Chapter 6

4.4K 469 375
                                    

Selamat malam para jombloh"er 😂 😂 😂 😂 Bagaimana kabarnya semoga cepet Mengakhiri Masa jombloh nya ya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat malam para jombloh"er 😂 😂 😂 😂 Bagaimana kabarnya semoga cepet Mengakhiri Masa jombloh nya ya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Typo bertebaran 🙏🙏🙏




Suasana kamar Xiao Zhan gelap gulita. Wang Yibo masuk ke dalamnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia memasuki kamar mencari keberadaan Zhan. Matanya menelisik ke setiap sudut ruangan yang terkena cahaya lampu luar dan masuk ke dalam jendela.

Setelah puas melihat isi ruangan, Wang Yibo menghembuskan napas kasar. Ia tidak menemukan Xiao Zhan di dalam kamar. Pikirannya mengatakan bahwa kamar itu kosong, lalu ia berjalan ke dekat nakas dan menyalakan lampu yang berada di atasnya.

Mengedarkan pandangannya kembali, tetapi tidak ada sosok yang dicarinya. Ia membalikkan badannya dan pandangannya tertuju pada benda pipih berwarna putih, yang tergeletak di atas ranjang.

Wang Yibo meraih benda pipih tersebut, yang ternyata handphone milik Zhan. Benda itu masih menyala dan menampilkan sebuah tayangan, yang sangat Yibo ketahui dengan jelas.

Puas melihat handphone Zhan, Yibo bergegas keluar kamar. Ia mencari Xiao Zhan, mencari keberadaan orang yang selama ini telah membuatnya menutup diri dari cinta kepada orang lain.

"Dimana Zhan?" tanya Yibo pada seorang maid, yang berada di dapur.

Maid itu kaget ketika mendengar suara berat milik tuannya. Hingga ia pun akhirnya menjatuhkan gelas yang sedang dipegangnya.

PRANG

"Tu-tuan mu-da a-ada di halaman belakang, Tuan," ucapnya gugup.

Wajar saja jika maid itu gugup, karena wajah Yibo menunjukkan sikap marah.

Wang Yibo segera berlari menuju halaman belakang, dimana Zhan berada.

"Yibo ... Kenapa kau tergesa-gesa?" tegur sang bibi, Cecilia.

Wang Yibo menghentikan sejenak langkahnya, "Aku sedang mencari Zhan. Apa Bibi melihatnya?"

Cecilia menjawab dengan yakin, "Sepertinya ... di halaman belakang. Bersama temannya."

"Teman?"

"Iya, temannya. Seorang pria tampan." Cecilia sengaja menekankan kata tampan, dan Wang Yibo sudah tentu semakin menegang.

Wang Yibo meninggalkan Cecilia, dan bergegas menuju halaman belakang. Tepatnya di pinggir kolam renang. Di sana, Wang Yibo melihat Zhan bersama Sehun. Mereka berpelukan dan Zhan sepertinya sangat nyaman bersama pria yang usianya terpaut jauh dari dirinya.

Wang Yibo bersembunyi di balik tiang batu yang besar. Tubuhnya tersembunyi dengan baik di belakangnya. Ia melihat dan mendengarkan apa saja yang kedua pria itu bicarakan.

"Sudah lebih baik?" Sehun melonggarkan pelukannya. Ia menatap mata Zhan yang sudah sembab karena terlalu lama menangis.

Zhan tidak menghapus air matanya. Zhan membiarkan wajahnya basah oleh air mata kesedihannya.

I Want To Touch Your Body 💚YIZHAN❤️END 💛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang