. cakrawala - sanwoo//woosan ; end

. part ix : keputusan

"Abang beneran mau kuliah di jepang? Abang tega ninggalin ona? Kita baru aja ditinggal sama mom dan abang juga mau ninggalin ona disini?"

Sanggrada menghela nafas lalu mengusap kasar wajahnya,terlihat frustasi karna terlalu menyimpan banyak pikiran.

"Na, tinggalin abang sendiri dulu ya?"

Adiknya secara mau tidak mau keluar dari kamarnya. Sanggrada menyandarkan tubuhnya pada kursi dan memejamkan mata.

cklek

"Grada.."

"apa?"

Noyx masuk kedalam ruangannya dan mendudukan dirinya di ranjang sanggrada. Sudah berapa lama dia tidak mengobrol dengan putranya?

Pip

"Halo? Aku baru saja bertengkar dengannya."

"...."

"Kamu tau sendiri aku sedang apa jika bertengkar dengan orang itu woo."

"...."

"Iya aku hanya menghabiskan satu batang, iya sayang hentikan ocehanmu."

Sanggrada menyandarkan tubuhnya pada sofa yang ada di rooftop. Matanya menatap kearah langit-langit.

"Mom...harusnya mom tidak pergi secepat ini. Lihat, orang tua itu masih tidak sadar diri...grada harus apa mom..."

Satu notifikasi muncul pada ponsel sanggrada.

woomine ❤ : "Aku akan mengurus surat kepindahan, kau yakin ingin ikut?" 19.30

Sanggrada menggenggam ponselnya lalu memejamkan matanya lagi.

"Tidak ada pilihan lain..."

Beberapa hari kemudian.

"Abang..."

"Hm?"

"Beneran mau berangkat?"

Sanggrada meletakan beberapa pakaiannya kedalam koper dan menatap sang adik yang berguling-guling diatas ranjangnya.

"Abang pulang setengah tahun sekali bukan mau pergi selamanya astagfirullah leonna..."

Sepertinya adiknya itu sedang ke musuhan. Ditambah jika dia tau sanggrada sudah memiliki kekasih, mungkin gadis itu akan mencakarnya habis-habisan.

"Grada.."

Sanggrada melirik kearah pintu namun acuh dan kembali membereskan barangnya. Leonna yang melihat itu paham dengan keadaan sang kakak dan ayahnya yang tidak baik.

"Apa itu alasan abang pergi?"

Gumaman leonna membuat sanggrada berhenti memasukan bajunya kedalam koper.