleh benalu, ia akan bertindak tegas kepada papa dan wanita selingkuhannya.
.
.
.
.Seminggu setelah Anji menceritakan keadaan rumah, Nahel benar-benar mewujudkan ucapannya bahwa ia akan mengurus selingkuhan papanya.
Nahel duduk diatas mobil sport yang sudah lama tidak ia pakai, ia juga memakai jas warna hitam menandakan bahwa ia dari kalangan kelas atas.
Di sampingnya terdapat beberapa bodyguard yang berdiri dengan tegak menjaga Nahel. Sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat dihadapannya. Bodyguard nya dengan sigap mengeluarkan wanita dari dalam mobil tersebut, menyuruhnya untuk berlutut dibawah Nahel lalu melepaskan penutup kepalanya.
Nahel melepas kacamata hitamnya lalu membuangnya asal, persetan dengan harganya. Sekarang ia sungguh muak dengan wanita dihadapannya.
" Udah puas loe ganggu kehidupan keluarga gue? " Kenapa Nahel bisa sesantai itu kepada selingkuhan papanya?
" Loe nggak takut gue sebar berita loe di kampus kalo loe itu jalang murahan, simpanan om-om? "
Jawabnya karena selingkuhan papanya adalah teman seangkatan Nahel, untuk apa sopan santun terhadap dia.
" Loe sendiri nggak malu sebar aib keluarga loe ke publik? " tanya wanita itu sinis
" Loe sendiri harus sadar diri, loe bukan siapa-siapa keluarga Pangestu, loe cuma anak pungut loe tau! "
" Gue juga bisa sebar berita ke publik, kalo bokap loe gembong dari penjual organ tubuh ilegal, kalo dia jual wanita diluar sana untuk memuaskan para lelaki bejat!! " teriak wanita itu. yah jangan heran lagi, setiap pengusaha kaya pasti banyak yang berhubungan dengan dunia gelap ini
" Silahkan karena sebelum loe nyebarin berita itu, loe udah ngga bisa liat dunia bahkan loe akan malu liat diri loe sendiri "
" Nyokap loe pasti sedih udah angkat anak yang punya sifat iblis kayak loe " Nahel mengeraskan rahangnya, main-main sekali wanita ini dengan Nahel.
Nahel bertepuk tangan mendengar pernyataan gadis, oh sepertinya bukan gadis lagi bukan. Nahel mencekik wanita tersebut dengan sangat kuat, bahkan urat leher Nahel sampai tercekat jelas saking kuatnya ia.
" Loe harus bayar setiap air mata yang mama keluarin, setiap bentakan papa ke mama, setiap tetes air mata Anji " Nahel melepaskan cengkraman di leher wanita tersebut
" Uhuk uhuk " wanita tersebut sudah merah padam wajahnya
" Denger ya Bella, sampai loe ganggu keluarga gue __ " Nahel menjeda kalimatnya lalu mengeluarkan sepucuk pistol dari saku jasnya, wanita tersebut sudah gemetar dengan keringat dingin membasahi wajahnya
doorr
Tembakan tersebut meleset dan hanya menyerempet bahu Bella tapi tetap keluar darah dari bahunya " suatu saat gue akan tanem peluru ini disini " tunjuk Nahel tepat dikepala Bella dengan pistolnya
" Kalau loe masih ganggu keluarga gue jangan harap loe masih bisa hirup udara ini, udah cukup loe main-main sama bokap gue! "
Bella hanya diam mematung, ia masih terlalu syok atas kejadian barusan.
" Loe cantik, masih bisa loe temui cowok yang lebih baik di luar sana bukan bokap gue yang loe pacari jalang!!"
" Penyiksaan ini belum berakhir, loe akan ngerasain apa itu yang namanya kehilangan kebahagiaan " ucapnya tersenyum
Nahel kembali masuk kedalam mobilnya lalu pergi meninggalkan Bella kepada bodyguard nya, entah apa yang Nahel rencanakan untuk merenggut kebahagiaan selingkuhan papanya tersebut.
💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Chandra || Haechan✓ (HIATUS)
RomanceMenceritakan bagaimana kisah seorang Chandra Danendra Wijaya untuk melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Mencoba untuk selalu terlihat kuat dan bahagia, walaupun jauh didalam sana dia adalah manusia yang paling rapuh