Buat yang mampir samperin baca sampe akhir ya, barangkali suka. Hehe
Buat yang udah masukin cerita ini ke perpustakaan, thank you!💕
Dikala malam sorot rembulan selalu menjamah bumi, suara burung sedikit terdengar hingga kedalam ruangan, malam ini awan nampak tebal hingga bintang tak terlihat dari persinggahannya, malam ini juga angin berhembus begitu kencang hingga sedikit menembus fentilasi di kamar.Malam ini akan turun hujan. Bulan juga perlahan hilang tertutup awan tebal, angin yang masuk ke fentilasi sukses menyisir kulitnya. Kamar yang suhunya sibawah kehangatan kini berubah menjadi dingin akibat hujan turun.
Kamar dinginnya sukses membuat Hoshi sedikit bergeliat akibat tidak membalut badannya dengan kain tebal.
Hoshi terbangun dari tidurnya di tengah malam, matanya melihat jam dinding. Waktu mengarah pukul 01.15, kerongkongannya terasa kering, Hoshi melangkah ke dapur dan mengambil gelas kramik berwarna putih polos.
Perlahan menuangkan air di botol yang berada di kulkas. Meneguknya lalu kembali ke kamar untuk merajut mimpi, sebelum kembali tidur Hoshi membuka kotak koleksi mainannya sewaktu kecil yang berada di bawah ranjang tidur, ada beberapa mainan yang masih layak pakai.
satu persatu mainan itu dipegangnya. setiap kali memandangi mainannya Hoshi tersenyum, baru kali ini Hoshi membuka kembali mainan waktu kecil yang sudah lama terbengkalai.
Dentingan nyaring terjatuh. Hoshi memungut benda itu yang ternyata adalah kalung berliontin hati, matanya menyelidik di bagian ujung liontin ternyata ada lubang untuk membuka benda itu.
Mungkin hanya bisa dibuka dengan kunci. Hoshi berusaha mengingat kunci liontin miliknya untuk mengetahui isi dalam liontin. Sampai akhirnya mata Hoshi memaksa tidur sambil memegangi kalung tadi.
*****
Ayam berkokok pertanda hari telah pagi, udara berhembusan memasuki fentilasi kamar Hoshi, rasanya masih sedingin malam tadi. Badannya terasa sedingin sifatnya.
Suara ketukan pintu membuat Hoshi terbangun, mamah Hoshi masuk ke kamarnya tanpa ijin dari pemilik kamar membawa baju yang sudah dilipat rapi.
Hoshi mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Selesai mandi Hoshi bersiap pergi ke sekolah, sebelum pergi ke tempat berilmu Hoshi makan pagi dengan nasi goreng yang sudah disediakan bundanya.
Hanya ada suara sendok yang berseteru dengan piring hingga terdengar cetukan nyaring, beberapa saat bundanya memecah hening.
"Hoshi, gimana kabar Kazuma? Tumben udah beberapa hari gak main ke sini." Duduk disamping Hoshi.
"Dia lagi sibuk buat ngadepin ujian semester bun." Jawabnya sambil mengunyah makanan.
"Bagus deh, daripada main motor-motoran terus." Dengus bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen Fiction[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA] "Kamu terlalu mengagumi hujan, hingga tak sadar jika perasaanmu telah banjir oleh rindu." "Orang bilang, jika ingin pelangi, maka harus menerima hujan." Kentara kalimat yang memiliki makna kian membuah menjadi teka- t...