. part viii : again

243 33 0
                                    

Saat sanggrada sampai dia langsung berlari kedalam rumah sakit. Mengabaikan beberapa tatapan orang disana. Yang dia pentingkan sekarang adalah memeluk adiknya karna si tua itu pasti belum datang karna kesibukan.

"Leonna!"

Grep!

"Hiks...bang...hiks...mommy..."

Sanggrada mengusap pelan rambut leonna yang ada di pelukan nya.

"Apa yang terjadi?"

"Hiks...rem mobil blong...mom menabrakan diri ke pohon saat pulang dari butik..."

Sanggrada berpikir, sepertinya dia sudah bilang pada sang ayah untuk memperbaiki rem mobil sebelum ada yang menggunakannya lagi.

"Maaf bapak baru dateng."

Sanggrada hanya melirik sang ayah lalu menggandeng adiknya kedalam ruangan sang mommy.

"Mom, mom udah sadar? ada yang sakit mom?"

Sarah tersenyum tipis lalu mengusap pelan pipi sanggrada.

"Kamu itu...kenapa sih mirip banget sama anin...mom jadi kangen sama anin."

Sanggrada menggenggam tangan sang mommy dengan erat, menyalurkan rasa nyaman agar sang mommy tidak memiliki tekanan selama penyembuhan.

"Jangan bilang gitu mom, belum saatnya mom untuk ketemu bunda..."

Sarah menggeleng lalu memeluk putranya. Sanggrada hanya menyandarkan kepalanya pada bahu sarah dan mulai menangis dalam diam.

"Mommy titip adikmu ya, jagain adikmu dengan baik mulai sekarang."

Sanggrada hanya mengangguk pelan, pelukan sarah melemah dan terlepas. Sanggrada hanya diam dan kembali menidurkan sang bunda dengan pelan.

"MOMMY!! JANGAN PERGI MOM HIKS..LEPAS! HIKS...MOM!!"

Sanggrada hanya diam lalu memeluk leonna. Air matanya mengalir begitu saja tanpa ia minta, tatapannya kosong kearah depan.

Noyx hanya terduduk dilantai tanpa bisa membela diri bahwa kesalahannya lah yang merenggut nyawa sarah. Hal yang terjadi pada anin terulang. Semua karnanya.

. cakrawala - sanwoo//woosan ; endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang