01; Awas Galmov✔

AG;26

●LavenderWriters project season 07●
●AWAS GALMOV●
●Kelompok 01●
●PART BY; girlRin●

● SENIN, 31 MEI 2021 ●

×××

Kiaa berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya hingga seseorang menarik tangannya dan menyeretnya menuju ujung koridor yang agak sepi. Begitu tiba di tempat yang dirasa sepi, Kiaa langsung saja menyentak tangannya hingga orang yang menarik tangannya tadi melepaskan tangannya.

“Maksudnya apaan, anjing? Ini masih pagi! Gua enggak mau nyari masalah!” ketus Kiaa.

Orang itu—Gasta—hanya memutar bola matanya jengah, “jujur sama gua!”

“Jujur apaan?” balas Kiaa malas.

“Apa hubungan lo sama sepupu gua?” tanya Gasta.

Kiaa berdecih sinis, “tch! Astagaa, bukannya kemarin udah jelas, ya? Gua ama dia tuh lagi deket, lagi PDKT. Otak lo paham bahasa manusia, ’kan? Harusnya tanpa gua ngomong berkali-kali lo tuh paham, gua enggak mau sama lo. Cukup dulu aja gua terbodohi gegara kata-kata manis lo, sekarang enggak lagi, ya! Gua udah bahagia dan gua bahagia sama cowok yang gua suka sekarang. Please deh, gosah ganggu gua lagi. Lo enggak malu apa dibilang gagal mov—”

“YA, KARNA GUA BENERAN ENGGAK BISA MOVE ON DARI LO! PUAS?“

Kiaa tercekat begitu Gasta langsung berteriak di depan wajahnya dan menyela ucapannya barusan. Apa yang baru saja dikatakan Gasta? Dia? Benar-benar gagal move on? Gagal melupakan Kiaa?

“L—lo becanda, ’kan?”

Gasta meraih tangan Kiaa dan menatap gadis itu dengan tatapan lembut, “Ki, liat gua. Apa lo bisa liat kalo gua bo'ong? Tatap mata gua,” ucapnya.

Kiaa menatap netra pemuda itu dan menarik tangannya secara perlahan. Hal itu tentu saja membuat Gasta merasa kecewa dan sedih, bahkan pemuda itu tak menutupi raut terlukanya saat Kiaa melangkah mundur sedikit menjauhi Gasta.

“Gua tau lo pinter ngibul. Lo tuh ahlinya sok manis depan cewek, Gas. Gua paham, gua mungkin satu dari sekian cewek yang pernah jatuh ke pesonanya lo, tapi please banget. Gua mau ngelanjutin hidup. Gua mau jalanin hidup tanpa harus kebayang masa lalu,” balas Kiaa.

“Jadi, gua di mata lo cuma sebatas masa lalu?” tanya Gasta tak percaya.

Kiaa mengepalkan kedua tangannya dan menatap Gasta, kali ini ia akan menumpahkan semua kekesalannya.