Unconditional Love (3)

1.2K 146 32
                                    

"Ibu!" seru Naruto begitu sampai di depan rumah orang tuanya.

"Astaga! Sayang." Kaguya muncul dan langsung memeluk Naruto. Isshiki ikut dalam pelukan keluarga itu. Memeluk dua malaikatnya sekaligus.

"Naru rindu."

"Ada apa? Tidak biasanya kau datang tidak memberi tahu kami." Isshiki menatap putrinya.

"Ada yang ingin Naru bicarakan dengan Ibu dan Ayah. Penting." Naruto menatap Kaguya dan Isshiki bergantian.

"Bagus. Lanjutkan. Aku memang tidak ada." Indra berkata datar melihat pemandangan di depannya.

"Astaga keponakan tampanku merajuk." Kaguya menoel-noel dagu Indra jahil.

"Apa sih Bibi." Indra menepis pelan tangan Kaguya.

"Ayo masuk." Isshiki menuntun istri dan anak-anaknya masuk. Kini mereka duduk saling berhadapan. Kaguya di samping suaminya, di sebrangnya Naruto dan Indra.

"Aku boleh ikut, Naru?" Indra mengangguk setelah mendapat anggukan dari Naruto.

"Ada apa? Wajahmu terlihat bingung sekali." Kaguya mengawali.

"Ibu, Ayah. 3 hari yang lalu Itachi-nii, bos di cafe tempatku bekerja mengajakku mengobrol. Dia bilang aku harus membantunya dengan cara menikah dengan Kakak sepupunya." Naruto menunduk. Tidak mau melihat berbagai reaksi keluarganya.

"Apa!? Menikah?!" Kaguya refleks berteriak.

"Lalu apa yang kau katakan, Nak?" Isshiki menatap putrinya hangat yang membuat Naruto merasa lebih nyaman.

"Aku bilang ingin berbicara dulu dengan kalian. Aku harus bagaimana? Itachi-nii bilang dia akan mempersulitku mencari pekerjaan jika menolaknya." Naruto menatap orang tuanya frustasi.

"Bagaimana perasaanmu? Apa kau siap jika menikah dalam waktu dekat? Apa kalian sudah bertemu dan berkenalan secara langsung?" Isshiki juga bingung.

"Aku tidak tahu. Apakah dia siap jika harus menikah denganku? Kami belum pernah bertemu. Jika aku menerima ini maka Itachi-nii akan mempertemukan kami."

"Pikirkanlah baik dan buruknya dulu untuk masa depanmu. Semua keputusan berada di tanganmu. Kami tidak bisa berbuat banyak, karena bagaimanapun kami akan selalu mendukungmu. Tapi ingat! Jika nanti kau menerima perjodohan secara tidak langsung ini dan kalian akan menikah, temuilah kedua orang tuamu. Beri tahu mereka kabar bahagia itu." Isshiki menepuk sayang puncak kepala Naruto.

"Apa harus? Aku takut mereka memisahkan aku dari Ayah dan Ibu." Naruto menatap Kaguya dan Isshiki berkaca-kaca.

"Tidak akan Sayang. Kau adalah putri kami. Tidak akan ada yang memisahkan kita." Kaguya tersenyum menenangkan.

"Terima kasih."

Setelah berbicara panjang lebar Indra dan Naruto memutuskan untuk menginap selama 2 hari. Selama itu pula Naruto menghubungi Itachi. Dia sudah memantapkan pilihan. Biarlah apa yang terjadi di masa depan tetap menjadi masa depan. Naruto tidak ingin banyak berfikir. Tugas kuliahnya saja sudah banyak.

To : Itachi-nii

Itachi-nii, Naru bersedia

Sent

Semoga keputusannya ini tidak menyakiti hati orang lain. Naruto memejamkan matanya bersiap tidur karena besok mereka akan kembali ke Tokyo.

***

Itachi yang berniat tidur harus terganggu dengan getaran ponselnya. Dengan malas ia ambil ponsel di atas meja. Dan ketika melihat isi pesan singkat itu matanya membola dengan bibir tersenyum lebar. Sangat tidak Uchiha sekali. Itachi bergegas turun dari ranjang menuju kamar orang tuanya.

Short Story FemNaru (FanBook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang