Part 6

486 60 8
                                    

Yerin mengerjapkan matanya berulang kali setelah dirinya pingsan di lantai.

Yerin melihat dirinya ada di tempat tidur dan tertutup rapi oleh selimut.

Disamping tempat tidurnya terlihat seseorang yang ia kenal.

"K kak sinb?" Ucap yerin pelan.

"Kau sudah sadar" kata sinb dan berdiri.

"K kakak kenapa disini?" Tanya yerin bingung.

"Feeling" kata sinb singkat.

Yerin dibuat bingung dengan jawaban sinb.

"Kalau begitu aku pulang dulu" ucap sinb.

"K kakak lewat mana?" tanya yerin.

"Jendela" jawab sinb lalu langsung keluar dari jendela dan melompat dari lantai 2.

"Apa dia titisan spider-man yah" kata yerin melihat sinb main lompat saja.

Setelah lama berdiri melihat kepergian sinb. Tiba-tiba yerin tersadar sesuatu.

"Darimana dia naik kalau turunnya saja tidak memakai tangga?!! Tidak mungkin dia pergi lewat jendela jika masuknya di pintu depan kan" ucap yerin pada dirinya sendiri.

"Apa jangan-jangan... Sinb.... Manusia serigala?" Sambung yerin.

Sinb sedang mengendarai mobilnya untuk pulang ke rumahnya setelah menjaga yerin yang pingsan hampir 2 jam.

Sinb pov*

Ada apa ini? Kenapa penglihatanku terbuka lagi dan kenapa kali ini aku harus terlibat masalah anak indigo itu? Kenapa aku refleks melindunginya yah?
Anak itu seperti anak biasa namun dia indigo... Jika dia memang yang selama ini di ramalkan.... artinya aku akan....

Sinb pov end*

Saat sinb asik dengan pemikirannya sendiri. tiba-tiba ia menge-rem mendadak mobil yang ia kendarai karena melihat banyak kerumunan warga berkumpul di tengah jalan.
Sinb yang merasa ingin tau apa yang terjadi langsung turun dari mobilnya dan melihat seseorang telah terbaring bersimbah darah di tengah jalan.

Sinb melihat dari semua kerumunan itu tidak ada satupun yang menelfon ambulans atau bantuan. Mereka hanya melihat orang itu kesakitan dan bersimbah darah. Tidak, orang itu belum meninggal tapi dia sedang sekarat.

Orang yang sedang sekarat itu menatap intens ke arah sinb sambil meminta pertolongan dengan suara parau yang sangat seram.

Sinb tanpa bertanya langsung menghubungi ambulans dan bersamaan dengan itu orang sekarat tersebut menarik kaki sinb hingga kepala sinb terbentur ke bawah dan kepalanya berdarah.
Lama kelamaan pandangan sinb mengabur. Sinb merasa ia akan pingsan dan kemudian menutup matanya.

Skip*

"Dokter bagaimana keadaan t teman saya?"tanya yerin panik.

"Pasien baik-baik saja... Hanya benturan di kepalanya menyebabkan kebocoran pada kepalanya dan itu membuat dia kehilangan banyak darah... Tapi untungnya pasien dibawa cepat ke rumah sakit jika tidak kemungkinan dia akan mengalami geger otak" kata dokter tersebut setelah keluar dari ruangan untuk memeriksa sinb.

"Apa pasien butuh donor darah dok?" Tanya yerin.

"Saya rasa tidak... Seperti yang saya bilang untungnya dia dibawa dengan cepat... Jadi saya hanya akan memberinya obat penambah darah yang cepat bereaksi." Jawab dokter tersebut.

"Boleh saya masuk dok?" Tanya yerin lagi.

"Boleh... Silahkan... jika nanti pasien sadar anda bisa menekan tombol pemanggil perawat yah di dalam... Biar kami cek keadaan pasien setelah sadar" ucap dokter itu.

"Baik dok...terima kasih" kata yerin tersenyum.

"Sama-sama... Saya permisi dulu" kata dokter itu lalu pergi.

Yerin langsung masuk ke ruang rawat sinb dan melihat kepala sinb yang diperban.

Yerin pov*

Entah kenapa setelah memikirkan sinb tadi tiba-tiba perasaanku jadi tidak enak. Dan feeling ku membawaku pada arah keberadaan sinb. Tapi sinb kenapa? Apa dia di rampok? Jalan disana sangat sepi bahkan hampir jarang kendaraan yang lewat. Kenapa juga dia lewat situ? Tidak, kalau dia memang dirampok... Kenapa mobilnya masih ada? Apa jangan-jangan.... Ada orang yang ingin mencelakai dia?

Yerin pov end*

Sembari menunggu sinb sadar. Yerin memperhatikan wajah sinb menatap nya dengan intens. Yerin merasakan aura sangat sangat dingin di dalam diri sinb dan sangat tipis sisi hangat dalam dirinya.

Saat asik menatap wajah sinb. Tiba-tiba sinb mengerjapkan matanya menandakan ia sudah terbangun dari pingsannya.

Yerin yang melihat sinb telah membuka matanya perlahan langsung berhenti menatap sinb.

Ia hanya melihatnya dengan tatapan yang "berusaha" biasa saja.

"Kau?" Ucap sinb saat baru sadar.

"Apa yang terjadi? Aku kenapa di rumah sakit?" Tanya sinb.

"M mungkin sama yang kakak rasain pas aku juga pingsan... Kakak punya feeling... Begitu juga aku... Aku tidak tau dimana keberadaan kakak setelah pergi dari rumahku tapi tiba-tiba saja feelingku membawaku ke suatu tempat dan... Aku melihat kakak tergeletak pingsan" jelas yerin.

"Apa? Awhhh" Kata sinb sambil merintih karena kepalanya dirasa sakit.

"K kakak kenapa?" Tanya yerin.

"Tidak apa-apa..hanya sedikit pusing" jawab sinb.

"A apa kakak dirampok? Atau apa? Kenapa kakak pingsan di tengah jalan sepi?" Tanya yerin membuat sinb bingung dan menyebabkan kepalanya sakit.

"A awhh sakit" rintih sinb.

"A ahh kak maafkan aku... Lupain saja dulu perkataanku" kata yerin refleks memeluk sinb.

Entah kenapa sinb tenang setelah dipeluk yerin. Kemudian yerin melepaskan pelukannya dan teringat harus memanggil dokter.

"A ah aku lupa harus memanggil dokter setelah kakak sadar" ucap yerin dan hendak menekan tombol untuk memanggil dokter.

"Tidak perlu... Aku... Baik-baik saja" kata sinb.

"Tapi kak?" Kata yerin.

"Aku bilang tidak usah... Disini saja" kata sinb sambil menarik tangan yerin agar kembali memeluknya.












Guys sorry baru update chapter 6 nya hehehe seharian author sibuk... Sibuk makan nonton tidur makan nonton tidur hehehe.

Hayoloh ada yang bisa tebak sinb kenapa?

Thor? Kenapa setiap part pasti ada pingsan nya? Jawabannya ya karena imajinasi author maunya gitu :v

Yang mau cerita ini dilanjut bisa like komen dan kalau baik follow author yah hehehe.

Selamat malam guys semoga malam malam kaliam menyeramkan... Bye-bye.



GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang