Aca mengeratkan pelukannya, menyandarkan kepalanya tepat di bahu Chandra. Menghembuskan nafas berulang kali mencoba menghilangkan pikiran negatif di kepalanya.
" Mau cerita sesuatu sayang? " Chandra yang peka dengan tingkah Aca
" Cerita apa? " tanya Aca
" Kalau kamu ada masalah cerita aja, siapa tau dengan kamu cerita bisa buat hatimu sedikit lega mungkin? "
" Hmm aku cuma males pulang ke rumah, males banget buat ketemu kakak " Aca memejamkan matanya, mencoba menikmati angin yang menerpa wajahnya.
" Kenapa kamu ada masalah lagi sama kak Yuta? " Chandra mengelus tangan Aca yang berada di atas perutnya
" Iya, apa lagi akhir-akhir ini dia itu sering pulang malam dalam keadaan mabuk, suka marah-marah juga " Chandra hanya menyimak dalam diam, cukup terkejut dengan cerita tersebut
" Tapi mama sama papa nggak pernah negur kakak, selalu anak cowok yang di nomor satukan. Aku sampai merasa nggak kenal lagi sama kakak"
" Atau mungkin kak Yuta punya masalah di kantor? " tanya Chandra
" Apa?! dia kalau ke kantor cuma dateng doang, yang kerja selalu sekertaris perempuannya yang kelewat seksi itu. Aku takut kakak cuma di manfaatin doang sama sekertaris genit itu "
Membayangkan sekertaris kakaknya membuat Aca ingin menarik baju yang selalu dipakainya. Baju yang seksi tersebut, sering membuat dia dan kakaknya bertengkar.
Chandra masih setia mendengarkan cerita Aca dengan sesekali memberi nasehat. Dia senang mendengarkan cerita Aca karena dia tau, Aca termasuk anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Dalam prinsip keluarga Aca, anak lelaki adalah segalanya. Jadi kadang Aca merasa selalu terabaikan jika berada di rumah.
" Ya udah daripada pusing nih mikirin kakak kamu, gimana kalau kita ke pantai yang waktu itu "
" Mau sayang mau banget " pekik Aca bahagia
" Okee pegangan yang kenceng aku mau ngebut nih " Aca langsung mengeratkan pelukannya
" Sayang kamu yang terbaik deh "
" Pacarnya Aca gitu looh " Aca tertawa mendengar guyonan Chandra di sepanjang jalan
********
" Muach bye sayang assalamu'alaikum " Aca menutup panggilan telponnya dengan Chandra
Mengecas handphone nya lalu turun ke dapur untuk mengambil minum. Aca melihat jam telah menunjukkan pukul 11 malam tapi sepertinya kakaknya belum pulang.
Berjalan menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya, menutup pintu kamar lalu merebahkan dirinya di atas kasur. Namun ada hal yang sepertinya Aca lewatkan.
BRAAAK
Aca terjaga dari tidurnya saat ada yang membuka pintu kamarnya. Samar-samar ia melihat bayangan kakaknya.
" Kak " panggil Aca serak khas bangun tidur
" Loe tadi sore kemana hah! " Terkejut setengah mati saat mendengar bentakan dari kakaknya.
Yuta menarik tangan Aca lalu melemparkan foto tepat ke arah wajah Aca. Aca benar-benar terkejut bahkan ia masih berusaha mengumpulkan kesadarannya.
" Jawab gue! " Bentaknya
" Kenapa sih kak teriak-teriak ini udah malam "
Yuta mengangkat dagu Aca lalu mencengkeramnya kuat sampai membuat Aca meringis.
" Loe liat foto itu " ucapnya lalu melepas cengkraman nya
Aca mengambil remot diatas meja untuk menghidupkan lampu kamarnya. Dan betapa terkejutnya ia setelah melihat foto yang kakaknya lempar tadi.
Apa-apaan ini, foto-foto saat ia dan Chandra ke pantai tadi sore. Oh bukan hanya tadi sore tapi foto saat ia dan Chandra sedang bersama. Bahkan ada foto dimana ia dan Chandra sedang berciuman.
" Maksud kakak apa "
" Seharusnya gue yang tanya maksud loe apa, berani-beraninya loe! " teriak Yuta tak kalah kencang
" Jadi selama ini kakak mata-matai aku iya?! "
" Oh udah berani bentak gue loe ya " Yuta berjalan mendekat ke arah Aca
" Gue udah peringati loe baik-baik untuk putus dari cowok miskin itu " Yuta berjalan memutari badan Aca lalu mengambil rambut Aca dan menggulungnya.
" Gue udah pernah bilang kan kalau Chandra meluk loe, gue bisa lebih dari itu " bisiknya, menarik tubuh Aca agar menghadapnya, lalu mengelus bibir merah Aca.
" Kalau dia juga berani cium bibir adik tersayang gue, berarti gue juga bisa lebih dari itu kan? "
Aca mencoba melepaskan dirinya saat kakaknya sudah mulai memeluk erat.
" Aku bukan anak kecil lagi dan aku pun nggak pernah macam-macam sama Chandra, dia selalu jaga aku dan tau batasan "
" Gue bisa jaga loe dan apa tadi nggak macam-macam? Jadi ciuman itu bukan macam-macam ya? "
Yuta mulai menggerayangi tubuhnya, Aca mulai panik dan berusaha melepaskan pelukan kakaknya.
" Mungkin definisi macam-macam loe itu seperti ini " tangan Yuta semakin kurang ajar menggerayangi Aca.
" Kakak jangan kurang ajar, aku ini adik kakak jadi sadar diri kak. Dan lupakan perasaan kakak untuk aku "
Yuta tak terima mendengar ucapan Aca, iya selama ini dia mempunyai perasaan lebih terhadap adiknya karena itu dia sangat membenci hubungan Aca dan Chandra.
Yuta mengusap lembut pipi Aca lalu menciumnya, Aca sudah menangis melihat ekspresi Yuta yang berbeda itu.
" Nggak akan sayang gue nggak akan bisa untuk nggak cinta sama loe " mendorong tubuh Aca dan menindih tubuh ringkih itu.
" Kalau dia bisa cium bibir loe, gue akan lebih dari itu Ca " bisiknya tepat didepan wajah Aca.
" Hiks kak sadar aku ini adik kakak, tolong sadar kak " ucap Aca sesenggukan
" Okey mulai malam ini akan gue ubah setatus kakak adik kita, gue akan lewati batas itu "
" KAKAK!! " jerit Aca di tengah malam yang sunyi ini.
💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Chandra || Haechan✓ (HIATUS)
RomanceMenceritakan bagaimana kisah seorang Chandra Danendra Wijaya untuk melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Mencoba untuk selalu terlihat kuat dan bahagia, walaupun jauh didalam sana dia adalah manusia yang paling rapuh