Hii wasap! aku mau kenalin cerita baru aku!
Eretabiyan
sedikit tentang Ereta dan Biyan.
"Reta gak bisa hidup gini terus, ajung! Reta bisa gila!" Reta menahan tangis, buliran air bening sedikit membasahi pipi.
"Biung!, Reta cape!" Dia lemas, segala kesabarannya seperti sudah habis.
"Sabar Reta, penolong kamu masih dalam kesulitan," Ucap ajung menenangkan putri semata wayangnya.
Biung ikut menangis sejadinya, memeluk putri kecilnya yang rapuh akibat ulah ayahnya dulu. Ajung pun bersikeras menahan segala kerugian yang menimpa keluarganya.
"Ajung..." Panggil Reta lemah, suaranya lirih bahkan lebih lirih dari suara hembusan angin.
"Iya?" Ajung menarik ujung bibirnya, seperti tidak ada beban. Dia tidak ingin putrinya semakin memikul beban.
"Reta takut, ajung pergi ninggalin kita," Isak Reta pecah.
"Atau Biung, Reta gak bisa tanpa Biung, hiks..." Reta menahan bulir air mata yang keluar dari pelupuk mata.
dan...ya lanjut, baca di Eretabiyan langsung yuk!
"Gak masalah kalau gue liat banyak pohon disitu, namanya juga hutan. Tapi, coba pikir kalau lo berdiri di tengah padang rumput tapi cuma ada satu pohon besar, sedangkan di bawah pohon ada wanita! baunya busuk!"
Ereta Melfasha dia adalah perempuan yang bertahun-tahun harus bergelut dengan mimpi buruk, meskipun dia bisa menahan segala mimpinya. bisakah dia terus menahan mimpi naas itu sedang dirinya harus diselamatkan?
Biyan Eldian dia layaknya seperti kesatria yang harus menyelamatkan sang putri yang tengah di sandera, harapannya selalu baik meski mimpinya buruk seperti sang putri.
mereka harus bersama dalam dunia halusinasi yang nyata akibat ulah terdahulu, sedang untuk bersama hanyalah hal yang tak mungkin, mereka berbeda.
Mereka berbeda.
Ini bukan termasuk spil atau spoiler ya, aku juga gk merasa terbebani kok. ini cuma penjelasan dari blurb, barangkali masih belum paham.
selamat membaca!
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen Fiction[FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA] "Kamu terlalu mengagumi hujan, hingga tak sadar jika perasaanmu telah banjir oleh rindu." "Orang bilang, jika ingin pelangi, maka harus menerima hujan." Kentara kalimat yang memiliki makna kian membuah menjadi teka- t...