"Ohayou~"
Seorang pemuda dengan tubuh semampai itu berjalan kearah sanggrada yang sedang merapikan barangnya diatas meja.
"Ohayou sarta chan."
"Yak! Jangan memanggilku seperti itu."
Sanggrada tertawa lalu merangkul bahu teman seperjuangannya itu keluar dari area kampus. Hari ini cukup dingin dan sanggrada dengan sangat berani menggunakan baju tipis.
"Hahhh dingin sekali..."
"Kamu yang bandel kenapa kamu yang ngeluh?"
Sanggrada menengok kearah kanan dimana gadis berambut pendek sedang menggerutu kearahnya.
"Ow ow ow keributan macam apa ini?"
"Aku bertaruh woo baru saja bercerita padamu kan? Dimana dia?"
Gadis tadi hanya menunjuk kearah kelas dengan dagunya lalu berjalan meninggalkan sanggrada bersama sarta. Sanggrada menghampiri kelas wooyanagra dan memeluk bahu kekasihnya itu dengan pelan.
"Pasti sedang marah padaku kan? Ayolah sayang aku tidak akan sakit karna ini."
Pemuda manis itu membalikkan badan lalu menepuk pelan bibir sanggrada.
"Dikira berapa tahun aku bersama mu hah? Kau saja sensitif pada air hujan."
Sanggrada tertawa lalu memeluk erat kekasihnya membuat pemuda manis itu hanya menggerutu karna kelakuan sanggrada.
KAMU SEDANG MEMBACA
. cakrawala - sanwoo//woosan ; end
Fanfictionsetelah kematian sang bunda, sanggrada harus menerima kenyataan bahwa sahabat sang bunda akan menjadi ibu tirinya. tragedi terulang dan nyawa kembali terenggut. hanya wooyanagra dan sang adik yang ada disana untuk mengerti dirinya. - sanggrada.