Chapter 3

4.7K 469 209
                                    

Selamat pagi para jombloh"er 😂 😂 😂 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat pagi para jombloh"er 😂 😂 😂 😂

Semalam mau up tapi ketiduran 😂😂😂😂

Typo bertebaran 🙏🙏🙏🙏

Haoxuan dan Jiyang masih menahan Xiao Zhan agar tidak terus meronta. Pasalnya Xiao Zhan sangat membenci wanita itu. Bahkan Xiao Zhan hampir saja melepaskan diri lalu ingin menghajar Dilraba, namun Haoxuan segera menyeretnya jauh.

"Xiao Zhan! Tenanglah!"

Haoxuan akhirnya melepaskan cengkraman tangannya dari pinggang Xiao Zhan.

"Jangan gila! Kau hanya akan membuat masalah," geram Haoxuan dan sekarang Jiyang ikut meredakan emosi Xiao Zhan.

Xiao Zhan mengepalkan tinjunya ke udara. Rasanya sangat menyebalkan mengingat bagaimana adegan di bar itu terus saja membayangi Zhan. Jika saja Yibo tidak datang, mungkin Xiao Zhan sudah menumbuk lubang perawan Dilraba. Sudah pasti nanti akan berujung dengan tanggung jawab.

"Ayo kita pulang," ajak Haoxuan lalu segera menarik tangan Xiao Zhan.

Haoxuan memastikan jika Xiao Zhan masuk ke dalam mobilnya. Setelah Xiao Zhan menyalakan mesin mobilnya dan keluar dari parkiran gedung akademi, Haoxuan langsung bernapas lega.

Jiyang hanya bisa memeluk Haoxuan menyandarkan kepala kekasih rahasianya itu, di dada sempitnya.

***

Xiao Zhan memasuki gerbang halaman kediaman Wang. Turun dari mobil lalu masuk ke dalam kediaman pamannya. Hatinya masih kesal bercampur emosi, hingga seorang maid yang kebetulan berpapasan dengannya ikut menjadi pelampiasan kekesalannya.

"Minggir!" hardik Xiao Zhan saat melewati seorang maid yang ingin menyapanya.

"Maaf Tuan Muda," sahut sang maid lalu membungkuk hormat ketakutan.

"Kemana saja seharian?" Suara Russell Wang terdengar dari arah ruang makan.

Xiao Zhan yang sedang terburu-buru menuju ke kamar, menghentikan langkahnya sejenak.

"Aku ... Pergi dengan Haoxuan dan Jiyang, Paman." Lalu Xiao Zhan segera menghindar dan berlari menuju anak tangga dan naik dengan tergesa.

Xiao Zhan membuka pintu kamarnya lalu menutup dengan membantingnya kasar.

"Astaga!"

Seseorang yang sedang fokus menatap layar laptop langsung terkejut dan hampir saja menjatuhkan laptopnya ke lantai.

"Brengsek!" umpat Xiao Zhan lalu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang besar yang rapi dan wangi.

"Hei ... Hei ... Apa-apaan itu? Kau sudah punya kamar sendiri, kenapa harus masuk ke kamarku lagi? Pergilah!" usir Wang Yibo.

Xiao Zhan sama sekali tidak bergeming. Ia justru sedang menikmati menghirup aroma dari bantal milik Yibo. Aroma Citrus dan lavender yang menenangkan. Hingga Xiao Zhan akhirnya betah berguling-guling di atas ranjang.

I Want To Touch Your Body 💚YIZHAN❤️END 💛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang