ENAM

4.4K 278 21
                                    

Happy Reading💙

Brianna Chole Lacerta
Karina Greisy Mahardika
Rasya Adi Ghaffari

Langkah panjang seseorang membawa nya menyusuri koridor kelas X, lelaki bernetra keabuan itu tetap berjalan dengan tatapan lurus kedepan.

Dengan tangan yg di masukan kedalam saku celana.

Seseorang menepuk bahu nya. "Dua hari gak masuk, lo kemana?" Tanya nya dengan suara bass.

"Kepo" balas nya singkat. Sedangkan lelaki tadi mengangkat bahu nya acuh.

Mereka Dewa dan juga Rasya. Rasya Adi Ghaffari. Sahabat karib Dewa, tapi Dewa menganggap nya asisten aja.

Kedua nya berjalan dengan langkah tegap, tubuh proposional mereka menjadi ciri khas menjadi daya tarik untuk memikat kaum hawa.


Baik Dewa maupun Rasya tidak ada beda nya, mereka terkenal dengan sifat dingin dan tidak tersentuh.

"Gile tuh 2 beruang kutub makin lama makin ganteng aja" ucap salah satu siswi berpakain ketat

Teman-teman nya mengangguk setuju "iyaa apa lagi bebeb Rasya. Uh! Bibir nya itu cipok-able bgt"

"Heh! Rasya tuh kalah jauh sama Dewa. Bibir Dewa yang lebih hot" celetuk teman satu nya.

"Apa-apaan lo!"

Kedua wanita itu terus saja berdebat. Sedangkan lelaki yang mereka bicarakan tetap acuh tak acuh, melewati mereka begitu saja

Langkah Dewa terhenti di kelas X IPA 2. Kelas gadis nya berada, Di sana terlihat Zea tengah memperkenalkan diri nya.

"H-hay, nama Zea Lynne Oydis. Biasa dipanggil Zea" ucap Zea dengan menundukan kepala nya malu.

Penghuni kelas X IPA 2 terbengong melihat betapa cantik nya wajah Zea. Dengan rambut coklat yang tergerai indah dan mata lentik nya berwarna Emerald.

"Baik Zea. Kamu boleh duduk dengan Chole. Chole angkat tangan mu nak" ucap sinis Wanita paruh baya berbadan tambul.

Masih ingat dengan Buaya? Yang di kerjai oleh Zea? Sial nya Buaya menjadi wali kelas Zea.

Zea mengangguk malu-malu. Sebenarnya ia tidak malu, Zea hanya berpura-pura karena kejailan nya minggu lalu.

Seorang gadis dengan rambut pendem duduk di bangku belakang mengangkat tangan nya. Zea berjalan ke arah gadis itu dengan menundukan kepala

Banyak gombalan dari para lelaki yang memiliki syahwat rendah saat Zea melintasi bangku mereka

"Kiw neng Zea, ama aa yu jalan" gombal salah satu lelaki bertindik hitam ditelinga nya

Zea menoleh "Zea gak boleh main. Maaf ya" tolak Zea halus

"Yah nomer handphone deh"

Zea menggeleng "engga punya handphone"

Tiba-tiba tangan Zea ditarik seseorang dan di dudukan di bangku. Mata Zea mengerjap pelan.

Our Of SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang