Beberapa bulan, setelah Wang Yibo pergi dari kediaman ayahnya, suasana rumah menjadi lebih hening. Rumah besar yang hanya ditinggali oleh ayah dan anak beserta keponakan tersebut, sekarang hanya ditinggali oleh sang ayah saja.
Sejak kejadian Wang Yibo yang dengan berani memutuskan meninggalkan keluarga yang membesarkannya, Russell Wang mulai berniat untuk mengikuti jejak sang anak.
Jika saja ia bisa mempunyai tekad besar seperti anaknya, mungkin hidupnya tak akan semenyedihkan sekarang. Ia hidup dalam bayang-bayang kesalahan. Membuang istri yang dicintainya demi nama baik keluarga. Menghapus harapan untuk hidup bahagia bersama keluarga kecilnya, yang benar-benar terhapus dari benaknya.
Tidak ada yang bisa dilakukan Russell muda saat itu. Nyalinya tidak sebesar putranya sekarang, yang begitu berani mengambil tindakan untuk kebahagiaannya sendiri. Terdengar egois memang. Namun, justru Vincent Wang sendiri yang sebenarnya dalang dari semua permasalahan. Dialah yang pertama kali menerapkan sikap egois dalam keluarga.
Wajar jika cucunya bersikap egois sekarang demi mempertahankan hidupnya bersama dengan orang yang paling dicintainya.
"Zhannie, ayo lekas turun, sarapan!" teriak Ji Hye dari dapur.
Xiao Zhan menutup telinganya dengan bantal. Ia malas untuk bangun pagi itu. Ditambah lagi cuaca di Osaka sekarang sedang memasuki musim dingin.
"Kenapa istrimu tidak kau bangunkan, Yibo?" tanya Ji Hye saat melihat Yibo datang menghampirinya ke dapur.
"Zhan masih lelah dan mengantuk. Tadi aku sudah membangunkannya, tapi ia tidak ingin keluar, katanya." Wang Yibo menjawab pertanyaan ibu mertua sekaligus bibinya tersebut, sambil duduk manis di kursi makan.
Ji Hye merasa ada yang tidak beres dengan menantunya. Wajahnya terlihat segar dan sumringah pagi ini dan kenapa pula Zhan tidak ikut ke dapur. Padahal, selama beberapa hari tinggal di sini, Zhan selalu yang pertama bangun dan mengunjungi dapur, untuk mencari cemilan.
"Apa Zhannie sedang sakit?" Wang Yibo menggelengkan kepalanya.
"Lalu kenapa?"
Yibo tidak bisa menyimpan rahasia. Dengan santainya ia mengaku, "Dia sendiri yang meminta tadi malam dan sekarang ia kelelahan sendiri." Ji Hye membelalakkan matanya, lalu memutar tubuhnya menghadap Yibo.
"Kalian bermain berapa ronde, memangnya?"
Kini giliran Yibo yang menaikkan kedua alisnya heran. "Ronde?" Yibo tampak berpikir sejenak. "Memangnya aku sedang bermain tinju dengan Zhan?" tanya Yibo polos.
Ji Hye menunjukkan wajah geramnya pada Yibo. Namun, si pelaku masih tidak mengerti dengan mimik wajah sang bibi. "Kenapa menatapku seperti itu? Apa ada yang salah dengan wajahku?"
"Masih pura-pura, hem? Kau pikir, Bibi tidak tahu kenapa Zhan kelelehan? Itu pasti kau yang terus menerus melakukannya," Ji Hye mencodongkan badanya di hadapan Yibo, "berapa jam kalian melakukannya? Kau tahu kan kalau ibu hamil yang sudah hamil besar, tidak boleh terlalu sering berhubungan sex."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Touch Your Body 💚YIZHAN❤️END 💛
FanficPerjuangan Sean Xiao Zhan mendapatkan Cinta Wang Yibo yang notabene Sepupu nya dan Sudah memiliki Istri... 😂 😂 Start 12/04/2021 Finis 07/05/2022