(23)

1.1K 101 5
                                    


BRAKK!!!

"MINGYU BANGUUUN SAURRRRRR!" teriak Jennie sambil berjalan kearah ranjang adik nya, Jennie menarik selimut yang di pakai Mingyu untuk menutupi tubuh nya. Jennie menarik nya hingga selimut nya jatuh ke lantai dan memperlihatkan Mingyu yang hanya memakai boxer dan kaos putih polos.

"Heh bangun gak!cepetan.Kemaren aja pas ada jadwal bangunin saur bangun nya cepet banget" ucap Jennie sambil menarik kedua tangan Mingyu agar bangun, sungguh adik nya ini benar-benar sangat susah di bangun kan. Tapi berbeda lagi kalau Wonu yang bilang karna setahu Wonu, Mingyu kalau di bangunkan saur langsung bangun. Atau mungkin dia tidak tidur entahlah.

"Mama" ucap Samuel yang baru saja bangun karna teriakan sang mama. Jennie menoleh kearah pintu, perasaan nya sedikit tidak enak karna membangun kan Mingyu sambil berteriak dan mendobrak pintu kamar sampai-sampai membuat anak nya yang masih tertidur tenang menjadi terbangun.

"Eh, sayang kenapa bangun?mama berisik ya?sekarang kamu tidur lagi sana" ucap Jennie yang sudah berlutut di depan anak nya dan Mingyu yang juga sudah duduk dan mengusap wajah nya. Mingyu bangkit dan masuk kedalam kamar mandi tidak memperdulikan Jennie yang sedang menyuruh anak nya untuk tidur lagi.

"Ayo mama gendong, ini masih malem nak" ucap Jennie lalu menggendong Samuel dan berjalan kearah kamar nya yang bersebelahan dengan kamar Mingyu.

Mingyu keluar dari kamar mandi lalu sedikit berkaca sambil merapikan rambut nya yang basah setelah selesai dia mengangkat selimut dan melempar nya asal ke atas ranjang dan berjalan keluar dengan santai tak lupa menutup pintu kamar nya yang bertuliskan 'Mingyu's Room' itu.

•••

Berbeda dengan Mingyu yang sangat susah di bangunkan hingga membuat Jennie emosi, Wonu sekarang tengah asik membantu nyonya Jeon di dapur memasak untuk saur tidak susah hanya masakan sederhana yang Wonu kuasai.

Setelah selesai Wonu meletakan di atas meja makan, di meja makan sudah ada tuan Jeon dan Somi yang sedang bermain ponsel sambil senyum-senyum sendiri, Wonu menatap adik nya aneh sementara nyonya Jeon sudah berpikir kalau anak nya ini sudah punya pacar.

"Somi sahur dulu baru main handphone lagi" ujar tuan Jeon, Somi pun segera mematikan ponsel nya dan menyimpan nya di saku piyama milik nya, Wonu memberikan piring yang sudah di isi nasi kepada Somi dan tuan Jeon lalu mendorong sedikit mangkuk berisi lauk kearah tuan Jeon dan Somi yang kebetulan duduk berdekatan.

Wonu menyendokkan nasi kedalam piring nya lalu mengambil lauk yang dia masak tadi lalu langsung memakan nya dengan tenang berbeda dengan Somi yang tidak bisa diam.

"Nanti mama mau buat kue kalian tolong beliin bahan-bahan nya ya" ucap nyonya Jeon, Wonu dan Somi mengangguk lalu lanjut makan dengan tenang.

•••

"SOONYOUNG ADE GUA YANG KURANG AJAR, YUHUUU AYO BANGUN SAUR" teriak Yuri sambil berjalan santai kearah ranjang Soonyoung.

Soonyoung yang sedang enak-enak tidur merasa terganggu dengan teriakan Yuri yang sangat berisik ini apa dia tidak malu jika suara nya di dengar oleh tetangga sebelah rumah nya atau dia tidak berpikir akan mengganggu tetangga yang non muslim.

"Berisik kak" ucap Soonyoung, Yuri memukul lengan Soonyoung lalu menggulingkan tubuh adik nya agar terlentang dan menepuk pipi gembul adik nya.

"Bangun anjir saur, papah udah nunggu" ucap Yuri, mendengar kata papah Soonyoung langsung bangkit walaupun matanya belum sepenuhnya terbuka, bukan apa-apa dia hanya takut kalau tuan Kwon menunggu lama di bawah. Bisa-bisa dia kena ceramah selama seharian dengan papah nya itu.

✔kos-kosan diamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang