5

286 54 5
                                        

Pagi itu Nanon bangun tapi tidak mendapati Chimon di sampingnya.

"Hah kemana dia?" Gumamnya.

Dari arah dapur, terdengar suara seseorang sedang memasak. Mungkin saja itu Chimon, pikir Nanon.

"Chi, kau sedang apa?"

Nanon kaget melihat dapurnya sudah berantakan. Di sana terlihat Chimon baru saja beres menata masakan yang ia buat ke piring.

"Ini untuk sarapanmu."

"Makasih Chi, kau membuatku terharu. Tapi dapurnya..."

"Maaf! Aku akan membersihkannya sekarang." Ucap Chimon.

"Kita bereskan nanti saja. Sekarang ayo kita makan!" Ucap Nanon.

Tidak disangka masakan Chimon lumayan juga untuk AI yang baru belajar masak.

"Enak juga kalau begini tiap hari.  Ngomong-ngomong kau bisa masak apa lagi?" Tanya Nanon.

"Kau mau makan apapun, aku akan buatkan." Ucap Chimon.

'Inikah rasanya menikah?' Ucap Nanon dalam hati. Sedetik kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan tertawa kecil memikirkan hal itu.

"Nanon? Kenapa tertawa?"

"Eh cuman memikirkan sesuatu. Ayo Chi kita bereskan kalau kau sudah makannya."

Mereka pun kemudian membereskan dapur dan mencuci piring. Nanon sendiri memang sering beres-beres, tapi ia tidak pernah merasa sesenang ini melakukannya. Mungkin beres-beres sudah menjadi hobinya sekarang (hanya jika bersama Chimon tentunya).

"Nanon hari ini kau mau kemana?"

"Hmm, aku akan pergi ke kampus sih. Kenapa memangnya?" Tanya Nanon

"Enggak kok. Kalau begitu aku akan menunggumu pulang." Ucap Chimon sambil melanjutkan beres-beres.

Nanon melamun, kalau ia pergi sendiri rasanya tidak tega juga meninggalkan Chimon sendirian. Kecuali kalau Chimon diajak ke kampus juga. Kesempatan bagus biar Chimon bisa mengenal dunia manusia lebih baik.

"Chi, kau ikut saja ke kampus. Gimana?"

"Boleh? Nanti aku mengganggumu."

"Kan aku yang minta sendiri. Sekarang cepat mandi dan kita berangkat."

-oOOo-

Mereka sudah tiba di pelataran kampus. Chimon menatap sekelilingnya dengan penuh rasa ingin tahu.

"Gedungnya besar!"

"Kau baru liat dari luar, ayo kita masuk."

Nanon mengajak Chimon berkeliling, ia menunjuk beberapa ruangan kelas yang biasanya sering ia masuki.

"Sebenarnya masih banyak yang mau aku tunjukkan sih, tapi sebentar lagi aku masuk kelas. Sayangnya aku tidak bisa membawamu masuk karena dosennya bisa tau kalau ada orang asing." Ucap Nanon.

Nanon ingin menemani Chimon terus pastinya, tapi apa boleh buat. Chimon tentunya hanya bisa menurut saja.

"Chi, kau tunggu disini saja oke? Kalau kau mau keliling jangan jauh-jauh ya?"

"Oke!"

Nanon pun pergi meninggalkannya untuk masuk kelas. Chimon pun melihat-lihat sekelilingnya, menatap orang yang lalu lalang, dan duduk dari satu bangku ke bangku lainnya.

"Apa ini yang disebut bosan ya?" Gumam Chimon.

Tiba-tiba gundukan berbulu mendekati kakinya. Chimon kaget kemudian melihat ke bawah.

My Virtual BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang