11

193 42 11
                                    

Pagi sudah datang, tapi Chimon masih belum sadar juga dari pingsannya. Nanon tentunya khawatir tapi ia tidak bisa berbuat banyak juga. Ia pun memutuskan untuk mengurus Chimon seharian ini, sehingga ia akan bolos. Nanon mengambil hpnya dan mulai membuka grup chatnya dengan Drake dan Frank.

Kalian bisa tolong tanda
tangani absensi?

Drake
Kau mau kemana?

Frank
Kau bolos? Hayoo kau habis melakukan apa?

Drake
Jangan2 kalian habis...

Frank
😏😏😏

Aku ada urusan,
pokoknya tolong
tandatangani ok?
Nanti aku ceritakan

Frank
Oke baiklah

Drake
Oke

"Pasti ada sesuatu yang terjadi." Ucap Frank setelah ia melihat isi chatnya.

Kalau Nanon tidak menanggapi bercandaan mereka, artinya memang ada sesuatu yang serius. Mereka sudah lama berteman dengan Nanon, jadi lumayan paham dengan kebiasaan Nanon.

"Iya, dia tidak bilang apa-apa lagi, aku coba menelponnya juga tidak diangkat." Jawab Drake.

"Ya sudah, kita tunggu saja dia telpon nanti."

--ooooo--

Sementara itu, Nanon masih menatap cemas ke arah Chimon yang masih belum sadarkan diri. Ia kemudian tersadarkan karena ada notifikasi yang masuk ke hpnya. Itu adalah notifikasi email dari aplikasi pacar virtual.

"Kenapa juga mereka mengirimiku email ini. Mana aku dicurigai sebagai hacker lagi. Ah sudahlah."

Meskipun ragu, tapi Nanon mencoba untuk membalas email tersebut dan mencoba untuk menjelaskannya.

Sementara itu di tempat lain.

"Hah, ternyata dia balas juga Fiat!!"

"Harit Cheewagaroon, bisa tidak sih kau memanggilku dengan normal, tidak teriak-teriak terus hah?! Kau ingin membuatku mati muda?" Fiat yang sedang berbaring di sofa langsung terjatuh karena Sing yang tiba-tiba menghampirinya dan berteriak.

"Hehe maaf, tapi aku kaget karena orang itu membalas email yang aku kirim." Ucap Sing.

"Udah dibaca emailnya?"

"Belum sih, ayo kita baca bareng."

Mereka pun membaca emailnya, dan setelah selesai mereka terdiam. Masing-masing hanya bisa mengerutkan kening.

"Sing, orang ini halu ya?"

"Mana aku tau, tapi sepertinya iya."

"Masa dia bilang kalau saat ini pacar virtualnya sedang ada dalam wujud manusia? Terus pingsan, terus sempat glitch juga." Fiat menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku harus bertemu dengannya."
Ucap Sing, kali ini dengan wajah serius.

"Sing, kau gila? Dari emailnya saja kelihatan dia orang gak beres."

"Aku harus bertemu dengannya. Soalnya ini menyangkut feeling, Fiat. Feelingku bilang harus bertemu dengannya."

Fiat hanya bisa menghela nafas karena dia tau kalau sahabatnya sudah keras kepala ingin mengikuti feelingnya, pasti tidak bisa diganggu gugat lagi.

My Virtual BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang