17

1.3K 100 7
                                    

Perjalanan ke rumah Jake yang seharusnya bisa ditempuh kurang dari sejam, justru molor sampai 2 jam karena hujan deras. Mereka tiba di depan rumah Jake saat sudah petang.

"Makasih, jadi merepotkan," kata Jake sembari mengembalikan helm pada Sunghoon.

"Gapapa. Masuk sana, udah malem."

"Kamu ngga ikut masuk? Bajumu basah semua, seenggaknya ganti pake bajuku dulu aja."

Sunghoon menggeleng. "Aku langsung pulang aja." 

Baru saja Sunghoon akan pergi, tiba-tiba ibu Jake datang memanggilnya begitu keluar dari dalam rumah.

"Nak Sunghoon! Jangan pulang dulu, ayo masuk. Bajumu basah semua, besok demam loh kalau ngga ganti baju. Ayo masuk. Jake, ajak temanmu masuk."

"Tuh denger kan? Ayo masuk, Hoonie," desak Jake sembari menarik-narik lengan Sunghoon.

"Iya iya."

Akhirnya Sunghoon mengalah dan memarkirkan motornya di halaman depan rumah Jake. Lalu dia pun mengekor pemuda Sim itu masuk ke dalam rumah, langsung menuju kamarnya untuk ganti baju.

Kedua kalinya Sunghoon datang ke rumah Jake dan semuanya masih terasa sama. Rumah ini begitu hangat. Meskipun ayah Jake masih belum pulang dari kantor, tapi dengan kehadiran Jake dan ibunya saja membuat suasana rumah seolah hidup.

Berbanding terbalik sekali dengan suasana rumahnya.

Sunghoon menaruh tasnya yang setengah basah ke atas lantai. Tak jauh di depannya Jake sedang sibuk sendiri mengorek isi lemarinya, mencari pakaian yang sekiranya cukup untuk Sunghoon.

"Bajuku kecil-kecil semua, kayaknya gak bakal muat buat kamu," kata Jake yang masih belum menyerah mencari sehelai dua helai kain untuk Sunghoon.

"Kemeja kalau ada juga gapapa," kata Sunghoon sambil terus memperhatikan gerak-gerik Jake yang begitu lucu di matanya.

"Kemeja ... kemeja ... oh! Ini ada akhirnya."

Jake langsung berbalik sambil menunjukkan kemeja putih berukuran cukup besar pada Sunghoon.

"Celananya?" tanya Sunghoon kemudian yang membuat cengiran di wajah Jake langsung tergantikan dengan ekspresi terkejut.

"Oh iya! Bentar aku carikan, ini pegang."

Setelah menyerahkan kemeja itu pada Sunghoon, dia kembali sibuk mengobrak-abrik isi lemarinya lagi. Tapi tak berselang lama sampai akhirnya dia menemukan celana training hitam yang pernah dibelikan ibunya dan ukurannya agak kebesaran untuknya.

"Adanya ini, gapapa?"

Sunghoon mengangguk. "Gapapa."

"Ya udah sana mandi, kamar mandinya di sebelah kamarku ya. Gantian, aku juga mau mandi."

Di saat Sunghoon mandi, Jake memutuskan bersantai di kasurnya, tentu saja setelah ia melepas hoodie dan celana sekolahnya yang basah, sehingga hanya menyisakan kemeja sekolah dan celana pendek di atas lutut.

Begitu Sunghoon masuk kembali ke kamar Jake sehabis mandi, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Jake yang sedang tengkurap santai sambil bermain ponsel.

Tidak taukah Jake kalau cara berpakaiannya itu membuat Sunghoon kesusahan menelan ludahnya sendiri?

Bayangkan saja saat kau diam-diam menyukai seseorang, lalu kebetulan harus masuk ke kamar crush mu, dan kemudian crush mu malah tampil menggoda seperti itu di depan mata.

Andai Sunghoon lemah iman, mungkin dia sudah dengan gilanya membelai paha mulus nan berisi milik Jake lalu naik hingga tangannya mendarat di pantat sintal itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

complicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang