Part 16

69 13 9
                                    

"gelang inikan..." Ucap eunha terputus.

"Gelang milik yerin! Aku pernah melihat dia memakai ini" kata sowon yakin.

"Ini memang punya yerin kak. Kita harus liatin ke kak sinb" ucap eunha yang lansung berlari diikuti oleh sowon dibelakangnya.

Saat ditengah-ditengah mencari sinb, mereka malah bertabrakan dan membuat tubuh mungil eunha terjatuh ke tanah. Sowon membantu eunha untuk kembali berdiri dan eunha mendapatkan sedikit luka yang membuat lengannya berdarah.

"Eunha, kamu gapapa?" Tanya sowon memastikan.

"Gapapa kak. Luka dikit aja kok" Jawab eunha.

"Yerin mana? Kalian belum menemukannya?" Sinb bertanya dengan nada khawatirnya.

"Aku belum menemukan yerin namun aku menemukan gelangnya" Ucap sowon sembari memperlihatkan gelang hitam yang ada di genggamannya.

Sinb terkejut bukan main setelah melihat gelang yang seharusnya dipakai oleh yerin sekarang malah ditemukan sowon. Itu artinya yerin benar benar dalam bahaya sekarang.

Sinb mengambil gelang itu dari tangan sowon lalu menggenggamnya. Ia menutup matanya sambil menunjukan raut wajah penuh kegelisahan. Daun daun yang ada di pepohonan disana tertiup kencang seperti akan terjadi bad
ai.

"Sowon, apa ada tempat yang tidak pernah dijangkau dalam waktu lama di villa ini?" Tanya sinb.

"Kurasa tidak ada lagi" Jawab sowon.

"Tidak! Pasti ada! Bayangan itu muncul sowon.... Tolong ingat kembali!" Sinb sedikit meninggikan suaranya.

Sowon dan eunha terlihat sedikit kaget. Namun, sowon kembali berfikir dan mengingat-ngingat apakah ada tempat yang jarang atau bahkan ia lupakan di sekitar villa itu. Tiba-tiba eunha membulatkan matanya dan mengatakan sesuatu.

"Kemarin... Saat aku mengambil makanan di dapur, aku sempat tersandung sesuatu seperti... " Kata eunha terpotong.

Belum sempat melanjutkan perkataannya, eunha dibuat terkejut karena sinb tiba-tiba saja berlari ke dalam villa dan menuju dapur yang sempat disebutkan eunha tadi.
Sesampainya sinb di dapur, ia melihat ke arah lantai dapur yang masih terbuat dari kayu jati dan belum di-tegel seperti bagian lantai yang lain. Di atas kayu tersebut, terdapat grendel yang terkunci oleh gembok yang cukup besar.

"Eunha, Apa ini yang membuatmu tersandung? " Tanya sinb memastikan.

"Iya benar! Bagaimana kak sinb tau? " Tanya eunha balik setelah menjawab sinb.

"Tidak penting, sekarang bantu aku mencari alat apapun yang bisa membuka gembok ini, sekarang! " Kata sinb memberikan perintah pada sowon dan eunha.

Tanpa menunggu lagi sowon, eunha, dan juga sinb mencari sesuatu yang mungkin bisa dipakai membuka gembok tersebut. Sinb mendapatkan bayangan bahwa keberadaan yerin tak jauh dari area villa dan dari penglihatannya, yerin berada di sebuah ruangan kosong nan gelap yang seketika membuat sinb merasakan sesak sesaat.

Eunha dengan cepat berjalan ke setiap ruangan di dalam villa tersebut mencari sesuatu yang mungkin bisa membuka gembok besar itu. Awalnya ia mencari sebuah palu namun tidak terdapat perkakas apapun dirumah itu. Bahkan, villa itu tidak memiliki gudang penyimpanan.

Eunha kembali mencari apa saja yang memungkinkan untuknya, ia kemudin melihat suatu benda yang terdapat diruang menonton kemudian langsung mengambil nya dan tanpa berfikir panjang kembali berlari menuju dapur untuk menemuu sinb.

Sementara itu di sisi lain, sowon berlari menuju garasi villa, ia sepertinya tau apa yang akan diambilnya.

"Linggis mana linggis" Sowon berupaya mencari sebuah linggis namun tak juga kunjung ketemu.
Sowon kemudian berfikir untuk mencari gergaji karena itu bisa sangat membantu mereka. Namun hasilnya tetap nihil.

"Apa apaan ini, benda benda penting seperti itu mengapa tidak ada disini!"

Saat hendak melangkah keluar garasi, sowon merasakan ia menginjak sesuatu yang keras. Saat melihat ke bawah kakinya, saat itupun ia tersenyum dan mengambil benda tersebut lalu berlari menuju dapur kembali.

"Kak aku menemukan ini!"

"Sinb! Ini dia barangnya"

Eunha dan sowon sampai bersamaan dan itu membuat sinb menoleh ke arah mereka, melihat benda apa yang dibawa oleh dua orang itu. Sinb mengerutkan dahinya ketika melihat apa yang di bawa eunha. Ia kemudian mendekati eunha dan langsung membulatkan matanya. Sowon yang mengikuti arah mata sinb seketika terkejut bukan main kemudian berteriak...

"EUNHA APA YANG KAU BAWA ITU!"

Eunha yang kebingungan lantas kembali melihat apa yang sedang dipegangnya tersebut.

"T t tangan!" Eunha ikut berteriak dan yang terjadi kemudian adalah... Eunha pingsan.

Sinb dengan sigap menendang potongan tangan yang mengerikan itu menjauh dari mereka. Sementara itu sowon dengan sigap menahan badan eunha sebelum benar benar jatuh ke lantai.

"Sowon, keadaan saat ini sangat genting. Kau paham maksud ku bukan?"

Sowon mengangguk, ia tau sekarang adalah waktunya untuk berbagi tugas dengan sahabatnya itu.

Tanpa menunggu lama, sinb langsung mengambil kapak yang ditemukan sowon kemudian berusaha untuk menghancurkan gembok tersebut. Tak lama setelah itu, gembok itu berhasil hancur dan dengan segera sinb membuka pintu ruangan bawah tanah itu.

"Sowon, jagalah eunha. Biar aku yang ke bawah sana"

"Berhati hatilah. Panggil aku jika terjadi sesuatu"

Sinb membalas perkataan sowon dengan sebuah anggukan, dengan langkah perlahan namun pasti, sinb akhirnya masuk kedalam ruang bawah tanah yang gelap gulita itu.









Tamat bang🙏

BERJANDAAAA JANGAN NGAMUKKK

SEGINI DULU AJA YAAAA NANTI UP LAGI JANJI🙏

TAPI KALAU SEPI YA TAHUN DEPAN LAGI WKWKWKW

GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang