Part 7

438 59 8
                                    

Yerin sedang menyuapi sinb sarapan pagi yang di sediakan rumah sakit.

"Kau tidak pulang? Orang tuamu bisa khawatir. Kau tidak perlu menjagaku" tanya sinb.

"Aku sudah minta izin ke mama kok kak... Emm apa orang tua kakak ga mencari kakak? Kakak kan ga kasih kabar ada di rumah sakit" tanya yerin.

"Orang tuaku di luar negeri.... " Kata sinb.

"Ohh .... Yaudah nih makan lagi" yerin menyuapi sinb.

"Kau tidak takut di rumah sakit?" Tanya sinb lagi.

"Takut kenapa?" Tanya balik yerin.

"Matamu tidak melihat hal 'itu'?" Kata sinb.

"Ohh itu sejauh ini aku melihat beberapa yang hanya lalu lalang saja... Tidak mengganggu kok" jawab yerin.

Sinb hanya mengangguk kemudian menghabiskan makanannya.

"Pasien sudah bisa pulang kerumah sore ini... Obat penambah darah yang saya kasih harus diminum sampai habis yah... Hanya sedikit kok" kata dokter itu setelah sinb dan yerin kembali ke ruangannya.

"Iya dok terima kasih" kata yerin.

"Saya permisi dulu..." Kata dokter itu lagi.

"Aku urus administrasinya dulu yah kak" kata yerin.

"Sebentar... Aku yang sakit bukan kau jadi aku yang bayar" kata sinb menahan yerin.

"Tidak usah kak" tolak yerin.

"Kembalikan gelang hitam itu jika kau tidak mau mendengarkan ku... Ambil dompetku di dalam saku jaket lalu langsung saja ambil kartu atm ***" kata sinb menyuruh yerin.

"I iya kak" kata yerin mengikuti perintah sinb.

Skip*

Saat sudah sampai dirumahnya sinb langsung memilih mandi sebab di rumah sakit dirinya tidak mandi.

Setelah selesai mandi sinb berbaring sambil mengingat malam sebelum ia dibawa ke rs. Ia mengingat seseorang yang sekarat itu.

"Apa dia juga sudah di bawa ke rumah sakit?" Kata batin sinb.

Tok tok tok!

Saat sibuk memikirkan tentang orang yang dijumpainya ditengah jalan. Tiba-tiba ada sesuatu yang mengetuk pintu kamar sinb.

Awalnya sinb menghiraukannya karena merasa salah dengar. Sampai...

Tok tok tok! Tok tok tok! Tok tok tok!!!

Suara ketukannya makin lama makin terdengar keras.
Angin diluar juga sedikit kencang dan ribut.

Sinb akhirnya berjalan ke arah jendelanya yang sedari tadi ada yang mengetuk itu.

"Siapa sih malam begini" kata sinb.

Sinb membuka jendelanya namun tidak ada satu orang pun berdiri di hadapannya.

"Siapa sih iseng banget" ucap sinb menutup jendelanya lagi.

Tok tok tok! Tok tok tok!!

Suaranya ada lagi setelah sinb baru saja kembali naik di kasurnya.

Dengan rasa kesal sinb berjalan kembali ke jendelanya dan membukanya namun masih tidak ada orang.

Perasaan sinb menjadi tidak enak. Saat sinb hendak menutup kembali jendelanya tiba-tiba sebuah tangan menahan tangannya. Jari-jari tangan itu panjang. Bersamaan dengan jari itu terdengar suara cekikikan.

Hihihihihi! Hihihihihi! Hihihihi!

Melihat sosok asli dari tangan dan suara tersebut membuat sinb memasang wajah datar dan dinginnya.

"Mau apa kau kesini" tanya sinb dengan wajah datarnya.

"Aish... Kau tidak takut? Aku susah payah menakutimu" kata orang itu yang ternyata sowon.

"Tidak... Actingmu tidak bagus" kata sinb lagi.

"Izinkan aku masuk ke kamar mu lah... Disini dingin tau" bujuk sowon.

"Hm" hanya itu jawaban sinb.

Setelah masuk ke kamar sinb. Sinb langsung menutup jendela karena diluar sangat dingin.

"Aku kesini mau menjengukmu... Aku dengar dari eunha kau sakit" kata sowon.

"Eunha tau darimana?" Tanya sinb.

"Dari yerin lah kan yerin sahabatnya." Kata sowon lagi.

"Oh... Aku sudah sehat" kata sinb datar.

"Aish kau masih saja" ucap sowon menjitak sinb.

"Kenapa bisa kau masuk rumah sakit?"tanya sowon.

"Karena sakit" jawab sinb.

"Ya gua tau hwang sinb.... Tapi penyebabnya apa... Kata eunha dari yerin dia menemukanmu di tengah jalan sudah pingsan" kata sowon lagi

"Aku juga tidak tau... Seingatku... Aku di perjalanan pulang terus ada sekumpulan orang ditengah jalan  ngerumuni orang yang sedang sekarat" kata sinb.

"Terus?" Kata sowon.

"Saat aku perhatikan dari kerumunan itu tidak ada yang berusaha menelfon bantuan. Dan hanya melihat orang itu sekarat dengan berlumuran darah." Kata sinb lagi.

"Terus gatau gimana aku sudah dirumah sakit dan yerin bilang saat menemukanku hanya ada aku sendiri" lanjut sinb.

Sowon merasa merinding mendengar cerita sinb dan mengusap tengkuknya.

"Sinb aku tidak tau apa yang kau lihat tapi sepertinya kau harus kesana lagi untuk cari tau karena aku yakin ada yang tidak beres." Kata sowon pada sinb.

"Aku juga merasa begitu sih. Seperti ada sesuatu yang ingin disampaikan padaku" kata sinb.

"Yap... Aku sarankan kau pergi kesana setelah pulang sekolah saja agar masih terang karena aku tidak yakin itu manusia...."ucap sowon merinding sendiri.

Sinb hanya membalasnya dengan anggukan.

"Sudahlah kita ganti topik saja"kata sowon.

"Sinb" panggil sowon lagi.

"Hm" jawab sinb.

"Menurutmu... Eunha itu cocok tidak denganku?" Tanya sowon.

"Belum cocok." Jawab sinb.

"Maksudmu beluk cocok?" Tanya sowon lagi.

"Terlalu cepat" jawab sinb singkat lagi.

"Heish yasudahlah bicara denganmu berasa aku akan ketularan es kutub. Ini aku bawain makanan kesukaanmu. Aku pulang yah" kata sowon.

"Iya hati-hati" ucap sinb.

"Oh ya... Karena kita teman.. sekiranya kau takut datang sendirian kesana ajak saja aku walau aku ini sedikit penakut."ucap sowon tulus.

Sinb lagi-lagi hanya membalasnya dengan anggukan.

















Guys sorry ga up 2 hari yah... Dikarenakan author sakit Huhu T.T
Oh ya guys ga setiap part ada horror nya yah mungkin tipis-tipis aja kaya chapter ini. Chapter selanjutnya gimana nih? Penasaran ga sama horror nya? Silahkan like sama komen dulu yah kalau bisa follow author.
Oh iya satu lagi.... Setelah membaca ini perhatikan ke sekitar kalian yah siapa tau ada yang ikut baca hehehe







GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang