1

12K 566 128
                                    

"Demi apa Jake pacaran sama Jay?!"

Jake mengerutkan dahi tak suka mendengar seruan Sunoo setelah dia cerita barusan.

"Memangnya kenapa sih? Salah?"

"Y-ya engga. Maksudku kan ... masa sih kau tidak tau kalau Jay itu dikenal fakboi?"

Jake berdecak. "Itu kan kata orang. Lagian Jay aslinya baik tau. Dia suka kasih-kasih hadiah buat aku."

"Nah itu tanda-tanda fakboi."

"Mana ada! Itu kan tanda sayang!"

Sunoo merotasikan matanya. Gemes juga ngobrol dengan orang kelewat polos macam Jake. Sunoo tau sendiri bagaimana Jay itu, soalnya dia juga pernah dipepetin macam begitu, dikasih hadiah macem-macem padahal bukan hari ulangtahunnya. Untungnya Sunoo itu bukan orang yang mudah baper, namanya juga pengalaman punya mantan seabrek sejak SD maklumlah imut gemesin begitu siapa sih yang tidak mau pacarin?

"Ya udah terserah. Kalo nanti Jay deketin yang lain trus mencampakkan dirimu, jangan cari aku ya, aku sudah bilang pokoknya."

Jake cemberut dengan perkataan Sunoo. Kenapa sih Sunoo tidak percaya ucapannya? Jay baik kok, wajahnya aja yang garang.

Jake, Sunoo dan Jay itu seangkatan. Sama-sama SMA kelas 2, hanya saja beda kelas. Jake masuk kelas IPA 1, Sunoo IPS 1, Jay IPS 3. Jake dan Sunoo bestie sejak SMP sih, makanya mereka dekat meskipun beda kelas.

Soal Jay yang jadi cowok fakboi memang sudah konsumsi publik sekolah sih, tapi ya meskipun tau begitu siapapun yang dia dekati pasti luluh, karena dia punya harta, tahta dan rupa, makanya mau mendekati siapa saja pasti berhasil, Sunoo pengecualian sih. Buktinya Jake berhasil terjaring, entah karena saking polosnya dia yang mudah luluh dengan perlakuan-perlakuan manis, atau dia memang terlalu naif menganggap semua orang baik.

Ya tentu saja sebagai bentuk PDKT Jay akan memberikan kesan baik pada Jake.

Mereka baru pacaran 2 hari ngomong-ngomong.

"Jake!"

Jake menoleh ke asal suara ketika namanya dipanggil. Dia tersenyum melihat Jay menghampirinya sambil mencangklong tas karena memang sudah jam pulang sekolah.

"Menunggu lama?" tanya pemuda berambut blonde itu setelah sampai di hadapan Jake. Kedua tangannya masuk ke saku celana, berdiri menjulang di hadapan Jake yang tingginya hanya mencapai pundaknya saja.

"Engga kok, aku juga baru keluar kelas," jawab Jake yang sebenarnya bohong sih, dia sudah menunggu selama hampir 15 menit.

"Oh sorry ya ada urusan bentar tadi."

Jake tersenyum sambil menggumamkan tidak apa-apa.

"Oh ya Jake, hari ini aku tidak bisa mengantarmu pulang. Ada latihan band nih."

"Eh begitu ya? Tidak jadi pulang bareng hari ini?"

"Hm. Dadakan juga sih mereka bilangnya. Sorry ya."

"Eiy engga papa. Aku bisa pulang sendiri kok hehe."

Jake memang tertawa dan terlihat baik-baik saja, tapi aslinya dia agak kecewa karena mereka sudah janjian buat pulang bareng. Namanya juga pasangan baru, wajar dong kalau Jake ingin punya banyak waktu berdua bareng pacarnya. Ya lagian mereka pdkt cuma 2 minggu, setelah itu jadian baru jalan 2 hari. Sejauh ini Jake belum tau banyak soal Jay, makanya dia ingin punya waktu yang banyak bareng Jay itung-itung biar makin kenal juga.

Tapi Jake tau dia tidak boleh egois dan mengekang Jay. Makanya dia tidak banyak protes saat Jay membatalkan janji pulang bareng mereka karena ada latihan band.

complicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang