12

2.7K 312 53
                                    

Sejak hari dimana Sunghoon mendatangi rumahnya, Jake pun mulai berpikir untuk berdamai dengan perasaannya. Dia berusaha untuk tidak membenci Jay.

Bahkan ketika turnamen basket berlangsung, Jake bisa lihat sendiri Jay datang menonton tapi bukan untuk menonton dia, melainkan menonton Jungwon yang ikut tim lawan.

Tidak masalah. Meski dadanya masih sesak melihat senyum Jay hanya untuk Jungwon, tapi Jake tidak terlalu memikirkannya lagi.

Karena sekarang dia punya Sunghoon.

Pemuda itu sedang duduk di sebelahnya. Sibuk mengikat tali sepatu tanpa memerhatikan keramaian di gedung olahraga itu oleh penampilan cheerleaders sebelum pertandingan dimulai.

Tak sadar sudah terlalu lama menatap, Jake kaget saat Sunghoon tiba-tiba menoleh. Si gemas itu salting, segera dia buang muka kemana saja sambil berdehem lalu meminum air di dalam botol yang dia pegang.

Sunghoon sendiri diam-diam tersenyum.

"Jake! Sunghoon! Sini kumpul!" teriak Heeseung yang tak jauh dari mereka. Pelatih sedang memberikan arahan, semua anggota tim harus berkumpul terlebih dahulu.

Peluit terdengar, tanda pertandingan akan dimulai. Gedung itu ramai oleh sorak sorai penonton dari berbagai sekolah. Yang paling banter adalah sekolah Jake dan sekolah Jungwon yang kedapatan giliran bertanding pertama. Kedua tim lantas berkumpul di lapangan sesuai formasi masing-masing.

Jake berdiri di tengah lapangan, menghadap Jungwon yang sama-sama kedapatan giliran untuk mengambil bola dari wasit. Tinggi mereka sepantaran, cocok. Jadi mereka bisa saling melihat tanpa harus mendongak.

Peluit dibunyikan. Bola dilempar ke atas, dan Jake langsung melompat setinggi mungkin untuk mengarahkan bola ke lapangan lawan.

Permainan berlangsung intens sejak awal. Tim Jake memimpin di menit pertama. Skor berhasil didapat saat Heeseung melempar bola dari area 3 point.

Berikutnya tim Jungwon yang memimpin pertandingan. Jake bagian menghadang Jungwon.

"JUNGWON FIGHTING!" teriak Jay, yang memang berdiri sangat dekat dari lapangan.

Entah karena keteledoran atau karena Jake terbawa suasana kompetitif, dalam artian masalah pribadi, dia tak sengaja menjegal Jungwon yang akan menghindarinya.

Alhasil Jungwon pun jatuh, meringis sambil memegangi lengannya.

"Akh! Tanganku!"

Bunyi peluit terdengar. Permainan dihentikan sejenak. Wasit dan rekan tim langsung menghampiri Jungwon. Bahkan Jay yang paling pertama menghampirinya. Mereka pun menyadari kalau Jungwon tidak hanya sekadar jatuh saja, tapi tangannya mengalami patah karena menahan tubuhnya saat jatuh.

"Jungwon kau baik-baik saja?" seru Jake dengan khawatir sambil berjongkok di dekat Jungwon. Baru saja dia ingin menyentuh tangan pemuda kucing itu, Jay tiba-tiba menepis tangannya dan bangkit menarik kerahnya.

"Brengsek! Kau pasti sengaja kan? Mengaku, Jake!"

Jake terkesiap oleh bentakan Jay yang tiba-tiba. Sampai dia tergagap saat menjawab tuduhan pemuda itu. "A-aku tidak sengaja Jay. Sungguh. Aku kurang fokus tadi."

"Alasan!"

BUGH

Wasit segera melerai keduanya. Jake sempoyongan setelah mendapat pukulan. Jay sendiri masih terbakar amarah dengan terus memakinya.

"Dia bilang tidak sengaja, bajingan! Beraninya pukul anggota timku!" seru Heeseung yang datang menarik kerah baju Jay.

Sunghoon sendiri bukannya menghampiri sang adik, justru menghampiri Jake dan membawanya ke tepi lapangan. Mengambil dan memberikan botol minuman pada Jake, sambil menyuruhnya duduk di kursi.

complicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang