01; Awas Galmov✔

AG;18

●LavenderWriters project season 07●
●AWAS GALMOV●
●Kelompok 01●
●PART BY; girlRin●
● RABU, 19 MEI 2021●

×××

K

eesokan harinya, Kiaa berangkat bersama sang Kakak lagi. Namun, kali ini Kiaa berhasil membuat Azka berangkat menggunakan mobil daripada memakai motor. Kenapa? Karena tadi saat sarapan, Kiaa berhasil membuat sang Ayah menyita motor Azka dan sang Ibu menyita peralatan game Azka. Itulah kenapa selama di jalan, Azka ngedumel terus ke Kiaa yang tanpa ia tau, Kiaa justru memakai airpods hingga tak mendengar satupun ucapan Azka.

“Dadah, Abang! Muachhh!” Kiaa langsung keluar dari mobil sang Kakak dan mengabaikan teriakan Azka yang mengatakan bahwa seharusnya Kiaa minta maaf karena sudah melaporkan Azka kepada orang tua mereka hingga membuat dua pasangan sehidup semati Azka—motor dan game—disita oleh orang tua mereka.

“Bangsat emang tuh adek! Gua sumpahin nyungsep ntar di koridor!” gerutu Azka.

×××

Kiaa berjalan dengan santai di Koridor menuju kelasnya dengan telinga masih disumpal airpods. Alunan lagu-lagu Korea kesukaannya terus mengalun memenuhi gendang telinga gadis itu hingga ia tak mendengar orang yang berteriak di belakang memanggil namanya.

Saat Kiaa akan berbelok, tiba-tiba saja ia tak sengaja menabrak seseorang yang datang dari arah berlawanan. Kiaa tidak sempat menyeimbangkan tubuhnya hingga ia sudah pasrah saja akan jatuh ke lantai dan langsung menutup matanya. Namun, beberapa saat sebelumnya ia merasakan sepasang tangan melingkar di pinggangnya dan sedetik kemudian ia merasa ia berhenti oleng.

Kiaa dengan perasaan takut langsung membuka matanya dan detik itu juga ia melihat seseorang sedang memeluk pinggangnya guna menahan ia agar tidak terjatuh. Bahkan posisi mereka sangat dekat hingga Kiaa bisa merasakan deru napas orang itu di wajahnya.

“Gua tau gua ganteng, biasa aja ngeliatnya.”

Mendengar suara itu, Kiaa langsung mendorong orang itu hingga membuat mereka oleng dan jatuh ke lantai dengan posisi orang itu di atas Kiaa. Naas, bibir orang itu malah tak sengaja singgah di kening Kiaa karena tidak sempat menahan beban tubuhnya.

“WHOAAAA! GILAKKK, DRAMA KOREA LIVE, GUYS!”

“ANJIRRRR, ADA KISSEU!”

“UGHHH~ KENA CIUM KENINGNYA! JADI PENGEN!”

“HUWAAAA! DRAMA KOREA MAH KALAH AMA INI. DUHHH!”

“ANGGASTA!”

Kiaa dan orang itu—Gasta—langsung menoleh dan mendapati Adiba tengah berdiri tak jauh dari mereka. Adiba terlihat sangat kesal.