"Seokmin bangun saur dulu" ucap nyonya Lee membangunkan Seokmin yang tidur di sofa. Semalam setelah pulang dari rumah Wonu tiba-tiba saja Jisoo ingin makan seblak tapi karna sudah malam dan Seokmin yang juga sudah lelah, Seokmin menolak membuat Jisoo kesal dan berakhir dengan Seokmin yang tidur di sofa ruang TV karna saat pulang Jisoo langsung mengunci pintu kamar.
"Kok gaada Jisoo mah?" tanya Seokmin.
"Jisoo gak puasa dulu, dia kepengen banget makan seblak. Niatnya nanti mama mau bikinin dia agak siangan" jawab nyonya Lee.
"Kayanya teh Jisoo ngidam deh" ujar Minho membuat semua yang berada di meja makan menoleh kearah nya, baru kali ini mereka mendengar Minho memanggil Jisoo dengan embel-embel 'kak' dan itu membuat Seokmin sedikit kaget.
"Kenapa sih?ada yang aneh?" tanya Minho, semuanya pun langsung menggeleng lalu melanjutkan saur nya.
Tiba-tiba saja Jisoo datang ke dapur lalu duduk di sebelah Jisung tidak mau duduk di sebelah Seokmin karna dia masih kesal dengan suami nya itu, bisa-bisa nya saat dia sedang mengidam Seokmin tidak mau menuruti nya biarkan saja kalau nanti anak nya ileran salahkan saja Seokmin.
"Loh mau puasa kamu Soo?" tanya nyonya Lee, Jisoo mengangguk rasa ingin memakan seblak tiba-tiba saja hilang dan berganti jadi ingin makan telur dadar buatan mertua nya itu.
"Gak jadi seblak deh mau telur dadar bikinan mama aja, gapapa kan mah?" ucap Jisoo, nyonya Lee mengangguk kebetulan nyonya Lee juga baru selesai memasak jadi masih berada di dekat kompor, dengan cekatan nyonya Lee mengambil telur di kulkas mengocok nya di mangkok lalu memanaskan minyak.
Jisoo memperhatikan mertua nya yang sangat cekatan ketika memasak, dia jadi membayangkan bagaimana nanti saat dia membuat sarapan untuk Seokmin dan anak nya di rumah mereka yang di beli oleh Seokmin. Jisoo tersenyum kecil sambil mengusap perut nya Seokmin memperhatikan nya dalam diam.
Setelah selesai nyonya Lee langsung membawa telur dadar yang sudah matang ke depan Jisoo, Jisoo segera menambahkan nasi dan mengambil sendok lalu memakannya dengan lahap. Akhirnya keinginan anak nya tersampaikan juga.
"Nanti jam tujuh kalian harus sudah rapih dan ikut ayah ke kantor" ujar tuan Lee.
"Mau ngapain yah?" tanya Seokmin.
"Nanti ayah ada meeting penting tapi karna ayah juga ada urusan yang lebih penting jadi kalian harus gantikan ayah di ruang meeting nanti" jawab tuan Lee. Seokmin dan Minho mengangguk lalu melanjutkan makannya.
•••
BRAK!!!
"MINGYU ADE BONGSOR KU AYO BANGUN SAUR UDAH JAM TIGA!" teriak Jennie sambil mendobrak pintu kamar Mingyu. Mingyu pun melemparkan bantal kecil kearah kakak nya lalu kembali memejamkan matanya.
Jennie langsung memukul paha Mingyu dengan keras hingga Mingyu berteriak kesakitan.
"Bangun gak lo. Bangun bongsor" ucap Jennie sambil mendorong tubuh Mingyu dari belakang agar bangkit dan berjalan kearah kamar mandi untuk cuci muka. Tapi sama sekali tidak berhasil, Jennie belum kehabisan ide sama sekali dengan senyum licik dia mengeluarkan ponsel nya lalu meletakan di depan telinga nya seolah-olah seperti sedang menelpon seseorang.
"Halo, Wonu iya nih Mingyu nya gak ma---"
"Iya gua bangun!puas!jangan telpon Wonu bisa babak belur gua" Mingyu segera berlari masuk kedalam lemari. Jennie tertawa keras padahal dia tidak menelpon siapapun tadi dia hanya menakuti Mingyu dengan cara berpura-pura menelpon Wonu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔kos-kosan diamond
Fanfiction[END] kos-kosan yang terletak di permukiman warga. bersama 14 remaja yang akan mengisi hari-hari kalian selama bulan ramadhan start : 12 april 2021 Finish : 2 agustus 2021 [Ended]