Unconditional Love (8)

1.4K 134 12
                                    


"Ughh... Madarahh."

Hentakan-hentakan mantap terus menusuk bagian bawah wanita pirang itu. Tangan-tangan lentiknya mencengkeram lengan kekar pria tampan di atasnya dan kedua kakinya melingkar dipinggang pria itu. Cairan kewanitaannya keluar bersamaan dengan tusukan dalam yang dilakukan pria di atasnya. Pelepasan yang mereka dapatkan entah untuk yang keberapa kali.

"Kau yang menyerahkan dirimu. Aku tidak akan berhenti." Uchiha Madara, mendesis penuh kenikmatan disamping telinga wanita pirang.

"Sialan! Cepat lepaskan dan menyingkir dariku, Uchiha." wanita pirang dibawahnya memukul dada bidang Madara.

"Hn." gumam Madara kembali menyusupkan kepala diceruk leher wanita pirang dibawahnya. "Nikmati saja Naru." Madara membalikkan posisi. Kini wanita pirang yang dipanggil Naru ada diatas tubuhnya. Dengan inti tubuh mereka yang masih menyatu. Wajah Naru memerah menyadari posisinya kini.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Naruto pelan dengan rona merah yang semakin menyebar.

"Apalagi? Tentu saja menikmati keindahan istriku." jawab Madara dengan seringai kecil. Kedua tangannya berada dipinggul Naruto mencegah istri nakalnya melarikan diri.

"Dasar mesum!" seru Naruto meronta melupakan payudaranya yang terekspos jelas didepan onyx Madara.

"Itu sudah sifat alami semua pria." Naruto masih berusaha melepaskan diri. "Diam! Jika tidak aku benar-benar tidak akan berhenti." lanjut Madara penuh penekanan. Naruto yang mendengarnya langsung diam menundukkan kepalanya.

"Sayang, aku ingin ke kamar mandi, tolong lepaskan." Naruto memegang tangan Madara yang ada dipinggulnya.

"Diam. Aku tidak ingin semua benihku terbuang sia-sia." ujar Madara santai. Naruto yang mendengarnya melotot.

"Jika mereka tersangkut lalu tumbuh menjadi janin bagaimana?" Naruto memasang wajah ngeri. Madara hanya memejamkan mata namun tangannya masih bertahan dipinggul Naruto.

Naruto menghela nafas. Prianya sangat keras kepala, ia hanya ingin mandi lalu memakai baju karena kedinginan. Melihat Madara yang mulai terlelap, Naruto melepaskan tautan area intim mereka saat dirasa tangan Madara terlepas dari pinggulnya.

Naruto membaringkan tubuhnya disamping Madara, menarik selimut menutupi tubuh mereka lalu memeluk prianya. Malam masih panjang dan Naruto ingat Madara ada rapat penting besok.

-

-

-

-

"Hm dimana pria tua itu?" tanya Naruto pelan saat Madara tidak ada disampingnya.

"Naru kau sudah bangun, Nak? Cepatlah turun." suara teriakan Kaguya terdengar didepan pintu.

"Baik Bu." Naruto menuruni ranjangnya menuju kamar mandi. Mungkin suaminya sudah pergi ke kantor mengingat ini sudah jam 9 pagi.

Pernikahan Naruto dan Madara sudah berlangsung selama 2 minggu. Selama itu pula mereka tinggal di rumah Isshiki dan Kaguya.

Setelah mandi, Naruto memakan sarapannya dalam diam. Ayahnya sudah pergi bekerja sejak pagi begitupun Madara. Sedangkan Ibunya tadi berkata akan pergi bersama Mikoto untuk memulai bisnis mereka. Naruto sendirian di rumah dan berniat akan ke kantor pusat Izanagi Group. Mengganggu Madara atau Sasuke yang menjadi sekretaris Madara mungkin? Hm. Otak licik Naruto sudah menyusun berbagai rencana untuk mengganggu dua pria itu.

-

-

-

-

Short Story FemNaru (FanBook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang