Part 15

289 53 11
                                    

Satu malam yang indah telah berlalu bagi keempat orang itu. Acara semalam membuat mereka sangat lelah hingga tertidur di jam 3 pagi. Tentunya dengan sinb yang tidur bersama sowon, dan yerin bersama dengan eunha di kamar terpisah.

Cahaya pagi mulai menembus jendela kamar yerin dan eunha. Membangunkan dua manusia imut yang dimiliki Tuhan.
Yerin mengerjapkan matanya sembari mengumpulkan nyawanya sedari bangun tidur. Yerin mulai berdiri dan menarik selimut yang membalut tubuh mungil sahabatnya itu lalu memanggil namanya berniat membangunkan eunha.

"Eunhaaaaa, bangunlah ini sudah pagi" ucap yerin yang sudah sepenuhnya sadar.

Merasa bahwa mahluk imut nan mager itu belum saja bangun dari tidurnya, yerin berinisiatif untuk membangunkannya dengan cara paling ampuh,yaitu dengan melompat-lompat di atas kasur. Cara itu sudah biasa yerin lakukan ketika ia dan eunha bermalam dirumah satu sama lainnya. Yerin tau bahwa mahluk bantet satu ini merupakan Tuti alisan Tukang Tidur yang sangat handal.

Merasa tidurnya terganggu gadis bantet itupun segera menyadari pelaku dari kasur gempa nya adalah siapa.

"Yak! Jung yerin berhenti melompat! Kau mengganggu tidur nyenyak ku tau!" Tegur eunha pada sahabatnya itu.

Yerin hanya terkekeh tanpa memperdulikan ocehan eunha yang ingin segera melanjutkan tidurnya itu.

"Ayo bangun! Jangan tidur terus kita masih banyak kegiatan sebelum pulang lagi ke kota" kata yerin sembari masih melompat layaknya anak kecil menggemaskan.

"Iya aku akan bangun saat kau berhenti melompat" ucap eunha yang tentunya tidak akan dipercaya oleh yerin.

"Baiklah, jika kau tak bangun juga akan aku..." Ucap yerin terputus.

"Akan apa?" Tanya eunha.

Tidak ada jawaban dari yerin, bahkan sudah tidak ada lompatan di kasur itu.

"Nah gini lebih baik gausah rusuh"ucap eunha.

Hening. Eunha merasa kamar yang tadinya terasa nyaman dan ribut karena ulah yerin mendadak hening dan terasa sedikit aneh.

"Yerin?" Panggil eunha.

Tidak ada jawaban namun terdengar suara air seperti orang yang sedang mandi di kamar mandi yang ada di kamar mereka.

'ah dia sedang mandi rupanya' batin eunha.

Eunha memutuskan untuk bangun saja daripada kembali tidur dan saat sedang nyenyak malah kembali dibangunkan oleh sahabatnya itu.
Eunha berjalan di depan kaca dan melihat pantulan yerin dibelakangnya.

"Lah? Aku pikir kau sedang mandi? Apa sudah selesai? Cepat sekali." Ucap eunha melihat yerin di pantulan kaca hanya tersenyum.

Eunha berbalik dan tidak mendapati sosok yerin yang tadi berdiri di belakangnya dalam pantulan cermin.
Seketika eunha membulatkan matanya dan merasa udara sekitar menjadi sangat dingin sehingga membuat bulu kuduknya seketika berdiri merasakan merinding.

"Yerin? Ah, kau ingin mengerjai ku lagi yah? Baiklah terserah saja" ucap eunha masih berusaha berfikir positif.

Eunha berbalik melihat ke arah kamar mandi di sana dan mendapati pintunya terbuka. Eunha berfikir sejenak apa yerin benar-benar telah selesai mandi? Apa dia langsung keluar kamar? Tapi eunha tak mendengar suara pintu dibuka daritadi.

Eunha mulai susah untuk berfikir positif saat ini. Di tambah ia mengingat bahwa sahabatnya itu selalu berurusan dengan hal diluar nalar. Dirinya pun keluar dari kamar dan mencari yerin sembari sedikit berteriak.

"Yerin? Yerin?! Yak, jawab jika kau mendengarku!" Panggil eunha dengan nada tinggi.

"Eunha? Ada apa?" Tanya sinb yang ternyata juga sudah bangun sedari tadi.

"Kak sinb, lihat yerin tidak?" Tanya eunha balik.

"Yerin? Ku fikir dia belum bangun? Soalnya daritadi aku duduk di depan dan belum ada siapa siapa yang keluar kamar" jawab sinb pada eunha.

"Hah? Yerin gaada di kamar juga loh kak" kata eunha.

"Yang bener? Jangan bercanda?" Ucap sinb mulai panik.

"Beneran kak... Jadi yerin kemana" kata eunha yang matanya mulai berkaca-kaca.

"Ah, shit... Eunha tolong bangunkan sowon dan kalian bantu cari yerin... Aku akan deluan mencarinya di sekitar villa ini" jelas sinb pada eunha.

"I iya kak" jawab eunha.

Eunha pun bergegas masuk ke kamar sowon dan langsung menepuk-nepuk pundak sowon sembari memanggil nama manusia tiang tersebut.

"Kak, kak sowon bangun! Kak!" Panggil eunha berusaha membangunkan sowon.

Sowon sedikit membuka matanya lalu melihat eunha sekilas.

"Wah, aku dibangunkan bidadari pagi ini" kata sowon.

"Kak ini serius! Yerin hilang!" Ucap eunha langsung ke intinya.

"Apa?! Kok bisa hilang?!" Panik sowon yang langsung berdiri dari tidurnya.

"Aku gatau kak aku pikir juga yerin udah bangun deluan tapi kata kak sinb dia bangun lebih pagi dan tidak melihat yerin sama sekali keluar kamar" jelas eunha pada sowon.

Sowon langsung menuju kamar mandi hanya untuk mencuci muka dan kembali menemui eunha.

"Sinb mana? Ayo kita cari yerin!" Ajak sowon.

"Kak sinb udah deluan, kita disuruh nyusul aja... Ayo kak" tarik eunha pada tangan sowon.

Di lain sisi sinb yang panik tengah berusaha mencari keberadaan yerin sambil berteriak memanggil nama gadis dengan eye smile itu.

"YERIN! KAMU DIMANA?!! KALAU KAMU DENGER AKU TOLONG JAWAB!" teriak sinb sambil berkeliling di sekitar villa tersebut.

Sinb terus mencari dan memasuki setiap ruangan yang ada di villa itu. Begitupun dengan eunha dan sowon yang mencari yerin di luar villa tersebut.

"AH DASAR KAPARAT! AKU TAU KAU MENGINTAI KAMI DARI SEMALAM KAN?! JANGAN FIKIR AKU BODOH TIDAK MENYADARI KEBERADAAN MU MAHLUK SIALAN!" teriak sinb.

Teriakan sinb itu berhasil sampai ke telinga sowon dan eunha yang membuat mereka sedikit bergidik ngeri karena suara sinb yang lantang ditambah dengan suasana yang sedikit kacau.

"yerin aku mohon jika kau mendengar suara ku tolong jawab... Aku yakin kau bisa mendengarku lewat telepati skalipun!" Kata batin sinb.

Saat sedang fokus mencari yerin, sowon merasa kakinya menginjak sesuatu. Sowon memberhentikan langkahnya dan melihat apa yang diinjaknya itu. Ketika ia melihatnya ia mendapati sebuah gelang berwarna hitam yang talinya terputus.

"Kak sowon? Kenapa berhenti?"

"Ah ya ini aku menginjak gelang tadi... Tidak penting akan ku buang saja." Ucap sowon sempat memperlihatkan gelang itu pada eunha.

Beberapa saat sebelum sowon membuang gelang itu tiba-tiba eunha menahan sowon.

"Kak sowon jangan! Gelang inikan..." Kata eunha terputus.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo semua! Maaf yah untuk waktu update yang mungkin bisa dibilang sekali setahun ini... Pasti sudah banyak dari kalian yang emosi dengan saya wkwkwkwk harap bersabar yah.

Yang masih membaca cerita ini author ingin menyampaikan terima kasih udah sabar bgt nungguin cerita ini up❤️

Buat buddy yang masih bersedih... Ingat kata sinb yah kalau kita harus selalu bahagia kedepannya!

Jangan lupa vote,komen, dan sarannya yah.

GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang