Big Project

3.6K 321 2
                                    

Happy Reading♡



Sekolah baru dimulai, hanya jamkos untuk beberapa hari kedepan karena itu Taipan memilih untuk membolos dan memeriksa Perusahaan dibawah nama mereka yang sudah beberapa bulan tidak diurus langsung.

Pertemuan antar CEO kali ini akan membahas proyek baru mereka, pertemuan yang akan diadakan beberapa bulan sekali, kali ini proyek yang akan dibangun berskala besar.

Di tengah ruang meeting, beberapa orang dengan aura yang berbeda duduk di kursi mereka masing-masing.

Majoris Company, perusahaan yang berada dibawah naungan Taipan itu sudah mulai memasuki jalur Internasional, di luar sana Majoris Company diketahui sebagai perusahaan berbagai macam bidang, tapi didalam gelap orang tahu bahwa Majoris Company adalah naungan dari Gengster ACM.

CEO Majoris Company masih Kenan Alvarez yang saat ini duduk dikursi khusus petinggi di ikuti CEO Orion Company dan CEO Beta Company.

Meski mereka memiliki bermusuhan, tapi untuk menyeimbangkan dunia mereka tetap harus berkerjasama agar bisa saling membatasi seperti sekarang.

Keyra sebagai sekretaris Kenan, Alen sebagai Sekretaris Kevandic dan Clarissa sebagai Sekretaris Alfares mereka berada diruangan yang sama dengan Keyra yang menjelaskan rencana proyek berskala besar ini.

Keyra dirumah sangat manja, disekolah sangat cuek dan di kantor berubah menjadi gadis cerdas penuh dengan ide yang selalu menarik.

Clarissa? Jangan ditanya gadis itu malah sedang asik mengamati Kevan atau Alen yang memfokuskan pandangan mereka ke Sekretaris Kenan itu.

"Menurut anda bagaimana jika seandainya proyek kita ini gagal?" tanya Kevan formal, urusan pribadi dan pekerjaan tidak bisa dicampur aduk jadi mereka harus profesional.

"Menurut saya, rencana yang telah kami susun sudah sangat tepat. Beberapa masalah mungkin tidak bisa bisa dihindari dalam proyek sebesar ini tapi saya selalu memikirkan kemungkinan yang terjadi dengan menyiapkan plan b plan c yang bisa digunakan untuk menutupi masalah yang terjadi selama masalah itu tidak disebabkan karena alam seperti bencana. Apa masih ada pertanyaan?" terang Keyra percaya diri, Kevan sangat mengagumi gadis didepannya yang berfikir kritis dan cerdas, Alen maupun Alfares juga kagum pada Keyra yang tidak menunjukkan kegugupan apapun berbeda jika Clarissa yang menjelaskan maka akan berputar-putar apalagi jika Metta yang hanya tau caranya berdandan itu.

"Lalu peluang untuk keberhasilan proyek kali ini berapa persen?" tanya Alfares.

"Menurut kami, ada 98% peluang dalam keberhasilan. 2% stay kemungkinan yang akan terjadi." jawab Keyra lagi.

"Bagus. Kalo begitu saya bersedia berkerjasama, sisanya akan diurus sekretaris saya." ucap Kevan puas.

"Ya. Kerjasama yang menyenangkan." ucap Alfares mengulurkan tangannya sebagai formalitas, mereka berjabat tangan satu persatu namun disaat bagian Clarissa baik Kevan, Alen maupun Kenan melewatkan sesi berjabat tangan itu, sedangkan Alfares sendiri tidak peduli.

"Bagaimana dengan makan siang?" tanya Kenan, hanya sekedar bentuk formalitas dalam pekerjaan.

"Oke." ucap Kevan yang mengikuti kedua kakak beradik itu.

Di kantin khusus para petinggi, enam orang yang berjalan beriringan tanpa berbicara sepatah kata apapun yang membuat suasana semakin suram.

Segera Keyra yang tidak suka suasana hening membuka suaranya tapi hanya berbicara dengan Abangnya tanpa memperdulikan orang lain.

"Abang, Key pengen makan tempura sama ramen deh. Nanti mampir ke Mall dulu ya setelah dari kantor. Bang Kenzo, Chiko sama Lexa nitip juga." ucap Keyra menunjukkan grup chat mereka disana jelas tertulis pesanan orang-orang pemalas itu.

Taipan memiliki grup sendiri, hanya mereka berlima grup chat itu selalu membahas hal-hal yang sangat rahasia, ada juga grup gabungan Ilin, Aldy dan Asep, grup keluarga, grup teman-teman mereka dan grup Anggota ACM di handphone yang berbeda-beda. Ada dua handphone yang wajib mereka bawa, yaitu pemberian uncle mereka, handphone yang tidak bisa diretas.

"Iya nanti." ucap Kenan singkat sambil mengelus kepala Keyra lembut.

"Beli donat juga ya sama cemilan, ya ya ya?"

"Hmm." gumam Kenan mengangagguk.

Saat ini mereka sudah dimeja yang muat menampung 6 orang itu, banyak makanan yang dihidangkan untuk para CEO muda ini.

Tak lupa seblak, seblak, seblak dan seblak yang merupakan makanan wajib.

"Gua harap kerjasama kita gak ada yang namanya kata curang. Gua paling benci cara curang apalagi pengkhianat." ucap Kenan memperingatkan, matanya mengawasi Clarissa yang jelas terlihat sangat obsesi dan serakah.

"Ya. Gua juga benci pengkhianat. Lu tenang, perusahaan gua selalu fair."ucap Kevan berjanji, dia juga benci pengkhianat sangat benci dan jika ada pengkhianat dia tak segan membunuh mereka saat itu juga.

"Oke. Gua juga janji gak bakal curang atau ngekhianatin proyek kita kali ini, selow." ucap Alfares.

"Gua bisa yakin lu berdua gak bakal berkhianat tapi gak tau kalo orang-orang disamping lu yakan?" sindir Keyra, matanya menatap Clarissa yang mematung. Seakan tau maksud Keyra, Alfares berjanji sekali lagi akan menjaga orang-orangnya agar tidak berkhianat karena proyek kali ini sangat besar dan memakan banyak biaya.

"Saran gua lu ganti sekretaris lu itu sama yang laen, emang sih tubuh dia berguna buat dijadiin mainan para investor lain tapi sama kita gak berguna, jadi lebih baik cari yang kompeten supaya proyek kita kali ini aman." ucap Alen tajam sambil menunjunjuk Clarissa tanpa memperhatikan wajah wanita itu yang sudah sangat malu.

Sudah menjadi rahasia umum dikalangan perusahaan, Clarissa ataupun Metta yang menjual tubuh mereka untuk kepentingan perusahaan meskipun keluarga mereka kaya tapi dibandingkan keluarga Taipan ataupun anak AOS belum ada apa-apanya.

"Yah. Gua pikirin. Thank's saran lu," ucap Alfares tak peduli.

Keyra tertegun mendengar hal itu, dirinya sangat tidak menyangka bahwa Clarissa ata Metta rela mengorbankan diri mereka untuk kepentingan sesaat.

"Oh iya. Lu berdua mau ke mall kan? Gua sama Kevan ikut, kita baru pindah jadi kurang paham sama disini. Bisa gak?" Alen memang sangat peka, itulah mengapa dia menjadi tangan kanan Kevan.

Kenan menatap adik bungsunya itu untuk meminta pendapat sedangkan Keyra menggangguk tak peduli apapun keputusan Kakaknya.

"Oke." Pada akhirnya Kenan berbaik hati dan membiarkan dirinya sebagai pemandu orang-orang yang baru kembali ke Indonesia itu.

Setelah makan Alfares dan Clarissa pamit, sedangkan si kembar bersama Kevan dan Alen menuju pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta.

"Gua ngerasa kalo Clarissa tetap ikut proyek kali ini bakalan berantakan hasilnya," ucap Alen membuka suara.

"Oh ya, kenapa?" tanya Keyra penasaran.

"Lu pasti sadar juga kan gimana tatapan dia yang penuh obsesi, licik dan juga egois kayak gitu? Orang kayak dia 99% condong ke pengkhianat," jelas Alen.

"Ya, gua juga ngerasa obsesi dia gak baik. Tapi kalo Alfares gak percaya ya percuma mau gimanapun kita nasehatin dia iyakan?"

"Gampang. Soal Alfares gua yang urus. Setelah ini Clarissa gak bakal ikut proyek kita." ucap Kevan tiba-tiba, terlihat sangat percaya diri pertanda pria itu memegang kartu AS untuk membuat keadaan berada dibawah tangannya.

"Kali ini gua ngandelin lu!" Kenan mengangguk puas.

Proyek mereka kali ini tidak boleh gagal sedikitpun karena hal ini menyangkut banyak orang miskin yang bisa mereka bantu, kalian mungkin bertanya-tanya apa proyek itu? Nanti akan kita bahas satu persatu.

"Gua optimis bat sama proyek kita, semoga berjalan lancar sampai semua proyek terbangun!" ucap Keyra riang karena ini adalah idenya, tentu dia yang paling bersemangat untuk mewujudkan impiannya dari dulu.

Awalnya Keyra ingin membuat proyek ini sendirian namun ternyata dua geng besar itu juga tertarik dan lebih bagus untuk bergabung karena hal ini juga akan memper-erat geng mereka sekaligus menyeimbangkan kekuasaan gengster mereka.












Sukak? Coment dan vote ya jangan lupa loh, kalo bisa sih 30 comment 100 like buat next update hehe thankyou💞

ORION [SEQUEL MBC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang