EMPAT

6.6K 427 38
                                    

Angkasa Elang Oydis

"Ze" panggil Elang. Ketika netra nya menangkap sang adik yg pulang membawa lelaki.

"Gue Dewa, ade ipar lo"

Hening

Manik keabuan milik Dewa bertemu dengan manik Emerlad milik Elang, mereka memandang sama tajam nya. Membuat Zea merinding merasakan hawa di sekitarnya berubah.

Duttt

Tiba-tiba datang angin yang berhembus kencang dengan suara yang menggema.

Zea kentut

"Aduh maaf ya Zea kelepasan" Zea terkekeh menampilkan muka tanpa dosa nya.

Elang melihat tingkah Zea yang kelewat tolol bin bego menepuk kening nya pelan. Bunda nya ngidam apa pas ngandung si Zea, cukup Elang tidak sanggup lagi.

Sedangkan si buChin tingkat Dewa ya seperti nama nya justru tersenyum hangat. "Wangi banget kentut kamu Ze"

"Wangi ya? Padahal tadi di rumah abang ganteng, Zea makan jengkol ama pete loh" ujar Zea

"Tetep wangi kamu mah buat aku" kecup Dewa di kening Zea.

Zea mengganggukan kepala nya, lalu memasuki rumah tanpa memandang Elang yang berdiri di depan pintu.

Dewa mengikuti langkah Zea memasuki rumah ett tetapi

"siapa yang nyuruh lo masuk dedemit?" Sarkas Elang menahan tubuh Dewa dengan merentangkan kedua tangan nya.

"Gak usah ganggu! Kalo mau minta jatah nanti aja sayang" Dewa mengedipkan sebelah mata nya di sertai tatapan menggoda.

Elang yang melihat itu bergedik ngeri, dimana adik tolol nya itu menemukan spesies seperti Dewa.

Jengah dengan Elang yang tidak kunjung menurunkan tangan nya, membuat Dewa menerobos masuk. Hingga Elang kehilangan keseimbangan nya dan jatuh tak bisa bangkit lagi.

"Anjing!" Umpat Elang ketika pantat adohay nya menyentuh lantai

Dewa menolah melihat Elang mersimpu di lantai "Bang lu kalo mau duduk jangan disitu napa. Noh kasur masih empuk, muat lagi buat kita berdua"

Elang bergidik "Najis! Pergi lo bangsat!"

"Jangan galak-galak gitu ah kan Dewa makin sayang jadi nya"

Habis sudah kesabaran babang tamvan bernama Elang. Elang mengambil nafas panjang lalu..

"LYNNE ZEA OYDIS LO NEMU DIMANA MAHLUK HALUS KAYA NI BOCAH"

✨🌼

Zea melangkahkan kaki nya menuju ruang tamu, seraya tangan nya membawa nampan berisikan makanan ringan dan minuman air putih.

Setelah tiba diruang tamu dengan sangat pelan Zea meletakan tampan itu diatas meja. Seperti gerakan slowmotion

"Pelan-pelan. Iy--ihh jatoh. Air tenang dulu ya jangan gerak-gerak gitu, kan Zea yang jedak jeduk ni"

Melihat tingkah Zea membuat kedua lelaki yang berbeda emak bapa menarik napas gusar. Lelah menghadapi tingkah Zea yang kelewat bego nya nauzubillah.

"Nah selesai" seru Zea seraya menepuk tangan nya pelan.

"Silakan diminum abang ganteng. Disini gak ada jus yamg digiling adanya air putih. Plus dari sumber nya" jelas Zea dengan mengebu-gebu

Elang menjadi curiga Zea itu tidak bisa mengurus rumah. Jangankan mengurus rumah, membedakan air putih dari dispenser dan air dari keran saja tidak bisa.

Our Of SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang