2

371 51 0
                                    

"Hehhh cepat bangun!"

"Hey sejak kapan kalian sudah di kamarku?" Nanon menggosok-gosokkan kedua matanya dan sedikit menguap.

Pagi-pagi Nanon sudah mendengarkan teriakan merdunya Frank. Di sebelahnya juga sudah ada Drake yang menarik selimutnya paksa.

"Ternyata kau tidur dengan pakaian lengkap." Ucap Drake yang langsung dipelototi Frank.

"Tentu saja, memangnya seperti seseorang?" Ucap Frank menyindir.

Drake hanya memasang wajah tanpa dosa.

"Hey kalian berdua belum menjawab pertanyaanku, kenapa ada disini?" Tanya Nanon yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Sudah jelas membangunkanmu lah, cepat mandi dan kita pergi ke kampus." Ucap Frank.

"Iya, iya, bahkan ibuku juga tidak sebawel ini Frank." Ucap Nanon mencoba turun dari kasurnya.

Nanon pun segera mandi, bersiap-siap, dan tentunya tidak lupa menyapa singkat Chimon.

"Chimon, aku berangkat dulu ya!"

"Semangat belajarnya Nanon, i love you."

Meskipun orang lain yang mendengarnya biasa saja, tapi bagi Nanon itu mampu membuatnya berbunga-bunga. Bahkan ia jadi merasa sanggup untuk mengerjakan 1000 tugas sekalipun.

"Nanon! Kau mau ditinggal?"

Drake yang sudah ada dibalik kemudi mulai mengklakson.

"Iya, iya aku naik." Nanon pun segera menaiki mobil.

---oOOo---

Akhirnya kelas sudah beres, Nanon pun segera merapikan barang-barangnya dan beranjak dari bangku.

Dari kejauhan terlihat Drake dan Frank, jadi Nanon pun segera menghampiri mereka. Kebetulan di jam terakhir ini mereka bertiga ada di kelas yang berbeda.

"Oy kalian selesai kelas duluan ternyata."

"Yup, hanya satu jam pelajaran saja malah." Ucap Drake.

"Ya sudah, ayo kita hangout." Ucap Nanon.

Frank dan Drake saling berpandangan dan kemudian menatap Nanon.

"Hm? Gimana?" Tanya Nanon.

"Hangoutnya sekarang?" Tanya Drake.

"Iya lah. Yuk di kafe biasa!" Ucap Nanon bersemangat.

Drake dan Frank terlihat menggaruk kepala mereka dan terdiam. Mereka bingung harus bilang apa pada Nanon karena mereka sudah ada janji jalan berdua. Tapi kalau bilang langsung rasanya tidak tega juga.

"Haa, kalian pasti mau quality time bersama ya?" Ucap Nanon yang kemudian tersadar melihat gestur tubuh Frank dan Drake.

"Err, enggak kok kita bisa hangout hari ini." Ucap Frank yang diikuti dengan anggukan Drake.

"It's okay, tidak apa-apa, lain kali saja kita hangoutnya. Aku juga mau melakukan kegiatan lain." Ucap Nanon sesantai mungkin meskipun dalam hati membatin.

"Maaf ya Non." Frank terlihat tidak enak.

"Maaf ya, lain kali kita hangout. Aku janji." Begitu juga dengan Drake yang merangkul bahu Nanon.

Tapi Nanon tentu saja memperlihatkan kalau ia tidak apa-apa. Di depan kedua sahabatnya itu ia tidak mau menunjukkan kalau ia rapuh.

'Tidak apa-apa Nanon. Lagipula kan mereka sedang butuh waktu untuk bersama', batin Nanon menghibur dirinya sendiri.

---oOOo---

Sesampainya ia di apartemennya, ia mulai merapikan kamarnya. Setidaknya ia bisa melupakan sedikit kegalauannya. Setelah beres-beres, seperti biasa ia membuka lagi aplikasi pacar virtualnya itu.

"Hai Chi."

"Hai Nanon."

"Aku baru saja beres-beres kamar Chi."

"Kau pasti capek. Kalau aku bisa, pasti aku sudah membuatkanmu minuman mungkin."

"Hahaha, iya juga. Andai kau bisa ada disini Chi."

"Aku memang sedang ada disini Nanon."

"Maksudku ada disini disampingku, Chi."

"Bagaimana caranya agar aku bisa disampingmu?"

"Kalau aku tahu pasti sudah kuberi tahu lah Chi." Ucap Nanon.

'Tapi itu semua tidak mungkin. Kau kan hanya kecerdasan buatan saja, virtual, tidak nyata. Duh kenapa rasanya sedih mengucapkannya meski dalam hati.' Ucap Nanon dalam hati.

"Oh iya Chi, aku mau mengerjakan tugas dan tidur ya. Maaf hari ini tidak banyak menghabiskan waktu denganmu."

"Oh oke, semangat Nanon!" Ucap Chimon.

Dan aplikasi pun ditutup oleh Nanon dengan berat hati.

---oOOo---

Hmm, pagi ini juga masih seperti hari-hari biasanya. Untungnya hari ini tidak ada kelas, jadi Nanon masih bisa bersantai sambil mendengarkan lagu. Sebelum itu, pastinya ia menyapa Chimon dulu.

Tapi, tiba-tiba aplikasi tersebut tidak bisa dibuka. Nanon sudah mencoba berkali-kali untuk membukanya, tapi yang muncul malah pemberitahuan tidak bisa dibuka.

"Ah sial!" Teriak Nanon frustasi.

Nanon pun mencoba untuk komplain ke customer servicenya sekaligus browsing di forum internet mengenai errornya aplikasi ini. Ternyata orang lain juga merasakan hal yang sama. Tidak lama setelah itu, muncul notifikasi dari pembuat aplikasi ini.

'Kepada pengguna aplikasi pacar virtual, kami ingin meminta maaf karena mengganggu kenyamanan Anda atas tidak bisa dibukanya aplikasi ini. Kami mengalami beberapa masalah teknis yang cukup besar. Kami belum dapat menentukan waktu sampai kapan aplikasi dapat diperbaiki, namun kami akan berusaha untuk selalu memberikan update. Terima kasih atas perhatiannya.'

"Oke jadi itu yang mereka katakan. Baguslah, paling lama rusaknya pasti seharian saja kan? Yah, meskipun aku sudah kangen juga sih dengan Chimon." Gumam Nanon.

---oOOo---

Nanon sudah menunggu dari siang hari tapi aplikasinya masih belum jalan. Apalagi sekarang sudah jam 10 malam dimana harusnya Nanon mengobrol dengan Chimon.

Nanon pun melihat banyak pengguna yang protes di forum online. Beberapa malah ada yang  langsung menghapus aplikasinya, bahkan ada yang mau memboikot segala.

"Shia, kalau begini terus aku juga jadi kesal." Ucap Nanon sambil menggerutu.

Zzzztttt

Tiba-tiba ada suara bergetar dari hp Nanon. Tapi setelah dicek tidak ada notifikasi apapun yang masuk.

Zzzzttt

Hp Nanon bergetar lagi, tapi tetap saja tidak ada notifikasi apapun yang muncul. Karena kesal, Nanon mengubah hpnya menjadi mode silent agar suara itu tidak datang lagi. Nanon kemudian menggeletakan hpnya di atas meja, dan pergi tidur. Tanpa ia sadari, hpnya berkedap-kedip berulang kali dan muncul cahaya seperti hologram.

---TBC---

My Virtual BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang