LIMA BELAS

1.9K 79 108
                                    

"Selalu ada sebab-akibat dari perubahan seseorang"
-Zea

Pagi ini Sekolah Anggasta School di gemparkan dengan kedatangan Zea. Bagaimana mereka tidak terkejut, Zea sudah bangun dari tidur panjang nya.

Tapi mereka lebih terkejut dengan gaya berpakaian Zea yang berubah 180 Derajat. Jika biasanya si gadis terkenal dengan image yang polos, sangat berbeda dengan Zea yang sekarang. Badgirl?

Celana hitam ketat dengan baju yang di kecilkan membentuk lekuk tubuh nya yang indah. Zea turun dari motor sport hitam, melangkahkan kaki memasuki sekolah dengan ratusan mata yang memperhatikan setiap gerak gerik nya.

Bisik bisik mulai terdengar, membicarakan perubahan Zea yang cukup drastis

"Serius itu si Zea?"

"Mata gue gak salah liat kan? Gak mungkin lah itu si Zea"

"Balik dari goa buat semedi, ko ni anak malah jadi cabe-cabean ya?"

"Pengen ngeliat gue, tapi takut mati di tangan si Dewa"

"Cih! Munafik"

Zea tetap berjalan lurus dengan tatapan tajam, tanpa menghiraukan sekitar nya. Mengganggap nya angin lalu saja.

Gadis itu memasuki kelas jelas saja kelas yang awal nya ramai menjadi sunyi saat melihat Zea.

Manik hazel emerald milik nya ia gulirkan ke seluruh kelas, mencari tempat duduk yang cocok. Bingo! Mata nya tertuju ke kursi belakang dekat dengan jendela

Tapi kursi itu sudah di duduki oleh murid lain, lagi dan lagi semua orang di buat terkejut dengan kelakuan yang Zea lakukan selanjutnya.

"Heh! Minggir lo mulai sekarang ini tempat duduk gue!" Ucap Zea seraya menendang kursi dengan keras.

Gadis berkepang yang sedang membaca buku itu terkaget, karena selama ini Zea tidak pernah membentak seseorang. Ucapan nya selalu lemah lembut.

"Ta-tapi Zea, ini kursi aku. Kursi kamu kan ada di depan" balas si gadis dengan terbata-bata.

Zea menarik kerah baju gadis itu, membuat si empu tersentak "Gak usah banyak bacot anjing! Gue bilang punya gue ya punya gue! Gak ngerti bahasa manusia lo ya?!"

Tidak ada yang berani melerai pertikaian itu, ah bukan pertikaian melainkan tindakan Zea yang keterlaluan.

Di saat semua orang di kelas hanya bisa diam, pintu kelas terbuka. Memperlihatkan Karina dan juga Chole yang baru saja tiba.

Karina yang melihat itu berlari dan segera melepaskan tangan Zea dari gadis berkepang tadi. "Zea! Lo apa-apaan si bangsat!"

Zea menatap tajam Karina. "Gak usah ikut campur brengsek! Gak usah so kenal sama gue! Lo itu bukan siapa-siapa gue! Jadi minggir!"

Karina mengepalkan tangan nya menahan emosi, semenjak Zea sadar dari koma nya. Sifat Zea sangat berubah apa lagi dengan diri nya, selalu seperti ini.

Plak

Chole menampar pipi Zea, membuat pipi Zea memerah. Zea tertawa remeh

"See? Kita kenal aja engga, tapi lo udah nampar gue" mata nya menatap tajam Chole yang bergetar memegangi tangan nya.

Tanpa aba-aba Zea mendorong tubuh Chole hingga Chole terjelembab ke belakang. "Chole!" Seru Karina melihat Chole yang jatuh

Zea berdicih "Cewe manja! Baru di dorong udah jatoh".

Chole yang masih bergetar pergi dari kelas itu di susul Karina, tapi Karina sejenak melihat Zea yang mengarahkan pandangan nya ke luar jendela.

Seolah tidak merasa bersalah atas apa yang baru saja terjadi.

Our Of SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang