Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat Malam minggu ini Para Jombloh"er 😂 😂 😂 😂 Pati lagi mojok ya 😂😂😂😂😂😂 Jangan lupa tinggalkan komentar nya ya besok aku balas.
Typo bertebaran ya 🙏 🙏 🙏
Wang Yibo berusaha membuka ikatan tangannya. Menggerak-gerakkan tangannya ke atas dan ke bawah berlawanan arah, tapi sial ikatan celana panjangnya begitu kuat membelenggu pergelangan tangannya.
"Zhannie.... lepaskan," rengek Yibo.
Xiao Zhan tidak terpengaruh dan malah sibuk membuka baju atasannya dengan gerakan erotis. Benda di selangkangan Yibo berdenyut tegak hanya dengan melihat penampakan puting coklat cerah di hadapannya. Zhan sengaja meraba tonjolan dadanya yang sudah menegang. Memelintir, mencubit-cubit dengan diiringi suara desahan menggoda. "Aahhhh... Wangyiihh.... "
"Lepas, biar aku yang menyentuhnya. Rasanya pasti akan lebih nikmat," bujuk Yibo lagi dan Zhan menggelengkan kepalanya. Tampilan tubuh Zhan sangat menggiurkan, dadanya menyembul sedikit berisi, berikut perutnya yang membesar, terlihat seksi. Jangan lupakan pantatnya yang semakin besar dan empuk, sangat nikmat sepertinya untuk digigit.
Puas menggoda dengan tampilan tubuh bagian atas, kini Zhan membuka bagian bawahnya. Polos sudah tubuh si kelinci binal sekarang. Wajah Yibo semakin memerah karena menahan gejolak hasrat yang belum terlampiaskan.
"Tubuhku membesar dan aku pasti terlihat jelek seperti buntalan," Zhan mengeluh sambil meliukkan tubuhnya. Ia tidak memerhatikan jika kakak sepupunya sudah meneteskan air liur dan precumnya.
"K-kau sangat seksi, Zhan."
"Benarkah? Mmhh... aaahhh.... Wangyiiihh," erang Zhan karena ia mengocok sendiri miliknya.
Wang Yibo tidak tahan lagi dengan godaan dari Zhan. Ia bergerak menaikkan tubuhnya untuk duduk. Kini posisi Zhan berada di atas pangkuan Yibo. Tangan Yibo yang masih terikat, dikalungkan di leher Zhan lalu menekan leher tersebut untuk meraupnya dalam ciuman panas.
Zhan merasakan tubuhnya menggeleyar nikmat, begitu juga dengan Yibo. Ciuman mereka sangat memaksa dan saling mendominasi, masing-masing dari mereka bergantian menghisap lidah untuk mencari kenikmatan.
Bibir mereka semakin dalam menyatu seolah-olah sedang berlomba mendapatkan hal yang paling berharga. Selama hampir lima menit mereka bercumbu, hingga Zhan yang lebih dulu menghentikannya. Yibo pasrah kembali dalam kendali adik sepupunya.
Waktunya tiba. Zhan mulai melakukan aksi binalnya. Mulutnya terbuka lebar meraup adik besar yang berdiri tegak. Kepalanya naik turun untuk mengulum dan menghisap daging keras yang sedari tadi sudah sangat diinginkannya.
"Akh.... Zhaan... yaahhh," Yibo mendesah menikmati hangatnya mulut Zhan yang sedang memanjakan miliknya. Kedua kakinya dibuka lebar dan sesekali pinggulnya diangkat untuk menahan sensasi nikmat yang menyerangnya.
