Chapter 19

2.4K 259 96
                                    

Selamat Malam Jum'at para  Jombloh"er 😂 😂 😂 😂Lama gak up ini ada yang nunggu gak ni? 😂 😂 😂Jangan lupa tinggalkan komentar ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Malam Jum'at para  Jombloh"er 😂 😂 😂 😂
Lama gak up ini ada yang nunggu gak ni? 😂 😂 😂
Jangan lupa tinggalkan komentar ya.

Typo bertebaran ya 🙏







Tepat pukul 08.00 Zhan terbangun. Sosok yang menemaninya tidur semalam sudah tidak ada di sampingnya. Zhan bangun dengan keadaan tubuh meringkuk untuk menghalau udara dingin yang menyusup ke dalam pori-pori kulit. Zhan mengerjapkan matanya, menyesuaikan pandangannya ke penjuru ruangan. Sepertinya Sehun memang sudah meninggalkan dirinya sejak awal pagi.

"Apa Gege meninggalkanku?" gumamnya lirih, lalu menyingkirkan selimut yang membungkus kakinya, "apa Gege marah?" tanyanya lagi.

Zhan segera turun dari ranjang kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan wajah. Hanya membilas wajah dengan air lalu menyikat gigi, setelah itu ia mengganti pakaiannya dengan pakaian yang berada di lemari. Walaupun tubuh Sehun lebih besar, tapi tinggi mereka hampir sama. Sebuah kaos dan celana panjang training, sepertinya memang pas di tubuh Zhan.

Anggap aja ini ya 🤣🤣🤣🤣🤣👆👆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja ini ya 🤣🤣🤣🤣🤣👆👆

"Ternyata aku sekarang lebih gemuk. Hehehe...." Zhan terkekeh sendiri sembari mengelus pinggang dan perutnya sendiri sambil berdiri di depan cermin. "Ah, tentu saja aku menjadi gemuk, karena ada kau," tunjuk Zhan seraya mengelus perut yang menyembul.

"Hari ini kita akan menjenguk ayahmu. Bagaimana apa kau senang, Baby?" Zhan begitu bersemangat ketika mengingat ayah bayi dalam perutnya. Apalagi, setelah Sehun mengatakan bahwa dia tidak jadi menikahinya, rasanya seperti menemukan salju di tengah padang pasir.

Zhan keluar dari kamar, hendak menuju ke dapur. Perutnya memang sudah lapar dan bayi di dalamnya pun ikut protes dengan menggerakkan anggota tubuhnya. Begitulah yang dirasakan oleh Zhan, janin itu bergerak terus menerus, meronta, mungkin karena lapar.

"Zhan," panggil Tuan Oh.

Zhan segera menoleh dan menghentikan langkahnya menuju dapur. Menghampiri pria paruh baya yang selama ini telah memberikan Zhan tempat tinggal.

"Iya Paman."

Oh Ji Ho merangkul lengan Zhan. Tentu saja Zhan terkejut dengan perlakuan pria tersebut yang tiba-tiba.

I Want To Touch Your Body 💚YIZHAN❤️END 💛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang